Minggu, 30 Januari 2011

saatnya kita berangkat

Kita harus segera berangkat, meninggalkan segala yang mengikat kaki sehingga sukar melangkah dan membelenggu kemerdekaan dan terus menerus menjadi budak dunia; meninggalkan sepi dalam keramaian, meninggalkan gelap dalam keterangbenderangan; menginggalkan segala beban yang berarti perjalanan; dan meninggalkan malapetaka yang telah bertahta di mana-mana. Berangkat menuju sang Rabb.

Jangan ragu, tinggalkan saja semua beban yang tak diperlukan. Lupakan semua yang pernah menjerat kaki kita, sehingga sukar melangkah. Tidak usah bimbang. Sebab, kebimbangan akan mengikis ketegaran di perjalanan. Jangan gubris semua itu. Kita harus melangkah dan terus melangkah dengan tegap, meskipun setan telah menebar berjuta-juta ranjaunya.

****

Sebagai muslim mestinya datang menjadi bagian dari solusi pemecahan masalah yang menghimpit ummat, bukan malah sebagai pelengkap penderita dan membuat menjadi bagian problem atau masalah atau bahkan menjadi pembawa masalah, seperti menjalankan politik kotor. menghalalkan segala cara, atau politik yang menolerir korupsi.

Seorang muslim harus menjadikan dirinya sebagai panutan dalam hal kebaikan. Ia mesti memberikan teladan dengan tetap teguh melaksanakan nilai-nilai agama dalam kehidupan berpolitik bahkan ketika menjadi seorang pejabat. Karena, semodern atau sekompleks apapun kehidupan kita, sesungguhnya ajaran agama tetap bisa dilaksanakan. Dan ketika kita melaksanakannya, hal itu akan melegakan banyak orang. Ketika ajaran agama dilaksanakan dengan benar yang muncul adalah penyelamatan bangsa dan moralitas. Bahkan, ketika hal itu memberikan ‘guidance’ dan bingkai bagi kaum muslimin agar tetap teguh dan konsisten dalam menjalankan amanah dan cita-cita mulia kehidupannya, dengan tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.

“Subhanallah, setiap ketulusan hati, kelezatan cinta pada-Nya dan semangat menyelamatkan ummat melahirkan ketajaman makna sehingga setiap kata menjadi hikmah. Jazakumullah, ayahanda murabbi Abu Ridha.”
Ust. Arifin Ilham
(Pendiri Yayasan Az-Zikra)

“Subhanallah..’Saatnya kita Berangkat’. Sebuah ajakan. Sebuah komando. Sebuah buku panduan. Menyimak tulisan Ustadz Abu Ridha, Saya bergidig. Hati ini tergetar, dan berteriak. Ayo berangkat. Sekarang!!!. Bukan besok!
Ferrasta ‘Pepeng’ Soebardi
(Artis, Hot Telekuis dan Owner Jari-Jari)

sumber;ain publishing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar