Jumat, 21 Januari 2011

masihkah kau mencintaiku

Penuh inspirasi, motivasi, dan persepsi tentang apakah itu cinta? Seberapa pentingkah cinta? Dan pada posisi apakah cinta itu berada? Buku ini wajib dibaca oleh siapa pun sebagai gambaran realitas suatu hubungan dan digunakan sebagai motivasi dan persiapan, bukan ketakutan dalam menghadapi gerbang pernikahan. Semua akan indah jika dijalankan dengan cinta.”—- Fahrina Fahmi Idris, Ketua Umum IWAPI

Berumah tangga memang memerlukan cinta. Tapi, cinta bukan segala-galanya. Berumah tangga juga memerlukan kematangan. Kematangan dalam mengleola diri, keluarga, dan kematangan dalam menghadapi problematika hidup. Kematangan yang harus dimiliki seorang laki-laki sebagai kepala rumah tangga dan ayah, serta seorang perempuan sebagai istri dan ibu.
Buku ini menggambarkan kekecewaan, kesedihan luka, dan perjuangan seorang perempuan ketika tak ada kematangan dan kesiapan untuk berkembang dari pasangannya. Buku ini baik untuk dijadikan renungan bagi yang telah berumah tangga dan pelajaran bagi yang akan berumah tangga. Bukan untuk menakutkan-nakuti, tetapi untul memantapkan langkah. Selamat membaca!
- Ledia Hanifa, Anggota DPR RI dan Pemerhati Masalah Keluarga

Gong hei, gong hei! Buku ini sangat menarik untuk dibaca. Sarat akan pengalaman empiris pasangan anak-cucu Adam. Bahasanya mudah dimengerti dan isinya penuh dengan makna. Bacalah buku ini sampai habis! Dengan begitu Anda akan tahu rahasianya.
- H. Abdul Muhaemin Karim M.A. Da’wah Executive, Islamic Union of Hong Kong

Benar kata sebuah pepatah; marriage is not a word, it’s a sentence, life sentence. Dan, ksaih-kisah di dalam buku ini mengajak kita menyelami kalimat-kalimat dalam kehidupan pernikahan yang tak selamanya indah. Kita juga diajak memaknai kembali arti cinta. inspiring dan menggugah!
- Rahmadiyanti Rusdi, Sekjend PLP Pusat

sumber;leutika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar