Minggu, 31 Oktober 2010

gempa besar di mentawai

Gempa berkekuatan 7,2 skala Richter atau 7,7 Magnitude yang mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Senin (25/10/2010) pukul 21.42.20 WIB lokasinya lebih ke utara dari pusat gempa 6,6 Mw pada September 2007. Pusat gempa ini lebih dekat ke major lock patch Mentawai yang berpotensi menimbulkan gempa besar 8,8 Mw.

Menurut laporan Pusat Gempa Nasional Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada pada 3,61 Lintang Selatan-99,93 Bujur Timur. Kedalamannya 10 kilometer atau termasuk gempa dangkal. Lokasi episentrum itu berjarak 78 kilometer barat daya Pulau Pagai Selatan di Kepulauan Mentawai.

“Gempa kemarin bisa merupakan prekursor ke gempa lebih besar. Kelihatannya tinggal selangkah lagi ke klimaksnya. Mudah-mudahan masih hitungan tahun, bukan hari, minggu, atau bulan. Yang jelas, desakan pada ‘Si Raksasa gempa Mentawai yang sudah matang itu’ sudah semakin tinggi,” kata Danny Hilman, pakar geologi dari Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Pusat gempa besar yang dimaksud Danny berada di bawah Siberut-Sipora-Pagai Utara. Analisis ini berdasarkan penelitiannya terhadap fenomena kegempaan tektonik di Sumatera sejak 1990-an.

Sementara itu, Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG Fauzi memperkirakan, rentetan gempa moderat antara 6 skala Richter (SR) dan 7 SR sejak beberapa tahun terakhir di dekat pusat gempa berskala lebih dari 8 SR itu memberikan efek mengurangi energi yang menekan di segmen itu.

Tsunami

Meski episentrum gempa berada di Zona Penunjaman, menurut Fauzi, tidak ada dislokasi permukaan dasar laut yang berarti hingga menimbulkan tsunami yang relatif besar. Beberapa jam setelah gempa berskala 7,2 SR itu gempa susulannya hanya berkisar 5 SR.

Menurut laporan yang diterima Danny, gempa di perairan selatan Pulau Pagai Selatan ini menimbulkan tsunami hingga 3 meter di Pulau Pagai. Namun, tsunami di pesisir barat Sumatera, terutama di sekitar Padang, semakin rendah. Hal ini disebabkan gelombang pasang itu terhalang oleh Pulau Pagai-Sipora.

Data ketinggian tsunami tersebut berbeda dengan pasang surut yang terekam pada Stasiun Pasang Surut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) di Padang dan Tanah Bala atau Nias Selatan. Kenaikan pasang surut yang terpantau di stasiun tersebut hanya 0,5 meter.

Sejarah tsunami Padang

Penelitian di pesisir barat Padang, yang dilakukan Danny Hilman dan Kerry Sieh dari California Institute of Technology Amerika Serikat, berhasil mengungkap terjadinya gempa dan tsunami di Padang.

Berdasarkan data sejarah, tsunami pernah menerjang Padang pada 10 Februari 1797 akibat gempa bermagnitude momen 8,4 hingga menewaskan sekitar 300 orang. Namun, dari penelitian pada kondisi terumbu karang diketahui, terjadi terjangan tsunami kedua pada 29 Januari 1833 dengan kekuatan 9,0. Tidak ada catatan berapa jumlah korban jiwa ketika itu.

Terumbu karang merupakan “perekam alam” bencana itu akibat naik turunnya dasar pesisir pantai, akibat aktivitas tektonik, yaitu penunjaman Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia.

Pelepasan energi yang menimbulkan gempa besar akan diikuti proses penghimpunan kembali energi di tepi lempeng itu. Tekanan antarlempeng terus-menerus berlangsung. Maka, gempa akan terjadi lagi sampai batuan di daerah itu tak mampu menahan tekanan.

Setelah terjadi kenaikan permukaan, dalam hitungan ratusan tahun, bagian yang terangkat itu akan berangsur turun lagi sebagai akibat penekanan tadi. Jika permukaan dasar laut turun hingga merendam seluruh koral karena proses geologis dan tektonis itu, bagian atas koral tumbuh lagi. Turun naiknya permukaan ini mengakibatkan bentuk mikroatol ini bagai topi khas Meksiko, sombrero.

Pola inilah yang dijadikan dasar untuk memprediksi periode kegempaan. Mereka memperkirakan, gempa besar diperkirakan bakal terjadi lagi pada 2033, pascagempa tahun 1833.

