Sabtu, 30 April 2011

size 14 not fat-ukuran 14 pun tidak gemuk

Bagi anak-anak, liburan ternyata tak sekadar lepas dari rutinitas sehari-hari, melainkan juga sarana untuk memperkaya pengalaman, mengasah keterampilan, serta memperluas pengetahuan akan banyak hal disektarnya.

Persiapan A to Z

Agar liburan lebih bermakna, diperlukan persiapan matang. Beberapa minggu sebelum berangkat berlibur, ajak anak berdiskusi untuk menentukan tempat, waktu, tujuan, dan tema liburan.

Sesuaikanlah hari libur yang dimiliki anak dengan keinginannya tanpa melewati batas. Tema juga penting, karena kita bisa mengajarkan kegiatan-kegiatan dengan lebih mendalam. Yang tak kalah penting adalah menentukan aturan main, sehingga anak mengetahui apa yang boleh dan tidak boleh ia lakukan, serta kapan mereka kembali ke rumah.

Persiapan lain yang harus dilakukan misalnya menghubungi tempat liburan, mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan (khususnya jika liburan ke luar kota) dan kebutuhan anak.

Ada baiknya, sesuaikan kebiasaan anak supaya tak sulit menyesuaikan waktu sekembalinya dari liburan. Pembedanya hanya waktu belajar, yang diisi dengan kegiatan yang menyenangkan.

Mengenai lokasi, liburan di luar kota maupun di rumah sebetulnya sama-sama bermanfaat. Yang berbeda hanya lingkungan sumber belajar. Keuntungan berlibur di luar kota antara lain mengenal lingkungan baru serta menemukan hal-hal yang tidak ditemukan anak di lingkungan rumah.

Minat Anak Sesuai Usia

Sebelum membuat jadwal selama liburan, orang tua sebaiknya mengetahui minat anak sesuai usianya supaya anak tidak cepat bosan. Setiap anak memiliki minat sendiri-sendiri, sesuai usianya. Jelasnya, lihat apa saja minat anak di usia 1- 5 tahun?

1 – 2 tahun

Di usia ini, anak suka bereksplorasi dan mengenal irama. Anak juga sedang mengasah indranya. Jika berlibur ke pegunungan, mengenal benda-benda yang ada di sekitar bisa menjadi pilihan.

Anak juga tengah asyik melatih koordinasi mata dan tangan. Permainan gelinding bola, atau permainan yang berkaitan dengan konsep-konsep dasar, seperti mengenal kiri-kanan, warna, bisa dipilih.

2 – 3 tahun

Hobi melakukan corat-coret. ada di usia ini, jadi, siapkan kertas untuk tempat anak mencorat-coret apa yang ia lihat. Mereka juga gemar kegiatan yang menggunakan motorik kasar, seperti berlari, melompat, dan sebagainya

Usia ini juga saat tepat untuk mengenalkan permainan peran. yang mengasah imajinasinya. Juga, permainan yang melatih kemandirian anak, misalnya lomba memakai baju.

3 – 4 tahun

Di usia ini, anak mulai lebih fokus pada diri mereka sendiri. Jadi, beri mereka pilihan aktivitas yang berkaitan dengan diri mereka. Misalnya, permainan mengenalkan diri. “Nama kamu siapa? Rumah kamu di mana? Orang tua kamu siapa?” Ini bisa dilakukan selama perjalanan.

4 – 5 tahun

Anak mulai berinteraksi dengan lingkungannya dan temannya. Pilihan kegiatannya sebaiknya yang melibatkan banyak orang. Anak juga mulai tertarik pada angka dan huruf.

Hasto Prianggoro

sumber : www.tabloidnova.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar