Bicara soal uang, meski bersama pasangan, akan jadi persoalan sensitif. Bahkan, bisa membuat Anda berdua bertengkar. Diyakini atau tidak, uang merupakan salah satu penyebab konflik dalam suatu hubungan. Kesulitan keuangan bisa menimbulkan ketegangan di dalam rumah tangga. Kendati demikian, kerap terjadi masalah terbesar bukanlah terletak pada masalah uang itu sendiri, melainkan tergantung dari cara Anda dan pasangan mengelolanya.
Perilaku orang terhadap uang tentu sangat beragam, dan sangat terpengaruh oleh nilai yang didapatkan sejak ia kecil atau dari seberapa banyak uang yang dimilikinya. Analoginya, anggaplah Anda mempunyai cukup uang setidaknya untuk makan dan kebutuhan sehari-hari, lalu apa yang Anda lakukan dengan sisa uang ini akan tergandung dari perilaku khusus Anda. Berikut ini tiga pernyataan paling umum mengenai perilaku seseorang terhadap uang:
1. Uang untuk dinikmati. Uang untuk dibelikan segala sesuatu yang membuat Anda senang. Tak seorang pun tahu apa yang akan terjadi di masa mendatang, oleh karena itu Anda harus menikmati apa yang dimiliki pada saat Anda memilikinya. Jika Anda meninggal, Anda tak akan membawa uang ini, jadi nikmatilah hidup ini!
2. Uang sebagai rasa aman. Uang harus dibelanjakan untuk membuat hidup menjadi lebih nyaman. Begiu Anda merasa aman atas kebutuhan vital, Anda merasa penting untuk menyisihkan uang sebagai tabungan. Tak seorang pun tahu apa yang akan terjadi di masa mendatang, jadi Anda harus selalu “sedia payung sebelum hujan”.
3. Uang untuk dibagi. Uang harus dinikmati bersama orang yang Anda cintai dan dengan orang yang kurang beruntung. Membelikan hadiah, mentraktir teman, dan menyumbangkan uang pada yayasan yatim piatu akan memberikan kebahagiaan tersendiri pada diri Anda. Tak seorang pun tahu apa yang akan terjadi di masa depan, dan siapa tahu nanti justru Andalah yang membutuhkan bantuan dari orang lain.
sumber
http://lumakita.blogspot.com/2010/01/cara-anda-memperlakukan-uang.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar