GEJALA stroke terutama pada wanita bisa jadi tersamar, sehingga dikhawatirkan dapat menghambat proses pengobatan yang tepat. Mengenali gejala dari stroke sangat penting agar korban dapat segera mendapat perawatan yang tepat.
Selain menyelamatkan nyawa, juga dapat membantu proses pemulihan. Perlu diperhatikan, gejala stroke pada wanita seringkali berbeda dari gejala pada umumnya.
Stroke terjadi ketika oksigen dan aliran darah terputus dari otak. Sebagian besar stroke terjadi adalah jenis ischemic, yaitu ketika pembuluh darah utama terhalang oleh plak, gumpalan darah atau bentuk lemak lain. Jenis kedua dari stroke disebut hemmorrhagic stroke, yaitu ketika pembuluh darah dalam otak pecah dan darah mengalir ke dalam otak.
Setiap orang perlu mempelajari dan memahami gejala-gejala dari stroke, mengingat serangan itu terjadi pada sekitar 800.000 orang di Amerika serikat per tahun. Korban stroke harus dibawa ke rumah sakit dalam waktu tiga jam untuk memperoleh obat yang akan membantu menghancurkan gumpalan darah yang mengganggu yaitu TPA atau tissue plasminogen activator.
Gejala yang paling sering terjadi pada stroke yaitu melemah atau mati rasa di sekitar wajah, kaki atau tangan yang terjadi tiba-tiba. Terutama di salah satu bagian tubuh. Kebingungan, termasuk sulit memahami atau berbicara. Kesulitan untuk melihat pada salah satu atau kedua mata atau mengalami pandangan ganda, sulit berjalan, pusing atau kehilangan keseimbangan, mengalami sakit kepala berat tanpa penyebab yang jelas.
Lynda Lisabeth dari University of Michign mengatakan, dalam beberapa penelitian yang dilakukan, wanita bisa jadi tidak mengalami gejala-gejala yang umumnya terjadi. Dia menyebutnya sebagai gejala tidak umum seperti perubahan status kejiwaan, bingung, hilang orientasi dan hilang kesadaran.
“Kekhawatiran utama yang terjadi adalah terlambatnya proses pengobatan stroke yang segera, lantaran gejala ini sulit didiagnosa sebagai kemungkingkinan stroke,” terang Linda.
Ada juga keyakinan luas yang ada dalam masyarakat, stroke hanya terjadi pada orang lanjut usia. Padahal, serangan tersebut dapat terjadi pada siapa saja termasuk anak-anak. Meskipun penyebab stroke pada anak berbeda dengan orang dewasa, namun penanganan yang cepat sama-sama dibutuhkan untuk membantu proses pemulihan.
Kampanye peningkatan kewaspadaan stroke meminta semua orang untuk berpikir dengan metode “FAST” untuk mendeteksi gejala stroke.
F untuk Face atau wajah. Minta orang yang kemungkinan menderita stroke untuk tersenyum pada Anda. Lihat apakah salah satu sisi wajah mereka terlihat turun.
Kemudian A untuk Arm atau tangan. Minta mereka untuk mengangkat kedua tangan. Apakah salah satu tangan tidak bisa diangkat.
S untuk speech atau berbicara. Minta mereka untuk mengulang satu kalimat yang Anda ucapkan. Perhatian apakah mereka berbicara dengan suara yang aneh.
T untuk time atau waktu. Jika Anda menemukan ketiga gejala diatas, segera bawa korban ke pusat kesehatan atau rumah sakit terdekat.
Sementara itu, panduan untuk meningkatkan kesehatan dan menghindari stroke yang diberikan oleh National Stroke Association antara lain berhenti merokok, kurangi asupan sodium dan kolesterol, jaga tekanan darah norman, kontrol gula darah bagi penderita diabetes, meminimalisir minuman beralkohol, berolahraga teratur dan segera mengobati segala gangguan sirkulasi tubuh.
Jika Anda telah terkena stroke, pertimbangkan program rehabilitasi stroke menyeluruh yang dibantu oleh ahli terapis yang dapat membantu memperbaiki fungsi bicara, okupasi dan fisik
Sumber : republika.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar