Menikah sebelum cukup usia, ternyata masih banyak terjadi di kota maupun di daerah-daerah di Indonesia. Budaya perjodohan bahkan sejak anak perempuan belum lulus SD atau SMP, masih dilakukan banyak orangtua, terutama yang tinggal di pedesaan. Namun dari fakta yang didapat, perlu diketahui, pernikahan dini memiliki dampak negatif. “Bukan sekadar dampak psikis dan fisik,” kata Iin. Apa saja dampak dari pernikahan anak usia dini?
1. Kekerasan terhadap anak
Anak bisa mengalami kekerasan dari orangtua atau keluarga bila menolak untuk dinikahkan., orangtua sampai melakukan kekerasan fisik, seperti menendang, dan memukul dengan sapu, sehingga anak kabur dari rumah. Bahkan ada kasus, setelah pernikahan, anak mencoba bunuh diri dengan minum cairan pestisida
2. Tingkat perceraian tinggiLebih dari 50 persen pernikahan anak tidak berhasil, dan akhirnya bercerai. Bahkan ada juga kasus yang menjalani pernikahan hanya dalam hitungan minggu lalu berpisah. Dan, biasanya hal ini terjadi karena anak perempuan tidak mau melakukan kewajiban sebagai istri dan kurangnya kesiapan dari masing-masing pasangan yang mau menikah
3. Kemiskinan meningkat, karena belum siap secara ekonomi
4. Traffiking/eksploitasi dan seks komersial anakSetelah menikah maka perempuan akan dibebaskan oleh orangtuanya. Mereka akan keluar dari desanya atau rumahnya dan memilih bekerja. Beberapa kasus anak bekerja sebagai penyanyi karaoke bahkan ada juga yang menjadi wanita penghibur…….Luar biasa……..????
by:bangmurtala
Tidak ada komentar:
Posting Komentar