Sabtu, 30 Oktober 2010

kejadian tanjung priuk berdarah(makam mbah priuk)

turut berduka yang mendalam atas tragedi yang terjadi di makam Mbah Priok. Kejadian yang membuat ratusan korban berjatuhan baik dari aparat Satpol PP, Polisi dan warga.

Iklan Foke di Balaikota Ditimpuki
Iklan bergambar Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo ditimpuki tangan-tangan jahil menyusul bentrokan berdarah antara dan warga di kawasan kompleks makam Mbah Priok, Koja, Jakarta Utara. Kaca-kaca iklan itu pecah.

Pengamatan detikcom, Kamis (15/4/2010), iklan “Penyandang masalah kesejahteraan sosial” berukuran 1,5 meter x 2,5 meter bergambar anak jalanan, waria, orang tua jompo, pedagang asongan di sisi kiri iklan. Iklan ini dipasang di depan kantor Foke, Gedung Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Dalam iklan itu digambarkan Foke sedang berdiri di sisi kanan. Di sampingnya tertulis 7 pasal tentang pembangunan kesejahteraan sosial dan penegakan hukum.

Pada gambar Foke, ada bekas timpukan benda-benda tumpul di bagian wajah, leher, dan badan. Timpukan yang sama juga terjadi pada gambar Foke di papan iklan sisi sebaliknya.

Penimpukan itu diketahui dilakukan oleh salah satu simpatisan sebuah Ormas pada Rabu 14 April 2010 sore hari.

Akibatnya, iklan itu rusak dengan kaca-kaca yang retak sehingga gambar orang nomor satu di Jakarta itu tidak jelas lagi terlihat.

Sementara itu, belasan pedagang asongan bebas berjualan di depan Balaikota. Kehadiran mereka tidak dilarang oleh Satpol PP yang biasa menertibkan lingkungan.

Ratusan polisi dan Brimob masih berjaga-jaga menyusul isu pendudukan Gedung Balaikota. Aparat terlihat sedang mengobrol dan duduk-duduk. Helm, tameng, dan tongkat senjata andalan aparat masih diletakkan di halaman Balaikota.

Beberapa pegawai Balaikota meninggalkan kantornya dengan membawa tas dan buku. “Saya nggak pulang, keluar saja,” kata seorang pegawai yang enggan disebutkan namanya itu. (DETIK.COM)

59 Mobil dan 6 Motor Dibakar, Peralatan Kantor Dijarah
Insiden Koja membawa kerugian besar bagi banyak pihak. Data terakhir, sedikitnya 59 mobil dan belasan motor dibakar massa setelah bentrok dengan petugas Satpol PP dan kepolisian di area makam Mbah Priok, Koja, Jakarta Utara, Rabu (14/4/2010).

Mobil yang dibakar terdiri dari 36 mobil pick up milik Satpol PP, tiga truk ukuran tiga perempat milik Satpol PP, dua truk back hoe, dua kontainer pengangkut back hoe, satu mobil derek, dua bus ukuran besar milik kepolisian, dua bus kepolisian ukuran tiga perempat, tujuh truk kepolisian ukuran tiga perempat, satu mobil water cannon kepolisian, dan satu mobil pribadi.

Selain itu, juga sekitar enam sepeda motor dirusak dan dibakar massa, dua di antaranya milik wartawan. Hasil pantauan Tribunnews.com, sampai saat ini bangkai mobil dan motor tersebut masih berada di lokasi kejadian.

Seusai perusakan dan pembakaran, tak ada seorang anggota polisi yang menjaga keamanan di lokasi kejadian. Hal ini membuat ratusan orang tak dikenal dengan bebas memereteli dan menjarah komponen mobil yang masih bisa berfungsi.

Misalnya, radio tape, sasis, ban, dan velg. Bahkan, massa yang tak dikenal itu mulai merangsek melakukan penjarahan di depan kantor manajemen Terminal Peti Kemas Koja. Selain merusak mess petugas keamanan, massa juga menjarah peralatan di kantor tersebut.

Di antaranya 6 unit komputer, puluhan lemari loker, kulkas, dispenser, televisi, dan AC. Hingga saat ini aksi penjarahan berlangsung. “Sepertinya mereka bukan warga sini. Komputer yang di kantor habis semua diambil massa. Ada juga uang yang hilang, enggak tahu berapa,” ujar petugas keamanan, Afrizal. (Ferdinand) – KOMPAS, TRIBUNNEWS.COM

Ada Foto Makam Mbah Priok Rata dengan Tanah
Pemerintah Provinsi DKI bersikukuh bahwa komplek makam Mbah Priok atau Al Imam Al Arif Billah Al Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad sudah dipindahkan. Pemerintah Provinsi melalui Pelindo memiliki gambar foto udara areal itu sudah pernah rata dengan tanah.

“Bukan saya tidak hormat. Tadi malam saya menghubungi Pelindo. Dan dinyatakan pada 1997 seluruh makam itu sudah dipindahkan ke Semper. Itu ada foto udaranya, makamnya sudah rata,” kata Wakil Gubernur DKI Prijanto.

Hal itu disampaikan Prijanto dalam diskusi Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Kamis 15 April 2010. “Nanti akan kita bawa fotonya dalam rapat”.

Menurut Prijanto, pemindahan areal makam juga sudah dilakukan sejak 1995 dan dilakukan kembali pada 1997. Pemindahan makam itu didasarkan atas putusan pengadilan yang menyebutkan lokasi itu milik Pelindo.

“Proses perubahan peruntukan itu juga sudah disetujui DPRD. Karena sudah disetujui, Pelindo membebaskan tanah di Semper untuk lokasi pemindahan makam,” ujar mantan Asisten Teritorial Kepala Staf TNI AD ini.

Prijanto menegaskan, apa yang disampaikan itu berdasarkan administrasi dan dokumen yang ada. Maka itu, siang ini sekitar pukul 14.00 WIB akan digelar rapat membahas sengketa makam Mbah Priok.

Sebelumnya, salah satu ahli waris tanah makam Mbah Priok, Habib Salim, meminta Pemerintah Provinsi DKI jangan menyebarkan isu. “jangan bikin isu makam itu kosong, kalau kosong nggak ribuan orang datang,” kata Habib Salim dalam diskusi sebelumnya.

Ditambahkan Habib Salim, sepengetahuan dia, yang dipindahkan adalah makam-makam lain di pinggir-pinggir makam Mbah Priok.

Seperti diketahui, dalam bentrokan di komplek makam Mbah Priok, dua anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dilaporkan tewas. Sedangkan sebanyak 130 orang mengalami luka-luka. (VIVANEWS)

Rapat Bahas Makam Mbah Priok Pagi Ini Diundur
Pertemuan antara Pemerintah Provinsi DKI dengan pihak-pihak yang berkepentingan dalam sengketa makam Mbah Priok diundur. Sedianya pertemuan akan digelar pagi ini, namun diundur menjadi siang nanti.

“Jam 2. Itu juga untuk persiapan bagi mereka yang diundang,” kata Wakil Gubernur Prijanto dalam diskusi di Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Jakarta, Kamis 14 April 2010.

Menurut Prijanto, mereka yang diundang antara lain Badan Pertanahan Nasional (BPN), Pelindo, ahli waris, pengacara, Majelis Ulama Indonesia, dan kejaksaan.

“Ini terbuka. Beberapa media juga kita akan undang,” kata Wakil Gubernur yang juga mantan Asisten Teritorial Kepala Staf TNI AD ini.

Sebelumnya, Divisi Kehumasan Pemerintah Provinsi DKI akan menggelar rapat konsultasi sekitar pukul 9 pagi. Rapat akan melibatkan semua pihak yang terkait dalam sengketa makam Mbah Priok atau Al Imam Al Arif Billah Al Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad.

Dalam bentrokan kemarin, dua orang dilaporkan tewas dari pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Keduanya yakni Satpol PP Jakarta Barat, Ahmad Tadjudin dan W Soepono.

lebih dari 130 orang mengalami luka-luka. Korban luka dan kritis datang dari kedua belah pihak. (VIVANEWS.COM)

Bocah Alfin Retak Tengkorak Bagian Belakang
Beberapa korban luka dalam bentrokan di muka makam Mbah Priok dirujuk di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

Salah satunya, Alfin, bocah berusia 13 tahun. Alfin dirawat di kamar 511. Lantai 5 Gedung Rawat Inap A Terpadu.

Menurut ayahnya, Alfin akan dioperasi. “Kepalanya luka pecah tengkorak bagian belakang,” kata dia kepada VIVAnews, Kamis 15 April 2010.

Alfin saat ini terbaring lemah di tempat tidur. Dia masih bisa mengarahkan matanya pada orang-orang yang berkunjung.

Alfin adalah pasien rujukan dari RS Koja. Dia termasuk korban yang mengalami luka paling parah. Menurut informasi dari RS Koja, Alfin menderita luka parah di kepalanya. Syaraf kepalanya putus.

Namun, belum sempat VIVAnews mendapat keterangan lebih lanjut, sudah diminta pergi oleh suster dan petugas keamanan.

“Di bawah dulu ya, ada kunjungan,” kata seorang suster tanpa menjelaskan siapa yang akan berkunjung ke RSCM.

Pengamanan di RSCM saat ini relatif ketat, hanya pasien dengan penyakit berat yang bisa ditunggui, itupun hanya satu penunggu.

Memang tak ada jam besuk pagi ini. Pengunjung baru bisa menjenguk pasien pukul 17.00 hingga pukul 19.00 nanti.

Alfin tak sendiria, korban lainnya, pria paro baya bernama Supianto (59) juga dirujuk ke RSCM. Dia baru menjalani operasi di bagian mata. (vivanews.com)

Satpol PP Itu Tewas Setelah Ziarah Mbah Priok
Almarhum Ahmad Tajuddin, anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) tewas dalam bentrok di makam Mbah Priok, Jakarta Utara. Lima hari sebelum kejadian, Tajuddin berziarah ke makam sengketa itu.

“Belum lama, sekitar lima hari lalu atau hari Sabtu (10 April 2010), dia ziarah ke makam Mbah Priok,” kata kakak tertua Tajuddin, Kosasih, di rumah duka, Jalan HH No 43 RT 9/1, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis 15 April 2010.

Dalam kunjungan ziarah itu, Tajuddin berangkat bersama rombongan ke makam Mbah Priok atau Al Imam Al Arif Billah Al Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad.

Menurut Kosasih, adik ke-9 dari 13 bersaudara itu rajin mengikuti acara keagamaan di Masjid As-Surur di dekat rumah. Tajuddin pun tergabung dalam Ikatan Remaja Masjid As Surur.

“Rombongan masjid ini sering berziarah ke makam Mbah Priok juga,” ujar sang kakak yang turut menyambut kedatangan Gubernur Fauzi Bowo untuk melayat.

Dalam bentrokan kemarin, dua anggota Satpol PP dilaporkan tewas. Korban lainnya bernama Soepono yang tinggal di Koja, Jakarta Utara. Sebanyak 130 orang dari dua pihak mengalami luka-luka.

by;viva.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar