Sabtu, 16 Juli 2011

beberapa hal yang mengurangi daya ingat

Sering lupa dan sulit mengingat sesuatu? Bisa jadi, ada masalah yang membuat sistem perekam otak Anda terganggu. Jika Anda punya kebiasaan lupa sebaiknya jangan disepelekan. Cari tahu apa penyebab Anda mudah lupa lewat delapan tanda berikut ini, seperti dikutip dari shineyahoo.com:

Kadar gula darah tinggi
Penyimpanan memori bisa terganggu akibat tingginya gula darah Anda. Awas, kondisi ini bisa menggangu bagian otak yang berhubungan dengan memori. Jika memiliki riwayat keluarga penderita penyakit kencing manis, sebaiknya kendalikan asupan gula Anda. Lakukan juga tes gula darah secara rutin. Dan, jangan lupa menjaga pola makan sehat serta tetap aktif. Jalan kaki adalah salah satu alternatif efektif mencegah diabetes.

Kurang Istirahat
Otak mengandalkan aktivitas tidur untuk menyimpan memori baru. Dalam sebuah penelitian, responden yang tidur enam jam setiap malam selama dua minggu mungkin tidak merasa kurang tidur. Namun, setelah dilakukan tes memori secara substansial, hasilnya mereka sulit mengingat memori jangka pendek.

Pertajam daya ingat Anda dengan membuat prioritas istirahat yang cukup. Jika Anda tidak bisa, coba lakukan tidur pendek selama enam menit saat tubuh terasa lelah. Cara ini bisa meningkatkan kinerja dan memicu proses memori penting dalam otak.

Mendengkur
Mendengkur tak hanya mengganggu kualitas tidur, tapi juga bisa menurunkan daya ingat. Saat tidur mendengkur, saluran napas Anda akan terblokir, sehingga memotong oksigen beberapa detik pada suatu waktu dan menyebabkan sel-sel otak ‘kelaparan’. Menurut penelitian, pria lebih sering mendengkur dibandingkan wanita. Dan, faktor risiko lainnya, kebiasaan ini bisa muncul karena kelebihan berat badan atau berusia lebih dari 40 tahun.

Nah, jika Anda atau pasangan punya kebiasaan mendengkur, sebaiknya Anda berkonsultasi pada dokter. Anda mungkin perlu memakai perangkat khusus untuk mengatasi mendengkur saat tidur agar aliran oksigen bisa lancar menuju otak. Dengan begitu, daya ingat Anda bisa kembali meningkat.

Metabolisme Menurun
Jika hal ini terjadi, kemungkinan Anda memiliki masalah tiroid. Hormon tiroid mengontrol metabolisme tubuh. Bila produksinya terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat mengganggu sel-sel otak, yang dapat memperlambat masuknya informasi ke otak. Solusi: tak ada salahnya Anda memeriksakan diri ke dokter untuk mengatasi masalah ini.

Usia lebih dari 65 tahun
Di usia ini, manusia akan lebih sulit untuk menyerap vitamin B12 dari makanan. Kekurangan B12 serius dapat menyebabkan penyakit Alzheimer atau pikun. Karena itu, seiringnya bertambah usia, lakukan konsultasi dengan dokter untuk mengetahui cara meningkatkan asupan B12, misalnya dengan suplemen. Selain manula, penganut vegetarian juga seringkali kekurangan vitamin B12.

Mengalami Depresi
Penderita depresi berat juga mengalami gangguan pada sel-sel otak. Bahkan, ketika depresi berlangsung, ada kemungkinan kondisi ini bisa membunuh sel-sel otak, sehingga menyebabkan daya ingat ‘merosot’. Solusinya, segera cari pengobatan. Pasalnya, makin banyak sel-sel otak yang ‘hilang’, daya ingat akan makin sulit ditingkatkan.

Mengonsumsi obat alergi atau pil tidur
Obat-obatan untuk mengatasi masalah seperti insomnia, alergi, dan gangguan perencanaan, ternyata juga juga bisa menyebabkan fungsi otak terganggu. Maka itu, sebelum mengonsumsi obat ini sebaiknya konsultasikan dulu pada dokter agar daya ingat Anda tidak ikut terganggu.

Terlalu banyak konsumsi obat
Jika mengonsumsi lima atau lebih obat, Anda berisiko tinggi mengalami gangguan daya ingat. Karena itu, pastikan dokter tahu semua obat yang Anda konsumsi. Jika sebuah iklan farmasi tampak menggiurkan, jangan langsung tergoda. Sebaiknya minimalkan konsumsi obat bebas atau hanya konsumsi obat sesuai dengan resep.

Merokok
Peneliti di Inggris menemukan bahwa pada usia antara 40-an sampai 50-an tahun, para perokok mengalami kemunduran dengan cepat berdasarkan hasil tes untuk mengingat kata-kata dibandingkan dengan bukan perokok. Lebih jauh lagi, perokok di usia 40-an mempunyai hasil yang buruk dalam tes untuk mengukur seberapa cepat mereka dapat memilih kata-kata tertentu dari sebuah halaman, dibandingkan dengan bukan perokok dari usia yang sama, seperti disebutkan dalam The American Journal of Public Health.

Hubungan antara kebiasaan merokok dan berkurangnya daya ingat terlihat nyata pada pecandu rokok yang menghabiskan lebih dari 20 batang sehari, dengan mengambil contoh partisipan dari berbagai latar belakang status sosial, jenis kelamin dan variasi kondisi kesehatan.

Sumber

http://www.kaskus.us/showthread.php?t=4725176

Tidak ada komentar:

Posting Komentar