Senin, 13 September 2010

hutan kenangan

Aku tersesat di dalam tubuhku
hutan dan segala yang tertinggal di sana
Pohon-pohon tak ada tumbang.
Dari tubuhku para pencuri mengurungku seperti batu
Aku melihat peri membawa sebilah kapak
dan menari bersama angin
menangkap musim kelabu
tancapkan luka melebar, sampaikan aku
bahwa tak ada yang bernyanyi di setiap kerinduan

orang-orang tua hanya pandai mengira
bicara pada waktu dan berharap sebuah keajaiban
seperti ketika aku berdoa
di dalam hati tumbuh keraguan
amsal dari segala rindu dan kesetiaan
Pencuri-pencuri itu berpesta
menyisakan tuak dan serapah di kelaminku

Bawalah kapakmu, peri kecil
belah segala cuaca buruk di dadaku
dan temukan aku
sebagai batu yang lain!
batu yang akan kau kurung
menjadi hati
menjadi kenangan
dan luka,
kembali tersesat di tengah hutan
di tengah jiwaku,
di dalam tubuhku

by;abd.qodir al-amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar