Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal dia amat baik bagimu dan boleh jadi juga kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. ALLAH maha mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui apapun (QS. Al-Baqarah 216)
Dulu..Aku pernah berpikir bahwa hanya dengan dialah aku akan bahagia, bahwa hanya dengan dialah impianku akan terwujud, bahwa hanya dengan dialah segala asaku akan tercapai, bahwa hanya dengan dia, bahwa hanya bersama dia saja, tidak dengan orang lain, kututup semua celah karena kupikir dia sudah memenuhi segalanya, tak terpikir orang lain sedikitpun. Bahkan keyakinan itu teramat sangat kuat terpatri dalam jiwa ini, bahwa entah kapan itu waktunya pasti ALLAH pasti akan memberi jalan itu kepadaku,keyakinan yang sangat sangat kuat, hingga kadang terasa sakit didalam jiwa ini, hingga kadang terasa sesak dalam hati ini, hingga kadang otak ini tak mampu berpikir, tak bisa membayangkan bila hidup tanpa dia,sungguh, betapa lalainya diriku saat itu, betapa tak tahu malunya aku,betapa yakinnya aku dengan diriku sendiri, bahwa ALLAH pasti meridho iapa yang aku inginkan, entahlah, mengapa aku begitu egois saat itu?
Betapa beraninya aku mandahului keputusanNYA?
Berani menetapkan bahwa hanya dialah yang terbaik untukku..
Waktuyang terus berjalan, harapan yang kian membuncah di dalam dada ini,perasaan cinta yang tak menentu, kuncup yang terus mekar dan mekar..
Sekali lagi kenapa aku bisa menjadi seperti begini? Mengapa hati dan pikiranku hanya tertuju padanya saja, dan mengapa aku merasa semakin tak nyaman dengan perasaan ini, merasa semakin larut dan terhanyut. Mengapa hati dan jiwaku semakin terhimpit, sesak dan tersiksa?
Ada apa denganku?
Cintaku padanya tlah membutakan mata dan hatiku..
Kenapa logikaku tak mampu berjalan?
Kenapa perasaanku yang cenderung mendominasi?
Kenapa?
Perasaan tak nyaman itu selalu menghantui. Aku jadi bertanya tanya, kenapa rasa cinta ini begitu membelenggu, mengapa membuatku tersiksa?
Mengapa? Aku tak tahu. Hari hari yang terasa sangat melelahkan. Hari hari yangmenyakitkan, terasa sangat sakit, sakit sekali. Perasaan yang tak menentu. Air mata yang selalu terlerai karenanya. Perasaan rindu yang begitu pedihnya, Penantian yang seolah olah tak ada akhirnya, Dan kemantapan dalam hati akan terkabulnya doa yang masih terpatri begitu kuat, Bahwa hanya dialah yang terbaik untukku, Bahwa cintaku harus bermuara padanya, Bahwa harus dia yang mengiringi dan mendampingi langkahku di dunia ini, Bahwa ALLAH pasti meridhoiku bersamanya.
Entahlah..
Akumenjadi begitu memaksakan keinginanku. Aku begitu sangat ingin bersamanya, tak ada keinginan apapun selain menyempurnakan separuh agama ini bersama dengannya dan berjuang bersama tuk memperbaiki diri,menggapai mimpi mimpi, hanya itu yang ada dalam pikiranku saat itu..
Harapan yang kian membuncah dalam dada dan hati ini. Menanti nanti waktu yang diridhoiNYA, Selalu memohon padaNYA untuk diberikan jalan..
Menunggu dan menunggu.....
Berdoa dan berdoa....
Terus dan terus..
Hari berganti hari..
Waktu itu kian berjalan..
Dan Waktu waktu yang kutunggu kian berjalan..berjalan..dan berjalan..
Kenapa tak jua datang waktu itu, kenapa tak jua datang kesempatan dan saat itu?
Tak bolehkah aku mengharapkan laki laki baik itu? Begitu tanyaku setiap saat..
Tapi Rabb, kenapa? Kenapa dan kenapa waktu yang kutunggu tunggu itu tak jua datang? Dan hingga waktu dan waktu yang semakin panjang itu kian berjalan terus, ternyata saat yang aku impikan itu belum juga datang..
Betapa sedih dan pedihnya hatiku saat itu..
Merasa ALLAH tak adil padaku..
Perasaan sakit, nelangsa, pedih melingkupi seluruh hati, jiwa dan pikiranku ..
Beberapa waktu aku menjadi begitu sakit, sangat sakit. Tak pernah bisa membayangkan bila tak bersamanya.
Ya Rabb bantu aku.Bagaimana aku bisa hidup?
Perasaan tak menentu bila mengingatnya, sangat sedih dan sedih..
Sungguh sangat sangat sedih..sangat sedih sekali..
Lama sekali aku berada dalam rasa sakit itu..
Sangat lama..
Kadang aku menangis sendiri, tak bisa kumengerti, tak bisa kupahami, bahwa inilah yang terbaik untukku, hatiku benar benar sakit.
Beberapa waktu aku sempat merasa putus asa, merasa ALLAH tak sayang padaku..
Hingga akhirnya aku tiba di satu waktu..
Yang aku pun tak tahu kapan mulanya ..
Waktu dimana aku mulai sedikit tenang, rasa pedih dan sedih berangsur pulih..
Aku mulai bisa berpikir jernih, aku bisa menatap dengan rasio, logikaku tak lagi mati, aku bisa memahami bahwa ALLAH lah yang berkehendak mengatur semuanya, bahwa ALLAH lah penentu terbaik. Bahwa ALLAH punya rencana yang lain untukku, rencana yang hanya ALLAH yang tahu. Rencana yang memang sungguh sungguh terbaik untuk diriku. Kubuka mata dan hatiku kembali, mencoba memahami tentang "TAKDIR", mencoba mengerti tentang segala ketentuanNYA, mencoba berkompromi dengan segala ketetapanNYA.Berusaha sekuatnya untuk tak terhanyut. Selalu berusaha mencoba untuk terus dan terus mengerti bahwa JALAN inilah yang terbaik yang ALLAH peruntukkan bagiku..
Pelan dan pasti aku mulai beranjak, mulai bernafas kembali, mulai melihat lagi, mulai menata hatiku lagi, mulai menata diri kembali..
Aku mulai berusaha untuk berhusnudzon kepadaNYA, berusaha untuk stabil dan tak berlebihan dalam menyikapi rasa itu..
Lalu perasaanku pun mulai mereda..
Tiba-tiba hatikupun luluh, pasrah, rasa cintaku tiba tiba menjadi begitu tenang, begitu tenang sekali. Tak ada emosi yang begitu menggila lagi,seperti dulu..
Tak ada yang salah dengan rasa itu,tak ada..hanya dirikulah yang belum mampu memaknainya waktu itu..
Entahlah..
Ada rasa ikhlas sekali dalam dada ini. Bahwa, apa yang aku pikirkan terbaik untukku..belum tentu seperti itu pula menurutNYA..
Dan aku benar benar bisa menerima jalan ini, bisa menerima segala ketetapanNYA dengan hatiyang sangat tenang, benar benar tenang,sungguh..
Dan aku tak pernah menyesal pernah jatuh hati pada salah seorang hambanNYA. Karena ada banyak hikmah dibalik hal itu..
Aku sangat beryukur sekali atas karunia itu Ya Rabb..
ALHAMDULILLAH..
Karena cinta itulah yang memperkenalkanku lebih dekat padaNYA, dimana aku bisa memaknai apa itu sabar, tawakal dan ikhlas..
ALHAMDULILLAH.. :) :) :)
by;royeti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar