Senin, 07 Maret 2011

anak hiperaktif

Merokok ….. apa yang terbesit di pikiran anda jika keluar kata-kata merokok ? ….. bisa saja ada persepsi kepulan asap, nikotin, batuk, sesak nafas, polusi udara, tidak sehat dll. tapi tahukah anda saat tengah hamil, sang ibu memiliki banyak pantangan yang harus dijaga demi kesehatan janin. Salah satu yang dilarang adalah merokok saat hamil. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa wanita hamil yang merokok berisiko lebih tinggi mengalami keguguran, kelahiran prematur, dan anak dengan berat badan lahir rendah (BBLR).

Sebuah penelitian di Inggris mengemukakan bahwa ibu hamil yang merokok, bayi yang dilahirkan cenderung hiperaktif atau menderita gangguan konsentrasi dan kesulitan menaruh perhatian saat mereka berusia 3 tahun (prasekolah). Tim peneliti dari University of York, Hull-York Medical School, menganalisa sekitar 13.000 anak laki-laki dan perempuan usia 3 tahun dalam studi yang disebut UK Millennium Cohort Study.

Perilaku anak diobservasi melalui sejumlah pertanyaan yang diajukan pada orangtua, guru, maupun pengasuhnya. Antara lain masalah gangguan hiperaktif dan gangguan perhatian, misalnya seberapa mudah si anak terpecah konsentrasi atau perhatiannya. Indikator lainnya adalah menunjukkan perilaku tantrum, berkelahi atau menjahili anak lainnya, serta perilaku negatif seperti mencuri, berbohong, dan mencontek. Nyaris 10 persen wanita (ibu dari anak-anak tersebut) diketahui merokok berat, yakni lebih dari 10 batang per hari semasa hamil.

Sementara itu, 12,5 persen wanita merokok ringan (kurang dari 10 batang per hari), dan 12,4 persen adalah mereka yang mencoba berhenti saat hamil. Diketahui bahwa risiko memiliki anak yang mengalami gangguan perilaku atau masalah perhatian lebih tinggi pada wanita hamil perokok, terutama yang merokok hingga menjelang melahirkan. Adapun risiko tertinggi adalah jika wanita yang bersangkutan merokok sepanjang masa kehamilan (9 bulan).

Kebanyakan wanita perokok berusaha berhenti merokok saat hamil demi melindungi buah hatinya. Bagian lain dari studi ini menyebutkan, anak wanita yang ibunya berhenti merokok semasa hamil berisiko lebih rendah mengalami masalah perilaku dibanding anak perempuan yang ibunya tidak pernah merokok.

Apakah dari data data diatas tidak mengetuk hati kita yang bisa membuat kita berhenti merokok ?……. semoga harapan kita terwujud dengan adanya kehamilan normal tanpa disertai asap rokok.

sumber http://keperawatankita.wordpress.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar