Dalam memahami masalah pendidikan anak, gunakan teori “puzzle” yaitu : mulailah sesuatu dengan gambaran menyeluruh, lalu rangkailah detailnya sehingga akan memudahkan kita untuk memahaminya. Begitu juga dalam mendidik anak, sebaiknya dimulai hal-hal yang menyeluruh dulu baru kemudian beranjak kepada hal-hal yang lebih detail.
Kunci ke-1 :
*Memahami sekaligus memilih sistim pendidikan anak
Mendidik anak dibutuhkan keyakinan dan keyakinan tidak pernah tumbuh bila tidak memiliki pijakan jelas. Sedangkan agama salah satu fungsinya adalah sebagai pijakan hidup. Oleh sebab itu, sebagai orang beragama, dalam mendidik anak, kita harus bersandar dengan sistim pendidikan yang sesuai dengan agama kita. Jika tidak, maka baik kita sebagai orang tua maupun anak-anak kita, akan mengalami pribadi yang terpecah, atau memiliki kepribadian ganda.
Kunci ke-2 :
*Memahami fase dan tugas perkembangan anak
Sebagai orang tua, tentu kita harus sangat memahami tentang anak kita. Namun sayang, terkadang hal ini tidak kita lakukan, dengan alasan sibuk mencari rizki untuk membahagiakan anak-anak kita. Sudah menjadi rahasia umum, bagi orang tua yang bekerja di luar rumah dan anak dititipkan dengan pembantu, maka pembantu lebih faham terhadap sang anak dibandingkan dengan ortunya sendiri. Akhirnya, ikatan batin antara ortu dengan anak-anak mereka terputus. Jika ini terjadi, jangan pernah harap pendidikan akan berhasil!
Kunci ke-3 :
*Memahami dan menyadari kemampuan sebagai pendidik
Dengan memahami dan menyadari bahwa kita adalah pendidik utama anak-anak kita, maka selanjutnya kita harus menyadari kemampuan kita dalam mendidik. Kita harus mengukur diri sejauh mana pengetahuan, ilmu, skill, dan waktu kita untuk mendidik anak. Bagi ortu sarjana pendidikan, tidak bekerja di luar rumah, dan harta melimpah, mungkin untuk mendidik anaknya di rumah, hal yang mudah. Sebaliknya, bagi ortu yang tingkat pendidikan menengah ke bawah, banting tulang cari rizki, dan hidupnya “gali lobang tutup lobang”, ini suatu hal yang sulit. Nah, dengan memahami kelebihan dan kekurangan kita, maka kita bisa merumuskan strategi dalam mendidik anak-anak kita.
Kunci ke-4 :
*Memahami pilihan wilayah atau tempat mendidik anak
Bagi orang tua yang kurang menguasai suatu ilmu sedang mereka sangat ingin anaknya memahami ilmu dengan benar, maka ada banyak pilihan, baik itu wilayah informal (mendatangkan guru les ke rumah), formal (menyekolahkan ke sekolah-sekolah), maupun non-formal (menyertaikan anak pada kegiatan kursus sesuai dengan kelompok umurnya).
Kunci ke-5 :
*Memilih atau merumuskan kurikulum pendidikan
Bila kita mempercayakan pendidikan anak kita jalur formal, sebaiknya kita memahami kurikulum sekolah yang akan kita pilih, sehingga kita benar-benar memahami ke arah mana anak kita akan dididik. Untuk sekolah negeri, mungkin tidak terlalu sulit, sebab semuanya akan mengacu kepada kurikulum pemerintah. Beda dengan sekolah swasta yang memiliki kurikulum tersendiri. Sebaliknya, jika memang kita memilih mendidik anak kita sendiri di rumah (homeschooling), maka kita dituntut untuk merumuskan kurikulum sesuai dengan keinginan kita.
Kunci ke-6 :
*Merencanakan dan menyiapkan dana pendidikan
Seringkali orang tua bercita-cita anaknya sekolah di sekolah terpadu atau kuliah di universitas terkenal, namun kandas karena tidak punya biaya. Sebab, rata-rata sekolah dan universitas bermutu bayarnya sangat mahal. Akhirnya terjadi dilema, apakah memasukan anak ke sekolah atau universitas murah tapi kurang bermutu, atau ke sekolah/universitas berkualitas namun sangat mahal?
Kunci ke-7 :
*Menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung
Anak-anak yang belajar disertai dengan sarana dan prasarana lengkap dengan yang tidak, hasilnya akan jauh berbeda. Jangan membayangkan sarana dan prasana ini harus beli dan hal yang mewah, tentu saja tidak demikian. Yang penting orang tua harus kreatif menciptakan dan memanfaatkan apa saja, agar kegiatan belajar-mengajar efektif dan efiesien.
Itulah 7 kunci utama dalam mendidik anak. Jika masih ada yang kurang, silahkan Anda tambahkan dan apabila ada yang keliru mohon diluruskan.
Semoga bermanfaat … wassalam
sumber : buku, internet (www.edumuslim.org) dan pengalaman pribadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar