Bagi ibu-ibu rumah tangga yang saat ini menggunakan alat kontrasepsi hormonal seperti PIL KB, suntik hormone atau susuk, sebaiknya berhati-hati karena kadar hormone yang terkandung di dalamnya mampu meningkatkan resiko hipertensi.
Dokter A Sari.S Mumpuni, SpJP kardiolog dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Jakarta mengatakan, risiko terkena hipertensi lebih tinggi pada pengguna obat kontrasepsi oral (hormone), pengguna obat-obat diet, peminum alcohol, penderita obesitas (kelebihan berat badan) dan seseorang yang memiliki riwayat hipertensi dalam keluarga.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi karena sirkulasi darah dalam pembuluh mendapat tekanan lebih dari kadar normal kira-kira 110-135 air-raksa (mmHg) pada saat jantung berkontraksi. Tekanan tersebut disebut tekanan darah sistolik.
Ketika jantung berada pada posisi relaksasi, tekanan pada pembuluh darah normal kira-kira 80-85 mmHg. Kondisi tersebut disebut tekanan darah diastolic.
Banyak hal yang menjadi penyebab hipertensi, 55 persen di antaranya disebabkan oleh pengobatan yang tidak adekuat tanpa diuretic. 10% karena office hypertension (pengukuran darah di rumah lebih baik), 10% tidak dapat ditentukan penyebabnya, 8% karena konsumsi kafein, nikotin, alcohol, dan problem psikiatrik.
Sebanyak 7% akibat interaksi obat dan kombinasi obat hipertensi yang tidak tepat. 10% hipertensi sekunder dan sebab lain yang harus dicari. Penyebab lain diantaranya diabetes mellitus yang tidak terkontrol, gangguan tidur (sleeping disorder), kadar kalsium tinggi, konsumsi garamberlebih, penyakit ginjal, serta penyakit tiroid atau paratiroid. Sari mempagi hipertensi menjadi dua bagian. Pertama, hipertensi primer atau hipertensi esensial yaitu keadaan penderita hipertensi yang tidak diketahui penyebab.
Kedua, hipertensi sekunder yang disebabkan oleh pengaruh penyakit lainnya. Seperti sakit ginjal dan beberapa gangguan kelenjar endoktrin tubuh.
sumber; BATAM POS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar