FAST FOOD atau makanan siap saji tidak hanya buruk bagi kesehatan tubuh, tapi juga jiwa. Makanan siap saji disinyalir dapat memicu perilaku tidak sabar dan terburu-buru pada penyantapnya.
Ide awal di balik hadirnya makanan cepat saji adalah untuk meningkatkan efisiensi dan memungkinkan orang untuk dengan cepat menyelesaikan makan sehingga mereka dapat melanjutkan urusan lainnya.
Namun, para peneliti dari Universitas Toronto telah menemukan fakta bahwa paparan makanan cepat saji dan simbol-simbol terkait dengan makanan siap saji dapat membuat orang tidak sabar, meningkatkan pilihan terhadap produk hemat waktu, dan mengurangi keinginan untuk menabung. Demikian temuan sebuah studi baru seperti diungkap Times of India, Senin (29/3/2010).
“Makanan siap saji mewakili sebuah budaya efisiensi waktu dan kepuasan instan,” kata Chen-Bo Zhong, salah seorang co-write penelitian.
“Masalahnya adalah tujuan penghematan waktu diaktifkan melampaui batas paparan terhadap makanan cepat saji, terlepas dari apakah waktu adalah faktor yang relevan dalam konteks,” tambah Zhong Bo.
Dalam satu eksperimen, para peneliti menyoroti simbol makanan cepat saji, seperti lengkungan emas McDonald’s di layar komputer selama beberapa milidetik. Begitu cepat sehingga tidak sadar para partisipan dapat mengidentifikasi apa yang mereka lihat.
Mereka menemukan bahwa paparan hasil pikiran alam bawah sadar ini meningkatkan kecepatan membaca (simbol) para partisipan dibandingkan mereka yang dalam kondisi terkendali. Mereka tetap membaca simbol makanan siap saji dengan cepat, bahkan ketika tidak ada keuntungan untuk menyelesaikannya lebih cepat.
Dalam studi lain, para partisipan yang ingat ketika mereka makan di sebuah restoran kemudian lebih suka menggunakan “produk hemat”, seperti sampo two in one dibanding produk biasa. Namun, orang yang terpapar logo makanan cepat saji lebih besar mempertunjukkan keengganan untuk menabung, seperti lebih memilih pembayaran tunai daripada kredit.
sumber :okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar