Ketika kata tak berbahasa
Saat bicara tak bersuara
Apa yang ku tahu
Kehampaan
Kekosongan
Di kala hati lelah berserah
Jika diri tak mau sendiri
Apa dayaku
Kesendirian
Kesunyian
Ketidakpercayaan menemani
Kesepian teman sejati
Pengkhianatan begitu manis
Merobek harap yang tragis
Apa itu salahku?
Sebentuk hati telah terluka
Merah… mengalir membasahi relung jiwa
Cinta yang selama ini bagaikan semburat cahaya menghangatkan…
Tapi makin panas kurasa
Bilur cahaya terasa bagai ratusan jarum yang menghujam
ke dalam hati…
Pilu… perih… sakit… tak tertahan
Mati rasa…
Kugali liang
Kubur hati…
Tertanam diatasnya setangkai garisan putih
Biarlah mewangi…
Sehingga tercium oleh nya
Ingatkan dia akan hati yang terburai…
Hati yang selama ini hanyalah bayang semu
Bayang - bayang yang bermimpi menjadi wujud nyata…
Akankan dia menjaga selalu ?
Saat ku tutup mata
Semua terasa sepi
Gelap
Hampa
kosong
tapi tenang
Namun….
Saat ku mulai membuka mata
Kulihat keramaian,
terang benderang
Hingar bingar
Tapi semua kacau
Kotor…
Panas…
Muak…
Ingin kututup mataku selama mungkin
Tapi ku tak mampu
Keramaian itu memanggilku
Menarik perhatianku
Tapi ku hanya bisa meneteskan air mata
Hati ini mulai sesak,
Hancur, bahkan berdarah
Kuingin keramaian itu menjadi ketenangan
Terang benderang menjadi penerang hati
Hingar bingar menjadi pendamai jiwa
Bukan pertikaian
bukan permusuhan
Tapi persaudaraan
by:sarismika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar