Sabtu, 30 April 2011

memberikan pemikiran positif

Mendapatkan Kehamilan, Merawat Kehamilan, Melahirkan, Menyusui dan Membesarkan anak dengan baik merupakan impian ibu dan orang tua pada umumnya. Kehamilan dan kelahiran memang sebuah hal yang membuat hidup ibu menjadi utuh sebagai wanita. Oleh karena itu kasih ibu kepada anak memang sebuah hal besar yang memang wajib diberikan kepada anak.

Hal tersebut merupakan hal yang baik. Oleh sebab itu hendaknya ibu selalu berpikiran positif. Hal ini ternyata juga berlaku pada proses pembelajaran anak di rumah. Orang tua maupun pengasuh bayi hendaknya selalu memberikan pemikiran positif bukan pemikiran negatif.

Maksud kami disini adalah hendaknya dalam proses pembelajaran anak di rumah kita menggunakan kalimat yang bersifat positif dan sedemikian rupa menghindari hal yang bersifat negatif. Bila ibu terlalu sering menggunakan kata jangan, tidak ataupun tidak boleh maka ternyata ibu malah memberikan pemahaman dan melatih imajinasi anak tenang sesuatu yang dilarang tersebut.

Sebuah contoh adalah demikian sebuah kalimat “Jangan membayangkan sebuah monster besar menyeramkan dan bergigi tajam sebelum tidur!” Coba ibu bayangkan apa yang ada di otak si kecil bila ibu melarang dia dengan cara ini supaya cepat tidur. Anak tentunya malah akan membayangkan monster menyeramkan tersebut sebelum tidur walaupun jelas dikatakan jangan/tidak didepan.

Akan lebih baik bila ungkapan negatif tersebut tidak dikatakan. Sebagai gantinya ibu bisa menggunakan ungkapan yang lebih bersifat positif seperti sebelum tidur. Salah satu contoh penggunaan kalimat positif / pemikiran positif adalah “Nanti kita beli buku cerita yang bagus ya” ketika harus melarang si kecil untuk membeli mainan. Bandingkan bila ibu harus mengatakan “jangan beli mainan robot-robotan yang bisa bergerak dengan baterai” maka si kecil akan membayangkan mainan tersebut dan tambah ingin memilikinya.

Salah satu hal lain yang bersifat positif adalah menghindari stigma negatif terhadap anak. Maksud kami disini adalah hindari men-judge anak dengan sifat negatif yang dimilikinya seperti “maaf anak saya memang pemalu”. Bila anak terbiasa dengan pengantar seperti ini dari orang tuanya maka dikawatirkan anak akan tumbuh sebagai orang yang pemalu.

Bila mungkin ibu sebaiknya mengangkat kelebihan anak dan menutupi sifat negatif anak tersebut dengan harapan sifat negatif tersebut akan hilang dengan sendirinya. Kalau ibu terpaksa mengatakan stigma negatif tersebut, upayakan ibu mengangkat sifat positifnya pula.

sumber http://e-kehamilan.blogspot.com/2009/04/memberikan-pemikiran-positif.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar