Sabtu, 18 Desember 2010

keluhan sakit perut dan penyembuhannya

Nyeri, mual, kembung, dsb. Tidak selalu merupakan gejala sakit maag tetapi bisa juga akibat terganggunya organ diluar saluran cerna macam hati, ginjal, empedu. Penyebabnya bisa karena makanan tertentu yang merangsang, asam lambung, amuba, kuman yang bandel ditambah stress.

Seiring tetangga mengeluh, lambungya sering nyeri. Apalagi telat akan atau sehabis makan yang pedas-pedas dan asam. Kalau sudah beditu, ia langsung menenggak obat maag yang bisa dibeli bebas di pasaran. Untuk sementara memang sembuh tapi kemudian kambuh kembali. Lebih-lebih kalau pekerjaan di kantornya menumpuk. Belum lagi mengurusi anak-anaknya di rumah.

Ketegangan sering kali membuat kambuh penyakit maag yang sudah cukup lama dia derita. Kata dokter, kondisi lambungnya sebenarnya tidak seberapa serius asalkan ia bisa mengurangi rasa tegang dan makansecara teratur.

Rumitnya system pencernaan

Keluhan nyeri atau perih pada perut dan gejala lain macam mual, kembung, mulas, sebah (nyeri terasa penuh), panas, nyeri ulu hati, cepat kenyang, ditambah diare atau susah buang air besar, tidak selalu menunjukkan seseorang menderita kelainan pada sluran cerna (intra luminer). Bisa juga gejala itu akibat gangguan organ diluar saluran cerna (ekstra luminer), misalnya hati, empedu, pancreas, ginjal, kandungan , dsb.

Keluhan nyeri, mual, kembung dan kawan-kawannya itu secara medis desebut sindrom atau kumpulan gejala dispepsi.

Bila pasien datang dengan keluhan sakit perut, pemeriksaan umum oleh para dokter hampir selalu brupa wawancara tentang riwayat penyakit, penekanan pada bagian yang sakit, penetukan perut untuk mengecek kembung atau tidaknya. Pemeriksaan demikian bisa untuk mendiagnosa gangguan pada perut, tetapi belum mmenjamin tegaknya diagnosis yang pasti.
“Memang tidak mudah mendeteksi penyakit dengan sindrom dispepsi karena entah sumbernya intra atau ekstra luminer, cetusnya banyak yang sama,” tutur dr. H Chudahman Manan, DSPD, konsultan gastrientero serta patologi saluran cerna dan hati dari FK-UI RSCM Jakarta. Namun dengan bantuan peralatan yang semain canggih kini diagnosis bisa lebih tepat.
“Seandainya lewat pemeriksaan USG ternyata kelainan bukan pada ekstra luminer dokter bisa menenliti dengan seksama bagian alat pencernaan lain mana yang sakit,” kata dr. Manan. Sindro, dispepsi pencernaan itu sendiri masih terbagfi lagi menjadi dua, yakni ulcerlike dyspepsia (kerusakan lokan, luka atau borok pada permukaan dalam saluran cerna) dan ninulcer dyspepsia ( dengan gejala rasa panas di dada akibat asam lambung masuk ke esophagus ), dismotilitas (kurang normalnya gerakan alat pencernaan), serta kelainan non spesifik lainnya.

Melihat betapa rumitnya sisitem pencernaan kita, tidak heran kalau penyakit pada pencernaan yang panjang melingkar-lingkar ini sulit di deteksi. Organ pencernaan itu mulai dari saluran Esofagus (krongkongan), lambung, usus halus yang terdiri atas usus 12 jari, jejunum dan ileum, usus besar sampai anus.

Lambung sediri terbagi dalam 3 bagian, yakni fundus (puncak), korpus atau badan, seta ruangan menuju usus 12 jari (antrum). Proses cerna dimulai dari lambung ini dengan bantuan asam lambung dan enzim-enzim. Proses penyerapan makanan dilakukan sepanjang usus halus serta penyerapan air dan elektrolit terutama pada usus besar. Pembuangan sisa mekanan dilakukan dari anus (dubur)

Sedangkan usus buntu yang terletak pada pertemuan usus besar dan usus halus berbentuk kantung kecil dan menempel pada kantung usus fungsinya tidak penting, sebab itu kalau dipotong tidak membawa masalah apapun.

Lambung tidak tahan gempuran

Diantara sekian banyak gangguan sisitem pencernaan, menurut dr. Manan pasien dengan keluhan nyeri pada lambung paling banyak penderitanya, mulai yang akur sampai kronis. Sakit lambung umunya terjadi akibat serangan asam lambung yang tinggi atau terlalu banyak makan makanan yang ‘bersifat’ merangsang (pedas, asam , kopi, alcohol, nikotin, obat-obatan tertentu).

Makanan yang “tajam” ini manggasak dinding lambung. Faktor stress juga sisa menjadi pencetus karena meningkatnya asam lambung. Karena melemahnya daya tahandinding lambung terhadap serangan tadi, kehadiran zat-zat merangsang itu menyebabkan lambung terasa sakit, nyeri, mual, mulas, kebung dan ada kalanya sampai menimbulkan luka (peptic ulcer).

Gejala khas sakit lambung atau maag, berupa rasa nyeri atau pedih pada ulu hati mekipun baru saja selesai makan. Namun kalau rasa pedih hanya terjadi sebelum makan atau di kala lapar dan mereda sehabis makan, biasanya itu Cuma akibat produksi asam lambung berlebihan; yang bersangkutan belum menderita maag.

Kalau sering bertahak (bersendawa) itupun belum merupakan pertanda sakit lambung. Sebab, bertahak hanyalah mekanisme pencernaan untuk mengurangi kembung secara refleks.
Memang ada orang yang dinding lambungnya mudah terkikis, ada pula yang tahan gempuran. Apa sebabnya, masih merupakan misteri. Diduga karena faktor bawaan, pola makan yang salah, atau Manahan tekanan batin cukup berat.

Keluhan kembung yang disebabkan menumpuknya gas didalam perut serta tidak lancarnya proses gerakan usus yang mendorong udara tertumpuk untuk turun kebawah dan keluar, juga tidak selalu manandakan sakit lambung. Tapi bisa karena faktor ekstra luminer.

Sakit maag pada awalnya diobati secara sitomatik dengan pemberian obat yang menetralisasi atau menghambat produksi berlebihan asam lambung (jenis antacid) atau obat penghambat prosuksi asam yang memperbaiki motilitas (system gerakan usus). Apabila setelah dua minggu obat tidak memberikan reaksi yang berarti, dokter akan memeriksa dengan bantuan peralatan khusus sperti USG, endoskopi, dll.

Penyakit maag akut umumnya penatalaksanaannya lebih mudah daripada yang kronis. Pada jenis akut biasanya belum ada gejala kerusakan yang jelas pada dinding lambung; mungkin hanya disebabkan oleh berlebihnya produksi asam lambung sesaat atu akibat makanan “tajam” yang terlalu banyak. Sedangkan pada jenis kronis penderita bisa mengalami pembengkakan atau radang pada dinding lambung, luka sampai pendarahan membentuk peptic ulcer atau gastric ulcer.

Gara-gara kuman bandel

Semula para gastrienterolog menduga gangguan pencernaan atau ulcer pencernaan yang tak kunjung sembuh itu akibat terlalu banyak merokok, minum alcohol, pola hidup seta pola makan yang salah. Belakangan, menurut Manan, penyakit pencernaan yang demikian banyak dihubungkan dengan kuman Helicobacter pylori (H.pylori). Kuman ini bisa bertahan hidup karenamempunyai kemampuan mengubah situasi lingkungan yang sesuai baginya. Berbentu cocoid, kuman ini sekali waktu tertidur, tapi di kala lingkungan hidupnya sedang menunjang (misalnya asam lambung meningkat) ia terbangun.

Celakanya, kuman ini tidak mempan terhadap obat-obatan maag atau perut biasa. Hasil penelitian menyatakan, kuman ini berperan penyakit ulcer pencernaan terutama pada lambung dan usus 12 jari kambuhan 80% maupun penyakit kanker pencernaan (60-70%).

Di Negara maju ataupun tidak gangguan pencernaan oleh kuman H.pylori itu sama tingginya. Di jepang, menurut Majalah Look Japan, 70% penduduk diatas 40 yang menderita ulcer lambung serta ulcer usus 12 jari, sebagian besar terinfeksi kuman ini. Menurut sr. Oei Kim Ie,M.D,Ph.D, ahli bedah gastrienterologi RS Pertamina, Jakarta, yang pernah lama tinggal di Jepang, memang banyak pekerja kantor yang memburu kenaikan posisi di Negeri Sakura itu menderita ulcer usus. “Diduga karenterlalu banyak stress ditambah pola makan serta hidup tidak teratur,” kata Oei. Namun kalau dulu penderita ulcer kabanyakan harus debedah kini dengan adanya obat khusus tidak perlu lagi.

“Di Indonesia pun sekarang pasien dengan sindrom dispepsi yang sering kambuh dicurigai mengidap kuman tersebut,” kata Manan. Di RSCM, menurut dr.Manan, banyak ditemukan pasien pengidap kuman H.pylori. sementara dari pengamatan Dr. Amal Sutopo, ahli penyakit dalam RS Pertamina , kasus dengan H.pilori hanya satu dua pasien; belummenkhawatirkan.
Deteksi adanya kuman ini bisa dilakukan secara nininveksi, yakni melalui pemeriksaan serolohi (pemeriksaan serum darah: positif atau tidak) serta tes urea pernapasan (urea breath test).

Dalam tes urea pernapasan, penderita diberi minuman yang mengandung zat karbon urea. Beberapa saat kemudian tubuhnya dimiringkan ke kiri dank e kanan dalam posis berbaring. Selanjutnya ia diminta menghembuskan napas kuat-kuat, udara yang keluar ditampung dalam tabung. Udara tersebut diantau oleh kadar tersebut yang dilabel tersebut. Namun pemeriksaan noninvasive ini belum dilakukan di Indonesia.

Sedangkan pemeriksaan invasive berupa pemeriksaan histology atau patologi anatomi serta pemeriksaan CLO (compylobactrilike organism) sudah bisa dilaksanakan di RSCM,Jakarta. Caranya, hasil biopsy (pengambilan contoh jaringan) jaringan pencernaan dicampur dengan zat khusus. Selang 24 jam campuran itu akan meberikan hasil dalam bentuk warna. Warna kuning menunjukkan hasil negative, warna merah positif.

Ada lagi pemeriksaan dengan cara kultur atau pembiakan jaringan (pengambilan jaringan atau biopsy lewat endoskopi). Seperti ditulis Look Japan, selain pemngambilan jaringan dengan cara endoskopi tadi masih ada cara lain, yakni dengan sestem PCR (polymerase chain reaction). Caranya, cairan perut disedot melalui selang yang dimasukkan lewat lubang hidung, karena cara ini dianggap kurang praktis kini ditempuhcara lain yang denga entero test yang lebih praktis.

Metode temuan AS ini menggunakan kapsul bertali nilon. Kapsul berukuran normal ini ditelandengan bantuan air, tapi ujung tali tetap ditahan di luar mulut. Tali nilon yang daya serapnya tinggi ini cepat menyerap cairan dari perut. Setangah jam kemudian pasien dapat menarik tali nilon secara perlahan –lahan keluar dari mulut, cairan yang menempel pada tali kemudian di tes di laboratorium. Dengan tes ini diharapkan kelainan bisa terdeteksi tepat sehingga bisa dipilih terapi yang pas. Sementara itu para ahli masih mempertanyakan, bagaimana kuman ini sampai masuk ke tubuh manusia. Ada yang menduga, ia berasal dari air yang kita minum (meskipumn sudah direbus), tapi para ilmuwan Inggris belakangan mencurigai ludah seta kotoran kucing sebagai penyebar kuman itu.

Kanker usus besar terbanyak

Kalau sekedar panyakit mamag ringan, cukup diobati dengan golongan obat antacid atu obat penenang. Namun kuma H.pylori harus diobati dengankombinasi macam-macam antibiotic, yakni Tindazole dan Clariabotic, yang memberantas kuman tidak hanya berhenti pada tingkat penyembuhan tapo sampai ke tigkat eradikasi atau penyapuan bersih kuman dalam tubuh.
Tidak seperti antibiotic (misalnya Eritromicin atau Macrolide yang banyak digunakan untuk mengobati radang tenggorokan dan sering berefek sampingan pada lambung. Namun biasanya obat diberikan dalam dosis optimal dengan jangka waktu 1-2 minggu. “Kalau dengan pengobatan sampai tingkat kesembuhan pada ulkus usus dua belas jari tanpa antibiotic hasilnya 30%, tingkat keberhjasilan dengan eradikasi tanpa kekambuhan bisa mencapai 80-90%,’ kata Manan.

Selain kuman H.pylori dan asam lambung, gangguan perut lambung, gangguan perut juga bisa karena kekurangan enzim dengan keluhan system buang air besarnya sering tidak normal dan sering merasa mial. Pengobatan tidak sulit, hanya dengan penambahan enzim, terutama setelah makan makanan tinggi lemak.

Dr.Oei menambahkan di Negara tropis seperti Indonesia banyak juga gangguan terhadap usus besar (kolon) yang disebabkan oleh amuba. Gejalanya hampir sema yakni mengalami sindrom dispesia, ada kalanya ditambah diare berkepanjangan, frases berlendir, buang gas kurang sedap, sampai perdarahan. “Amuba ini, kalau tidak diberantas, bisa menembus dinding usus masuk ke hati bahkan otak,” kata Oei.

Bahkan tambah Oei jaringan amuba yang menumpuk bisa merupakan biang keladi kanker usus dan hati itu sebabnya, setiap kali ada pasien dengan sindrom dyspepsia yang tak kunjug sembuh dianjurkan untuk memeriksakan faeses untuk mendeteksi ada tidaknya amuba didalamnya.

Obat Flagyl yang biasa digunakanoleh Oei untukmemberantas amuba ini merupakan kombinasi dariobat Clarithromycin dan Metronidazole, yang diminum wlama 5 hari,. “Memang tibul reaksi seperti muak dan lidah kering, tapi amuba akan terberantas bersih dengan obat itu.” Kata Oei.
Buang air besar bercampur darah, diare teru-menerus, atau sembelit berkepanjangan,juga bisa dicurigai sebagai gejala penyakit kanker usus. Untuk memastikannya bisa dilakukan tes darah CEA. Kalau di Jepang dan Chile, kanker pencernaan pada lambung terbanyak penderitanya, di Indonesia dandi Negara Barat yang terbanyak kanker pada kolon ( di RS Pertamin 1-2 orang pasien dalam seminggu, rata-rata berusia 60 tahun keatas). Diduga penyebab utamanya adalah diet makananyang salah (telalu banyak lemak, kurang serat). Usaha utama penyembuhan kanker kolon operasi.

Ada kalanya gejala khas intra luminer danekstra luminer sulit dibedakan. Dokter memberikan beberapa kunci tambahan untuk mengetahui adanya gangguan ekstra lumir . pada gangguan batu empedu, misalnya, selain sindrom dipepsia seperti, kembung, mual,sakit ulu hati dll. Putih mata sering nampak kunig, sakit perutnya periodic, sekali waktu kolik (rasa sakit yang tak tertahankan akibat organ berongga tersumbat). Terjadi kekakuandinding perut, dan faeses terkadang berwarna seperti dempul (keputihan) pada kasus sumbatan empedu total.

Pada gangguan ginjal, rasasakit dimulai dari pinggang belakang atas, lari ke perut bawah depan. Sedangkan pada gangguan pancreas yang berfungsi mengeluarkan enzim pencernaan. Rasasakit atau rasa n yeri terasa disekitar pusar. Acap kaliterjadi gangguan system buang air besar (diare atau sembelit) serta ada kalanya secara mendadak kadar gula darahnya meningkat walaupun tidak ada keturunan (diabetes sekunder).

Sedangkan kalainan pada dibarengi dengan rasa lemas, kurang dan kadar SGPT-SGOT meningkat.

Pada gangguan system reproduksi (rahim dan indung telur) selain rasa kembung berkepanjangan, ada kalanya vagina mengeluarkan cairan tidak normal.

Bakmi berbahaya, cabai tidak

Untuk menjaga kesehatan pencernaan, dr. Manan menyarankan, hendaknya memmbiasakan hidup dan makan secara teratur. Bila timbul gejala sakit perut, untuk sementara memang bisa dibantu dengan obat-obatan yang tersedia di rumah. Karena asam lambung menurun segera setelah makan dan naik lagi 1-3 jam setelah makan, maka obat maag sebaiknya dikonsumsi lebih kurang satu jam sehabis makan. Obat sirup lebih cepat menyerap dibandingkan obat tablet. Pil mengandung antasida, menurut penelitian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, sebaiknya tidak diminum berbarengan dengan antibiotic karena di khawatirkan akan membentuk kompleks tak larut. Bila setelah 2-3 hari gejala tetapa ada, hendaknya segera memeriksakan diri ke dokter.

Kambuhnya penyakit maag dapat dihindari dengan mengatur waktu makan. Sebaiknya penderita makan sedikit demi sedikit tapi sering. Bila anda sering menderita sariawan hendaknya tidak terburu-buru minum vitamin C, sebab bisa jadi gara-gara gangguan pada pencernaan yang disebabkan jamur, bakteri atau alergi.

Tentang benar tidaknya cabai dan makanan bercuka merupakan pantangan bagi penderita gangguan pencernaan, dr.Manan menyatakan “Saya tidak membiasakan pasien untuk berpantang segala macam makanan. Kalau sedang kambuh, memang sebaiknya untuk seminggu dua minggu berpantang, tapi setelah sembuh silakan makan kembali asalkan dalam jumlah yang seimbang.” Cabai sebenarnya mempunyai kemampuan untuk melindunngi mokusa lambung. Cuma memang ada konsentrasi-konsentrasi tertentu yang tajam.

Sebaiknya hindari makan bakmi berlebihan, khususnya dalam keadaan perut kosong, karena air abu yang menguningkan bakmi sangat tajam bagi lambung. Sebaliknya makanan berserat yang banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan sangat dianjurkan untuk membantu kerja alat pencernaan.

Menurut dr. Manan, para pengidap sakit maag yang menjalankan puasa di bulan Ramadhan tidak perlu terlalu khawatir. “Dalam kedaan tenang dan banyak berdo’a insysallah kondisi kesehatan kita akan lebih baik,” katanya. Asalkan waktu buka puasa menghindari makanan yang terlalu merangsang:mengandung lemak tinggi, terlalupedas, asam. Jangan lupa untuk makan vitamin selama menjalankan ibadah puasa ditambah obat penghambat produksi asam lambung dosis ringan bila perlu.

Sumber :INTISARI (kumpulan artikel kesehatan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar