Senin, 13 September 2010

gadis

Tampak Mira masih terjaga sambil membaca novel, aku izin untuk sholat subuh. Setelah sholat subuh aku merenungkan kalimat yang dikatakan gadis saat kami terjatuh dan di dalam mimpiku tadi malam, “ikhlaskan aku ya….” Kalimat yang selalu dikatakan Gadis. Perlahan kucoba melakukannya, pertama aku mencoba menerima kecelakaan yang telah menimpa kami, dan tidak menyalahkan waktu, yang tidak akan pernah bisa diulang kejadiannya. Kedua aku mencoba untuk menerima takdir yang telah terjadi dan yang akan terjadi.

Terdengar suara orang-orang berlarian di koridor depan mushola rumah sakit. Kulihat dokter dan beberapa suster berlarian seolah telah terjadi sesuatu yang gawat. Aku mengikuti dari belakang sambil kembali ke kamar Gadis. Aku mulai cemas saat dokter berbelok melewati koridor yang menuju ruangan Gadis dirawat. Aku langsung berlari menuju kamar Gadis. Kakiku langsung terpaku di depan pintu kamar Gadis dirawat. Mira menangis sambil memeluk suster, aku melihat dokter sedang menyelimuti Gadis sampai menutui mukanya. Tampak garis lurus dengan suara desingan yang melengking menyakitkan hati dan telinga yang mendengarnya. Syok, sedih dan sakit hati bercampur semuanya menjadi satu membuat aku tak dapat mengerti perasaan yang saat ini aku alami, hanya hampa kosong dan hening yang terasa dalam hati, namun mata ini tidak berhenti mengeluarkan air mata.

BUMI TERUS BERPUTAR

CERITA KEHIDUPAN TERUS BERJALAN

ADA YANG DATANG DAN ADA YANG PERGI

ADA PERTEMUAN DAN ADA PERPISAHAN

ADA SUKA DAN DUKA

ADA BENCI DAN TAWA

by;blueheart

ITU SEMUA ADALAH CERITA KEHIDUPAN

YANG PASTI AKAN KITA LEWATI

DUNIA HANYALAH KEHIDUPAN YANG SEMENTARA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar