Kamis, 30 September 2010

sungai

Sungai itu indah. Semua orang suka sungai. Orang-orang memuji keindahan sungai yang menjulur seperti lidah gunung seberang. Semua yang melihat pasti terpana dengan keelokannya yang sungguh memperindah suasana.

* * * *

“Sungai apa namanya?” tanya seseorang.

“Entahlah, mereka menyebutnya sungai saja. Barangkali karena hanya ada satu sungai di sini, maka hanya sungai itu saja sebutannya”, jawab temannya. Dia hanya mengangguk-anggukkan kepala mendengar penjelasan temannya yang tak menjawab pertanyaan. Temannya pun ikut mengangguk-anggukkan kepala. Mereka berdua mengangguk-angguk persis seperti hiasan pada dasbor mobil yang bisa menggoyang-goyangkan kepala.

Begitulah, tidak ada yang tahu nama sungai itu. Jika kau menanyai seluruh desa tentang nama sungai itu, bisa jadi kau hanya akan ikut mangangguk-anggukkan kepala seperti hiasan dasbor. Bedanya, hiasan dasbor lebih menarik dilihat daripada dirimu apabila menggoyangkan kepala.

Walaupun tidak memiliki nama, sungai itu adalah primadona desa. Airnya yang jernih, alirannya yang tenang, serta pemandangan sekitar sungai yang indah menjadi panorama yang dapat mengusir penat. Hampir setiap akhir pekan, pinggiran sungai itu akan penuh dengan orang-orang kurang hiburan yang bercengkrama dengan keluarga mereka. Mereka membawa tikar beserta makanan dan minuman untuk dinikmati sembari memandang sungai. Mereka membawa anak-anak, sanak saudara tetangga, bahkan hewan peliharaan juga turut serta. Ketika tiba di pinggir sungai, mereka akan bertemu keluarga lain yang juga membawa tikar dan makanan serta mengajak seluruh keluarga mereka. Mereka akan bercanda dan tertawa bersama keluarga lain sementara anak-anak mereka memenuhi sungai yang jernih untuk mandi seperti cendol dalam kuah santan.

Sungai semakin ramai, tidak hanya orang-orang yang telah berkeluarga saja yang berkunjung. Muda-mudi yang dimabuk asmara pun terpukau indahnya sungai yang kata mereka merefleksikan cinta mereka. Bahkan, tak lama kemudian sungai telah menjadi objek wisata tak resmi tanpa karcis masuk. Bus-bus darmawisata anak-anak sekolah dasar dari desa sebelah memarkirkan pantatnya seenak hati di sekitar sungai itu. Karena sungai yang makin ramai, orang-orang desa mulai kreatif untuk berjualan di sekitar sungai. Mereka menjajakan apa saja, mulai dari makanan hingga batu-batu kerikil dari sekitar sungai yang dijajakan sebagai suvenir.

Kabar tentang kemolekan sungai menyebar dari mulut ke mulut. Entah darimana, timbul informasi bahwa sungai dapat mendatangkan rezeki. Orang-orang tolol ini menganggap bahwa sungai itu adalah tempat pesugihan. Kata mereka, sungai yang hingga kini tak mempunyai nama adalah tempat sakral pusat energi yang mendatangkan kekayaan dalam waktu singkat. Mungkin yang terjadi adalah kesalahpahaman yang menyebabkan salah informasi. Mungkin seperti inilah kejadiannya.

“Hei, tahu tidak? Sekarang sungai mulai mendatangkan rezeki lho. Ini pasti karena sungai yang mulai ramai,” kata si A.

“Benarkah? Keren sekali! Pasti sekarang banyak orang mencari pesugihan disana,” kata si B. Jadi, jelaslah bahwa sumber ketololan ini adalah si B yang dengan tololnya menyebarkan berita bohong kepada teman-temannya yang kebetulan tolol.

Maka, tanpa perlu ada pengumuman yang dipasang pada dinding-dinding pos kamling atau balai desa, orang-orang yang datang ke tempat sungai itu berada makin membludak jumlahnya. Kini, makin bervariasi saja jenis manusia yang ada di tepi sungai itu. Tidak seperti dulu, hanya orang-orang yang kurang hiburan saja yang mengunjungi sungai. Kini, orang-orang kurang waras yang percaya tahayul juga mengunjungi sungai. Bahkan jumlah orang-orang kurang waras yang mengunjungi sungai lebih banyak daripada orang-orang kurang hiburan yang telah berkeluarga tadi.

Singkat kata, sungai sekarang makin menyeramkan, aroma klenik sungguh menyengat. Anak-anak yang dulunya memenuhi sungai untuk mandi seperti cendol memenuhi kuah santan kini sudah mulai berkurang. Apalagi musim kemarau sudah berakhir. Hujan sudah mulai sering turun. Arus sungai makin deras. Akhirnya, sungai mulai menimbulkan tragedi. Seorang anak penduduk desa tewas terseret arus ketika sedang mandi di sungai. Kata pak tua ompong yang dianggap sebagai sesepuh desa, sungai meminta tumbal manusia karena kedamaiannya telah diusik oleh manusia-manusia kurang hiburan dan makhluk-makhluk kurang waras yang mencari pesugihan.

Karena takut akan ancaman anak mereka tertelan arus sungai, keluarga kurang hiburan tidak lagi mengunjungi sungai. Hanya orang-orang kurang waras yang tetap mengunjungi sungai untuk meminta pesugihan atau mencari wangsit. Bahkan orang-orang kurang waras itu mulai bercakap-cakap dengan sungai.

“Mbah Sungai yang terhormat, perkenankanlah saya memperkenalkan diri. Boleh kan, Mbah?” tanya seseorang yang duduk di atas sebuah batu besar sambil memandangi sungai.

Sungai tak mengatakan apa-apa. Hanya arusnya yang lemah membawa daun-daun kering mengambang di atasnya.

“Boleh ya. Terimakasih, Mbah. Anu, nama saya Suko’it. Saya ingin menanyakan perihal jodoh. Mbah tidak keberatan?” Dia bertanya lagi.

Sungai tetap tak mengatakan apa-apa. Laki-laki itu terus berceloteh sendirian menghadap sungai. Barangkali dia sudah tidak waras. Bukan gila, hanya tidak waras.

Entah kenapa, sungai kini makin penuh dengan orang-orang tidak waras. Belakangan ini, banyak sekali gerombolan manusia jarang mandi yang menganggap diri mereka sebagai pemburu hal-hal gaib. Berbeda dengan orang-orang pencari pesugihan yang biasanya bersemedi atau berdiam pada satu tempat. Para pemburu hal gaib ini hampir seperti bajing yang berlompatan kesana kemari untuk mencari titik-titik yang dianggap sebagai tempat yang paling sakral. Ada kalanya mereka menyelam ke dalam sungai untuk mencari artifak yang mengandung nilai mistis tinggi. Sepertinya, berita tentang anak yang tewas sebagai tumbal itulah yang membawa mereka kemari untuk menyelidiki kekuatan mistis yang tersembunyi di balik sungai ini.

Waktu terus berjalan dan orang-orang kurang waras tidak pernah bertambah kaya dengan bertapa di sungai itu. Suko’it juga tidak kunjung mendapatkan jodoh. Gerombolan pemburu hal gaib juga tidak menemukan adanya benda gaib. Lambat laun orang-orang kurang waras itu meninggalkan sungai dan mencari tempat pesugihan lain. Gerombolan pemburu mistis menyerah dan memilih untuk berlompatan seperti bajing untuk mencari titik gaib di tempat lain. Aroma klenik mulai hilang. Sungai kembali seperti semula. Musim kemarau datang lagi.

Begitulah, seiring dengan hilangnya aroma mistis yang melingkupi sungai itu, datanglah kembali kelurga kurang hiburan itu. Mereka merindukan sungai yang dulu menjadi satu-satunya hiburan mereka. Mereka tetap membawa tikar dan makanan beserta keluarga besar mereka. Mereka tetap membiarkan anak-anak mereka memenuhi sungai layaknya cendol. Mereka bahagia.

Bus-bus wisata juga kembali berserakan memenuhi tanah lapang yang difungsikan sebagai tempat parkir oleh warga. Padahal, tanah itu dulunya akan dibuat masjid. Namun, untuk sementara dipergunakan sebagai lapangan parkir karena dapat menghasilkan uang untuk membangun masjid nantinya. Selain itu, kini warga desa kembali berjualan suvenir dan makanan bagi pengunjung yang tidak membawa tikar dan makanan. Warga desa bertambah penghasilannya. Mereka juga bahagia.

Tetapi, apakah sungai juga bahagia? Entahlah, sungai tidak pernah bilang. Anggap saja dia juga bahagia dengan kedatangan bermacam-macam orang kurang hiburan itu. Tetapi sepertinya manusia-manusia itu makin rakus saja. Sekarang, para keluarga tidak lagi bercanda dengan keluarga lain. Tikar yang mereka bawa bukan lag untuk alas duduk melainkan dianggap batas wilayah rekreasi. Setiap orang berebut untuk mendapatkan tempat paling dekat dengan sungai. Semua orang bermusuhan. Semua orang merasa memiliki sungai. Orang-orang yang dulunya kurang hiburan kini menjadi kurang waras. Orang-orang menjadi ganas.

“Ayah, kita bunuh saja orang yang menggelar tikar di sebelah kita itu. Lihat matanya yang mencurigakan itu! Memangnya sungai milik dia?” Seorang ibu menghasut suaminya. Tanpa banyak bicara sang ayah mengambil pisau yang dibawa untuk mengupas buah mangga dan menusukkannya tepat ke jantung orang yang menggelar tikar di sebelahnya. Dia mati seketika. Sang ayah belepotan darah. Sang ibu tersenyum puas. Orang-orang terkejut.

Tanpa dikomando, orang-orang yang sepertinya telah merasa memiliki sungai mulai membunuhi orang di sekitarnya. Mereka terlalu tergila-gila dengan sungai. Semua orang merasa berhak untuk memiliki sungai untuk dirinya sendiri. Karena itu, mereka mencoba untuk menyingkirkan orang lain.

Darah sepertinya telah memenuhi tempat itu. Darah berceceran di pinggir sungai. Darah tercampur dengan air sungai dan membuatnya berasa asin dan berbau amis. Anak-anak yang hanya berenang layaknya cendol juga ikut menjadi korban. Mereka dibantai. Kasihan mereka, peran sebagai cendol belum usai dan hidup mereka harus diakhiri secepat itu. Orang-orang yang tersisa terus membunuhi siapapun yang ada di sekitarnya. Kini, bukan hanya orang asing saja yang jadi sasaran. Bahkan keluarga mereka sendiri tidak berhak memiliki sungai. Hanya satu orang saja yang boleh memiliki sungai. Keegoisan mereka meningkat pada level tertinggi. Suasana sungai makin menyeramkan. Semua orang saling bantai. Semua orang mati. Semua orang akan menjadi arwah penasaran.

* * * *

Sungai itu jelek. Semua orang benci sungai. Orang-orang mengutuki sungai yang menjulur seperti lidah setan. Semua yang melihat pasti merasa jijik karena sungai telah membunuh keluarga mereka. Sungai telah membuat orang menjadi gila.


by;loki

3 komentar:

  1. http://taipannnewsss.blogspot.co.id/2018/04/bukan-seram-deretan-film-horor.html

    QQTAIPAN .ORG | QQTAIPAN .NET | TAIPANQQ .VEGAS |
    -KARTU BOLEH BANDING, SERVICE JANGAN TANDING !-
    Jangan Menunda Kemenangan Bermain Anda ! Segera Daftarkan User ID nya & Mainkan Kartu Bagusnya.
    Dengan minimal Deposit hanya Rp 20.000,-
    1 user ID sudah bisa bermain 8 Permainan.
    • BandarQ
    • AduQ
    • Capsa
    • Domino99
    • Poker
    • Bandarpoker.
    • Sakong
    • Bandar66
    Kami juga akan memudahkan anda untuk pembuatan ID dengan registrasi secara gratis.
    Untuk proses DEPO & WITHDRAW langsung ditangani oleh
    customer service kami yang profesional dan ramah.
    NO SYSTEM ROBOT!!! 100 % PLAYER Vs PLAYER
    Anda Juga Dapat Memainkannya Via Android / IPhone / IPad
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami-Online 24jam !!
    • WA: +62 813 8217 0873
    • BB : D60E4A61
    • BB : 2B3D83BE
    Come & Join Us!

    BalasHapus