Kutulis ini
di kurungan kamar sepi
tak sendiri, tak saling peduli
Remang-remang lampu menerangi
Kutulis semua
pukul sembilan malam
tinggal sedikit cahaya
belum terlalu malam
Ketika itu
aku tak bersuara
Hanya tangan-tangan mencoba berkata
menjerit, mungkin tentang rasa membara
Tapi, aku tak yakin akan itu
terlalu sulit membacanya
Kutulis
saat hati menangis
Yah, menangis
Air-air yang mengalir
penuhi mata, basahi muka, menembus kulit tipis
Aku,
eh bukan, tapi kakiku
eh bukan, tapi tanganku
eh bukan, tapi mulutku
eh bukan, tapi nadiku
eh bukan, mungkin memang aku kaku
by;khawarizmy
Tidak ada komentar:
Posting Komentar