Sabtu, 14 Agustus 2010

SAPAAN RINDU JAKARTAKU

Sapaan rindu…

Hangat rasa nya berada di tengah dekapmu..
Tapi sesak…
Kau terlalu erat memelukku…

Tenang rasa nya di sekeliling barisan panjangmu..
Tapi lelah…
Aku terlalu lama menunggu…

Bersamamu harus penuh rasa sabar..
Karena bukan hanya aku yang mencintaimu..
Semua mencintaimu.. semua menyayangimu…
Semua ingin selalu di dekat mu…
Sampah-sampah itu juga…

Sayang…
Hanya sebentar aku merasakan..
Selanjutnya aku harus segera pulang..
Rasanya…aku ingin mengulang.

Kembali di tengah kebisingan…

Berbincang-bincang dengan megahnya Istiqlal…
Jalan bergandengan dengan Monas…
Kemudian…
Tertawa lepas bersama tangis gelandang…

Sesungguhnya…
Aku ragu untuk mengatakan rindu padamu
Karena terlalu banyak sainganku..
Yang sama-sama ingin merasakan dekap sesakmu, Jakartaku…


RELUNG-RELUNG JIWA KESEPIAN

Di hati ada penantian
Panjang tapi tak jua bertepi
Lewat angan aku berkhayal
Sesaat ada bayang namun hampa

Saat hadir menggebu
Tersenyum semu kubayar kerinduan
Hampa langkah aku tertahan
Semu mulutku tersendak
Ada gerangan apa aku berpikir

Luka tapi dimana luka
Rindu tapi dimana rindu terbayar
Sepikul keluh kurasa di hati
Menabuh peluh hanya waktu yang terhitung
Takkan habis bersama hari yang berselang
Rinduku tetap kupikul dalam jiwa yang kesepian

DETIK UNTUK SEBUAH KENANGAN



Dalam angan ku berbisik

Ucapannya yang lalu kembali mendengung

Hanya saja bayangnya tak lintas mata

Gelak tawanya pun tak mampu kulihat

Aku ingin melihatnya

Berpeluk kembali dengan tanganku yang dingin

Namun

Mengapa aku yang di sini

Tak mampu merasakannya

Rasa rindu yang selama ini untukmu

Detik untuk sebuah kenangan

Akan lalunya sebuah cinta yang telah terungkap

Membuat itu akan kembali tersenyum

Walau anganku tak mampu kulihat

Walau abu cinta itu masih ada dalam impian

Dalam bayang cermin yang retak

Semua kenangan itu tersampul

Tangan kecil ini meraihnya

Untuk kubawa dalam senyumnya

Yang Kuasa

BY;DAYANA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar