Kebohongan tentang kejadian-kejadian yang tak masuk akalpun sering terlontar dari mulut si kecil, misal anak takut dengan matahari yang akan memakannya atau anak merasa bisa terbang tinggi, tentu semua itu dilakukan dalam dunianya yaitu dunia dongeng.
Bagi anak, dongeng menjadi cerita tentang keadaan ideal yangs seharusnya terjadi. Tokoh dalam dongengnya pun seringkali sekaligus menjadi tokoh idola mereka. Pikiran-pikiran mungil mereka sangat mudah terpengaruh dongeng-dongeng ini dan besar kecenderungan mereka untuk meniru tokoh idolanya.
Ya dunia anak adalah dunia fantasi atau dongeng, anak memang belum bisa membedakan mana yang khayal dan mana yang bukan. Disinilah fungsi orang tua yang perlu menghargai imajinasi atau “kebohongan” ini.
Janganlah menghina, mencemooh atau meremehkan, walau bagi orang tua bisa jadi dongeng itu merupakan kebohongan dari kenyataan. Itu sebabnya dongeng yang diperdengarkan harus terseleksi secara benar. Jangan sampai menjadi penyebab kebohongan yang berkelanjutan untuk anak.
Tugas orang tualah yang memberi pengertian kepada anak, sedikit demi sedikit, mana yang imajinasi, mana yang sebenarnya. Jangan semata berdiam diri atau bahkan menganggukkan kepala tanda setuju dengan cerita-cerita khayal itu. Kelak, anak perlu mengerti batas antara dunia imajinasi dengan dunia nyata.
Kesuksesan dapat tercipta dari ide dan kreativitas yang tak terbatas, yang berawal dari sebuah imajinasi.
Semoga bermanfaat … salam
Read more: http://dunianyaanakkita.blogspot.com/2010/07/anak-berbohong-atau-berkhayal.html#ixzz1KVDMJBLj
Tidak ada komentar:
Posting Komentar