Cinta lebih mudah datang dari yang dekat-dekat. Karena dekat seseorang bisa lebih sering bertemu. Karena dekat seseorang bisa lebih cepat terbiasa dan jadi suka. Karena dekat seseorang bisa lebih mudah untuk bersama, dan karena dekat, cinta pun lebih mudah untuk melekat.
Rasa suka yang kemudian tumbuh menjadi sebuah rasa cinta karena faktor jarak, sering disebut cinta lokasi. Di lingkungan kerja misalnya, biasanya cinta lokasi tumbuh dari rasa suka dengan rekan kerja dan, kalau bersambut, kemungkinan besar akan berlanjut ke tahapan selanjutnya.
Cinta lokasi di lingkungan kerja banyak yang berawal dari tugas-tugas kantor yang “memaksa” dua orang karyawan untuk lebih sering untuk bersama. Karena kebersamaan ini keduanya pun seperti punya kedekatan emosi yang lama-lama bisa berubah menjadi rasa suka.
Cinta lokasi memang indah. Kita jadi punya banyak kesempatan untuk bertemu, banyak kesempatan untuk melancarkan “panah-panah” asmara, dan punya banyak untuk memberi “perhatian”.
Untuk yang masih melajang, cinta lokasi merupakan kesempatan untuk merajut hati dan menemukan pasangan. Sedangkan bagi mereka yang sudah punya pasangan, cinta lokasi sering kali menjadi awal dari komplikasi percintaan segitiga.
Saya tidak tahu secara pasti, tapi menurut saya cinta lokasi memang lebih cocok untuk yang masih melajang saja. Karena cinta lokasi pada dasarnya adalah nafsu, dan bila yang mengalaminya adalah orang lajang, maka dapat diarahkan kepada sesuatu yang lebih baik– pernikahan.Apabila cinta lokasi ditumbuhkan dan dipelihara oleh orang yang sudah mempunyai pasangan, maka memelihara cinta lokasi merupakan sebuah kekeliruan dan akan menjadi pil pahit bagi yang dikhianati.
Nah, sebelum memutuskan untuk meneruskan cinta lokasi, ada baiknya untuk bertanya dan untuk jujur dengan diri sendiri, “saya masih lajang atau sudah punya pasangan?”
sumber http://adityafajar.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar