Kamis, 17 Februari 2011

perubahan-perubahan besar 50 tahun mendatang

Richard Watson menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berpikir tentang masa depan. Dia adalah penulis dan penerbit What’s Next, sebuah laporan kuartal mengenai tren global. Dia juga penulis di beberapa penerbitan terkemuka dan menjadi pembicara rutin pada berbagai konfrensi serta kegiatan lainnya di seluruh dunia.

Keunggulan:
- Tema sedang diminati pasar.
- Tampilan ekslusive
- Pembahasan ringan

“Lima Tren Besar yang Akan Mengubah Kehidupan 50 Tahun Mendatang”

• Meningkatnya industri fantasi, dari game hingga seks virtual yang kian nyata dan diterima masyarakat.
• Hollywood, perusahaan komputer, dan farmasi bergabung melegalkan orang untuk menghabiskan hari di “dunia lain” yang akan diciptakan.
• Selandia Baru atau Tasmania akan menjadi tempat tinggal yang diminati banyak orang.
• Tarif kamar hotel dibuat berdasarkan berat badan seseorang.
• Anda bisa melihat daratan Afrika dari ruang kamar Anda.

Buku ini dipenuhi dengan ramalan provokatif mengenai bagaimana dunia akan berubah dalam setengah abad mendatang. Buku ini menguji pola-pola dan perkembangan yang muncul dalam masyarakat, teknologi, ekonomi, dan bisnis. Dihadirkan pula dugaan-dugaan yang mendidik mengenai ke mana semua itu akan membawa kita.
Namun, THE NEXT 50 YEARS tidak hanya memprediksi, tapi memberikan sudut pandang baru. Hal-hal yang tidak biasa kita lihat pun dapat kita amati dengan lebih jelas.
THE NEXT 50 YEARS sangat berharga bagi para analis bisnis, penyusun rencana dan strategi, juga organisasi. Dipenuhi berbagai hal menarik untuk direnungkan. Bukankah kita semua saat ini tengah bergerak menuju masa depan?

Richard Watson menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berpikir tentang masa depan. Dia adalah penulis dan penerbit What’s Next, sebuah laporan kuartal mengenai tren global. Dia juga penulis di beberapa penerbitan terkemuka dan menjadi pembicara rutin pada berbagai konfrensi serta kegiatan lainnya di seluruh dunia.

***

“Provokatif!”
—Publisher Weekly “

Brilian.”
—Rolf Dobelli, Saatchi & Saatchi Worldwide

sumber;ufuk press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar