Rabu, 13 Juli 2011

makanan untuk bayi sehat

Berikan ASI seperti biasa. Bayi biasanya tetap mau menyusu, tetapi sedikit-sedikit. Bersabarlah untuk terus memberikan ASI. Oleh karena itu, Anda perlu memberikan ASI lebih sering dari biasanya. Tetaplah rileks dan jangan panik dengan kondisi bayi Anda. tetap konsumsi makanan bergizi dalam jumlah cukup agar produksi ASI tetap baik.

Bayi sakit biasanya malas makan. Ini hal yang wajar dan alamiah. Ketika sedang sakit, sistem metabolisme tubuh mengurangi aktivitasnya untuk mencerna. Sebaliknya, tubuh lebih fokus pada aktivitas penyerapan nutrisi dan pemulihan. Oleh karena itu, ketika bayi sedang sakit sebaiknya berikan makanan yang mudah dicerna. Jus buah atau puree buah bisa diberikan lebih sering.

Untuk sementara, fokuskan makanan bayi pada makanan lengkap mudah cerna, yaitu makanan nabati (vegetarian) daripada makanan hewani. Jika dimakan sendiri-sendiri, makanan nabati butuh waktu cerna 2 – 3 jam, sedangkan makanan hewani butuh waktu cerna 4 – 6 jam. Untuk memperkaya kandungan proteinnya, campurkan tempe atau polong-polingan (kacang hijau, kacang merah, dan kacang tolo – dimasak hingga empuk dan dihaluskan).

Saat bayi sakit, sering kali ia diberi makanan yang dilumatkan dengan perkiraan makanan tersebut mudah dicerna. Padahal, makanan bertekstur halus hanya membantu proses pencernaan di dalam mulut. Namun, jika makanan halus tersebut banyak dicampur sumber protein hewani maka secara kimiawi sulit dicerna tubuh bayi yang sedang sakit. Oleh karena itu, jika Anda ingin mencampurkan makanan hewani ke dalam makanan bayi sakit, tambahkan sedikit saja. Sebaiknya pilih makanan hewani mudah cerna, seperti telur dan keju alami. Daging ikan bisa menjadi pilihan berikutnya.

Berikan makanan ketika masih hangat agar bayi lebih lahap makan. Berikan sedikit-sedikit dalam porsi kecil, tetapi sering.

Sumber: Buku Variasi Makanan Sehat Bayi (Wied Harry Apriadji)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar