Senin, 13 September 2010

pedih,sendiri

Di sini,

aku menatap kilau kemilau kembang api

sendiri…

Cahayanya menyibak wajahku yang tersapu angin malam

Ribuan bahkan jutaan kenangan melintas

mengusap air mataku…

Di sini,

Aku mendengar dentum-dentum kecil kembang api

suaranya terasa memekakkan telinga

karena aku hanya sendiri…

menikmati indahnya kembang api yang hambar

Tak ada keindahan yang menjemputku

Pedih itu serta merta merayap batinku yang semakin terluka…

merana… kecewa…

Kembang api itu,

adalah saksi betapa selama ini aku mengiba-iba cinta

dalam pedih yang membara…

Pedih…sendiri…

berteman cahaya kembang api

Dimana cinta selalu kuharap pada tiap bait puisi yang kubuat

Dan dia pun menyaksikan kembang api

dalam kepedihan yang sama…

Pedih yang tak habis tertutupi oleh cinta…

by;treas azalea

Tidak ada komentar:

Posting Komentar