Minggu, 27 Maret 2011

cara cermat hemat pengeluaran rumah tangga

SIAPA sangka harga tahu dan tempe yang semula sangat terjangkau kian beranjak naik menyaingi harga ikan segar. Belum lagi harga minyak goreng yang membuat para ibu rumah tangga semakin kelabakan. Agar keluarga tetap mendapatkan kualitas terbaik untuk makanan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan ibu rumah tangga untuk menyiasati pengeluaran yang kian membengkak. Terlebih jika di rumah ada anak balita yang harus disuplai dengan makanan bergizi.

Beberapa hal yang bisa dilakukan para ibu untuk menekan keperluan rumah tangga, antara lain:

1. Membiasakan diri berbelanja bulanan di awal gajian untuk keperluan 1 bulan seperti beras, minyak goreng, gula pasir, garam, deterjen, obat pel, pelembut, dan kebutuhan lainnya yang bisa disimpan selama 1 bulan.

Berbelanja di pasar induk dengan jumlah banyak atau grosiran pastinya akan lebih murah ketimbang membeli secara eceran. Lumayan bisa menghemat setidaknya 10% dari total pengeluaran sembako.

2. Manfaatkan lahan kosong di rumah untuk menanam aneka bumbu dapur. Selain segar dan bebas pestisida, Anda pun bisa menghemat pengeluaran.

3. Mulailah berkreasi dengan sayuran yang ditumis, tim atau rebus. Begitu pula dengan lauk, Anda dapat berkreasi dengan pepes, steam, maupun bakar, dan panggang. Selain menghemat pemakaian minyak goreng, Anda pun tak perlu khawatir dengan kolesterol dan kesehatan jantung.

4. Jangan membuang jerigen minyak atau botol kemasan bekas pelembut atau obat pel. Dengan begitu, di bulan berikutnya Anda hanya perlu membeli kemasan isi ulangnya saja.

5. Jika selama ini para ibu membuang sisa sabun mandi batangan yang tidak terpakai, mulailah untuk memanfaatkannya kembali dengan cara menggerusnya, memanaskannya dan kemudian mencetak kembali dalam satu bentuk yang utuh. Anda pun dapat memenfaatkannya kembali sebagai sabun cuci tangan.

6. Bersihkan rumah secara berkala. Jika Anda menemukan barang tak terpakai yang hanya akan memenuhi dan mengotori ruangan macam koran bekas dan aki, Anda bisa menjualnya pada tukang loak yang biasa berkeliling di komplek perumahan. Bahkan jika Anda kreatif, koran bekas bisa disulap menjadi aneka barang yang berguna dan bahkan berpeluang menjadi sumber penghasilan baru.

Sumber : Kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar