Sebenarnya ada beberapa draft post di hardisk. Namun, saya mengalami kebuntuan saat hendak menyelesaikan beberapa draft post yang lain. Akhirnya saya justru merelease post pendek ini. Post ini adalah sebuah uraian pendek dari excerpt yang dikirim dalam message dari seorang sahabat. Biar bisa lebih bermanfaat saya republish di sini sekaligus sedikit memberi komentar. Semoga berguna.
Tanda-tanda cowok sholeh adalah sebagai berikut. Ia selalu terlihat selalu istiqamah beribadah, sholat tepat waktu, senang berjamaah di masjid dan bacaan Alqur’annya bagus. Wajahnya nyaman ditatap karena terbiasa dawaamul wudhu (mnjaga wudhu). Bagian pertama ini sepertinya cukup jelas dan tidak perlu diuraikan.
Tanda-tanda berikutnya, orangnya rendah hati, perhatian, dermawan, bicaranya santun dengan kalimat pilihan. Tak ada manusia mana pun yang berhak sombong. Sombong itu penyakit yang sangat buruk. Sombong menjadikan orang merasa puas dalam mencapai sesuatu karena ia akan merasa cukup. Sombong juga akan memicu salah satu penyakit hati lainnya. Iri. Senang melihat orang lain susah, susah melihat orang lain senang. Jadi jika tidak rendah hati, berarti kita belum shaleh. Perhatian adalah watak natural yang harus terpelihara bagi seorang pria yang baik. Pada waktunya pria itu akan menjadi suami dan ayah. Perhatian akan menjadi hal yang teramat penting pada titik tersebut. Kedermawanan pun sama pentingnya. Orang baik adalah orang yang ringan tangan dalam menolong. Namun meski demikian ia tak akan pamrih atau riya. Pria yang baik akan selalu berkata-kata baik. Tidak kasar apalagi sampai bermain fisik.
Tanda-tanda selanjutnya adalah, pria yang baik tidak menatap bukan mahramnya, lebih banyak menunduk saat bicara. Pria semacam itu selalu berusaha rapi bersih dan wangi. Ia adalah orang yang punya kharisma, sangat taat, dan dia tidak akan menyentuhmu hai wanita kecuali setelah halal. Bagian terakhir ini barangkali hal yang cukup sulit. Apalagi era modern seakan menjebak orang-orang untuk meninggalkan nilai-nilai luhur agama dan budaya yang dengan anehnya dianggap ketinggalan jaman. Dulu saya sering heran dengan ketatnya aturan Islam dalam masalah pergaulan pria dan wanita. Namun setelah dipikirkan dengan mendalam sepertinya aturan tersebut memang benar adanya. Aturan itu ada untuk menjaga kehormatan dan kemulian manusia itu sendiri. Membahas masalah tampil bersih rapi dan wangi cukup jelas. Saya mulai menerapkan ini dengan membeli parfum barusan sekali. Meski agak sempat berdebat hati mengenai boleh tidaknya menggunakan parfum beralkohol, toh akhirnya saya membeli juga. Lagi pula parfum tersebut tidak akan saya minum. :p
Pertanyaannya sudahkah kita seperti itu? Saya pribadi menilai saya masih jauh dari idealitas tersebut. Namun saya rindu juga untuk bisa mencapai kualitas seperti itu. Bisakah? Ya tergantung dari niat dalam hati dan komitmen untuk mau istiqamah. Ikhtiar untuk mencapai idealitas tersebut tentunya tidak mudah namun juga tidak mustahil. Dunia ini selalu menawarkan pasangan opsi dalam hal-hal umum tertentu. Diantaranya baik buruk, susah mudah dan beribu pasangan opsi lain yang serupa. Tinggal kita mau memilih yang mana. Namun setiap opsi akan punya konsekuensi tersendiri. Sekali lagi, semuanya tergantung dari niat. Namun niat baik pasti akan mendapat jalan kemudahan. Catatan terakhir, nama saya Jon, bukan Sholeh. :p
sumber http://nizmafadila.multiply.com/journal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar