Senin, 25 Juli 2011

ibrahim rindu allah

“Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik.” (QS. Ali ‘Imran [3]: 67).

Inilah sebuah novel yang sangat inspiratif dalam membangun kehidupan penuh ketaatan kepada Allah Swt. Di dalamnya diangkat kisah heroik dan begitu menyentuh tentang perjalanan seorang hamba pilihan Allah yang membebaskan manusia dari gulita kesyirikan menuju benderang cahaya peradaban tauhid. Dialah, Nabi Ibrahim As.!

Kisahnya yang sangat legendaris atas liku-liku pencariannya dalam menemukan keyakinan akan adanya Sang Pencipta alam semesta yang perlu disembah seluruh makhluk di jagat raya ini, benar-benar membuat beliau layak digelari Bapak Tauhid!

Keyakinan Nabi Ibrahim bukan tanpa ujian. Dakwahnya pun bukan tanpa tantangan. Ia harus berhadapan dengan Raja Namrudz dan pengikut-pengikutnya yang zhalim, termasuk berhadapan dengan keyakinan ayahnya yang masih taat menganut kepercayaan lama yang dianggapnya sesat. Ujung-ujungnya tentu saja sebuah hukuman sangat mengerikan harus dialaminya, yakni: dibakar hidup-hidup!

Sungguh, membaca novel ini dapat menjadikan kita teguh dalam menggenggam kebenaran; sebuah sikap yang sangat penting dalam kehidupan sekarang, di mana berhala-berhala Namrudz—meski dalam bentuk lain—dan para penyembahnya, mulai bermunculan di sekitar kita! Waspadalah…! Dan…
Selamat membaca!

sumber;diva press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar