Sebelum pasrah atas ketentuan Allah, upaya kita untuk meraih surga tidak boleh berhenti. Sebab pada dasarnya keputusan Allah masih bisa berubah menyesuaikan kesucian hati dan keimanan kita. Boleh jadi sebelumnya Allah menggolongkan kita sebagai penghuni neraka. Akan tetapi, setelah Allah ‘meneropong’ kembali hati dan perbuatan kita menjelang ajal, tidak menutup kemungkinan kita termasuk salah satu calon penduduk surga. Demikian pula sebaliknya.
Dari sini ada pelajaran yang bisa kita petik. Janganlah menjadi orang yang pesimis, dan jangan pula sekali-kali bersikap sombong. Pesimis bahwa mustahil kita bisa meraih surga adalah pola sikap yang keliru. Demikian juga, menyombongkan diri bahwa kita adalah salah satu golongan yang berhak menghuni surga adalah sesuatu yang juga tidak dibenarkan.
Buku ini mencoba menguak beberapa karakter unik yang dapat mengantarkan seseorang menuju surga melalui kisah-kisah teladan orang-orang yang telah dijamin masuk surga. Dari berbagai kisah tersebut, harapan selanjutnya, kita bisa meneladani amal dan perbuatan yang telah mereka lakukan. Sehingga pada gilirannya mampu membangkitkan optimisme kita menggapai surga yang kita idamkan.
sumber;wahana insani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar