Arimbi adalah korban yang tak terelakan dari kehidupan rumah tangga kaum jetset yang bobrok. Seperti kebanyakan remaja frustrasi, ia dengan mudah mengenal narkoba dan dalam waktu singkat telah bersetubuh dengan bubuk melenakan itu. Kisah ini bercerita tentang bagaimana proses psikologis seorang gadis muda dalam melawan (atau melindungi dirinya dari) kehidupan yang sangat dia benci. Bagaimana ia berjuang mendapatkan kemenangan yang ia yakini dengan mencintai sesama perempuan.
Bagaimana ia bergulat dalam proses pengenalan dirinya di tengah situasi yang bagi orang kebanyakan adalah proses tak sadar (dipengaruhi narkoba). Tapi Arimbi bukanlah korban klise dari jerat narkoba yang bisa diselesaikan dengan tindakan instan masa kini: detoksifikasi dan panti rehabilitasi. Ia , dengan sisa-sisa kesadaran dan rasa cintanya yang besar pada kekasihnya, Vela, berusaha melepaskan diri dari kehidupan yang ia benci sekaligus narkoba dengan suara hati yang ia yakini sebagai sesuatu yang benar.
Ironisnya, apa yang ia perjuangkan dipandang orang lain sebagai salah satu dampak buruk narkoba.Kisah Arimbi merupakan gambaran kegagalan orangtua masa kini (dan institusi pemberantasan narkoba) dalam menyelesaikan kasus-kasus narkoba. Ada begitu banyak mantan pecandu yang masih bergulat dengan persoalan-persoalan yang belum selesaiDetik Terakhir pernah di terbitkan dengan judul Novel ini memenangkan penghargaan Pertama Adikarya IKAPI untuk kategori novel remaja.Novel ini juga dibuat film dengan judul yang sama, yang diperankan Cornelia Agatha dan Sauzan.
sumber;gramedia pustaka utama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar