Satu,
awalnya aku jatuh hati padanya
Kemudian aku mulai ada rasa
Aku tidak tahu itu apa namanya
Apakah itu CINTA?
Ataukah sakadar rasa suka?
Ah…
Yang jelas aku bingung mengatakannya..
Dua,
selanjutnya akan ‘ku coba untuk mencari jawabnya
Meski itu sulit untukku melaluinya
Tapi hati ini yakin akan terus dan selalu mencoba
Sudah sekian lama aku menjalaninya..
Untuk mencari arti dan makna yang sesungguhnya
Pun diriku masih dan terus bertanya-tanya…
Apakah aku terjatuh untuk mencinta
Tiga,
hati ini samakin bingung merasakannya
Jantung ini seakan semakin kencang mendetak di dada
Kini jiwaku berkata
Batinku menyapa, dan raga tak sabar menunggu jawabnya
Hanya hati yang setia dan sanggup mendusta………
Empat,
dan aku rasa ini bukan cerita cinta
Pun aku menyangka bahwa ini hanya rasa yang semestinya, ada sekadarnya saja
Tapi kini kenyataannya batinku semakin merasakan dampaknya
Raga ini semakin tersiksa
Namun lagi dan lagi masih gagu dengan segala ragu
Dalam anganku, inginku mengutarakan isi hatiku
Aku ingin dia bisa menjadi pujaan hatiku
Belahan jiwaku, cinta suciku, dan segalanya bagiku.
Pun selalu ada untukku,
Kini,
Semua angan itu kutepis dengan logikaku
Aku,
tak bisa bersamanya………
Aku tak mungkin memilikinya..
Pun aku merasa tak pantas untuk menjalani cinta dengannya……
karena mungkin aku terlalu hina…..
Akan kuhapuskan rasaku untuknya……..
Heran,
tapi kini……
Hati mulai mengutarakan maksud yang sebenarnya…..
Ternyata logikaku selalu salah begitu adanya..
Anganku semakin jauh..
Melayang seakan tak ingin terjatuh..
Lima,
rasa Cinta
Rasa kasih dan sayang, suka, tawa, canda, pun bahagia..
Tujuan hidup yang menjadi cita hati
Jujur kukatakan aku mungkin tidak sanggup lagi
‘tuk menutupi semua ini…
Cinta yang sedari dulu kusimpan dalam hati…
Mulai mengalir ke dalam detak nadi..
Menusuk ke jantung hati
Membekas dalam batinku kini..
Enam,
aku ingin tetap di sini
Aku bertahan dengan segala puji
Berlari dengan semua caci maki
Aku hanya inginkan cinta sejati…….
Pun harapku Memohon kasih suci…
Besar harapku, atas kehendakMu Illahi..Robbi…
Tujuh,
Diriku tak kuasa menunggu…
Seakan jiwaku terlepas dari segala belenggu…
Ragaku berpacu..
Anganku lagi berseru….
Semangatkan hatiku,
untuk meruntuhkan segala jenis malu..
Pun harapku tak lagi ragu…
Delapan,
maukah kamu menjalin cinta denganku?
Maukah kamu meramai sepi hariku?
Sudikah kamu memberi warna hidupku?
Agarku merasa hidup ini indah bersamamu…….
Hidup ini lemah tanpamu…
Pun dunia ini milik bersamamu, bersamaku..
by;rief
Tidak ada komentar:
Posting Komentar