Pada tahun 1833 terjadi gempa berskala 8,9 SR hingga mengakibatkan Pagai Selatan mengalami pengangkatan 2 hingga 3 meter. Adapun gempa 2007 hanya mengakibatkan kenaikan paling tinggi 0,5 meter daratan Pulau Pagai Selatan.

Berdasarkan data global positioning system (GPS) yang terpasang di Pulau Pagai Selatan, menurut Danny, diketahui, bagian timur pulau itu mengalami kenaikan 30 sentimeter, sedangkan bagian barat naik 0,5 meter. Adapun Sipora mengalami kenaikan beberapa puluh sentimeter.

Mekanisme naiknya pulau-pulau di pesisir Padang dan turunnya kawasan pantai Bengkulu, Jambi, hingga Padang itu merupakan kejadian yang berulang setiap 200 tahunan setiap terjadinya gempa besar.

Karena gempa itu sesungguhnya merupakan fenomena yang menunjukkan terjadinya proses pelentingan tepi lempeng Benua Eurasia yang tertekan oleh subduksi Lempeng Samudra Indo Australia. Kecepatan desakan lempeng itu sekitar 60 mm per tahun. Jadi, kita tetap harus waspada pada datangnya gempa.

sains.kompas.com

cowok juga butuh kosmetik

Mmm, bosen juga sich upload artikel yang kebanyakan tentang cewek, nah sekarang mo coba ngasih berita nich tentang cowok, siapa bilang cowok g’ butuh kosmetik? Kalo ditelik lebih lanjut mereka juga punya serentetan kosmetik loh buat ngejaga biar mereka tetep wangi, bersih dan segar. hihi… Mo tau g’ kosmetiknya apa aja? Check this out, ;)

Body Scrub

Hilangkan debu dan keringat dari kulitnya. Pakai body scrub khusus pria, yang biasanya mempunyai butiran-butiran yang lebih besar. Dan, aromanya pun beraroma maskulin.

Masker

Selain untuk mengangkat kotoran, masker juga dipakai untuk mengangkat komedo agar wajah tampak bersih dan lebih halus. Masker peel off lumpur atau masker tisu, bisa jadi pilihan. Masker jenis ini sangat praktis digunakan.

Body Lotion

Kulit siapa pun, nantinya akan mengalami kekeringan jika tidak dilembapkan dengan krim pelembap. Oleskan lotion ke seluruh tubuh. Dari mulai lengan sampai ujung kaki.

Spray Deodorant

Pria mengeluarkan keringat lebih banyak dari wanita, sehingga, diperlukan deodorant yang ampuh untuk mengurangi keringat. Pilih spray deodorant yang tetap nyaman di kulit dan dapat menghilangkan bau badan akibat keringat yang berlebihan.

After Shave Protection Cream

Untuk melindungi kulit dari pisau cukur yang tajam, para pria biasanya memakai cream after shave. Sekarang, cream after shave hadir dengan ragam wewangian yang lebih segar dan tahan lama.

Foot Massage

Untuk menghilangkan jemari kaki yang lembap akibat memakai sepatu beserta kaus kaki setiap hari, kaki bisa dirawat dengan scrubbing dan moisturizing.

Source : Nova

10 racun dalam kosmetik

BERHATI-HATILAH ketika memilih produk kosmetik. Sebab, hingga kini telah ditemukan banyak kosmetik yang ternyata mengandung berbagai jenis zat kimia berbahaya.

Berikut ini adalah 10 jenis racun yang kerap ditemukan dalam kosmetik, seperti dituturkan Christopher Drummond, penata rias selebritas sekaligus pencipta Christopher Drummond Beauty:

1. Imidazolidinyl Urea dan Diazolidinyl Urea
Paling umum digunakan sebagai pengawet selain paraben. Bahan utamanya adalah formaldehida–yang juga digunakan untuk mengawetkan mayat–yang dikenal berbahaya bagi kesehatan manusia.

2. Methyl dan Propyl serta Butyl dan Ethyl Paraben
Digunakan sebagai penghambat pertumbuhan bakteri dan untuk memperpanjang daya tahan produk. Senyawa ini dikenal sebagai racun, tetapi masih banyak digunakan dan menimbulkan banyak reaksi alergi dan ruam kulit.

3. Petrolatum
Merupakan produk sampingan dari produksi bensin.

4. Propylene Glycol
Idealnya, senyawa ini adalah gliserin sayuran yang dicampur dengan alkohol gandum.

5. PVP/VA Copolymer
Merupakan sejenis zat kimia turunan minyak bumi yang digunakan di dalam hairspray dan kosmetik lainnya. Senyawa ini dapat dikategorikan beracun, karena partikel-pertikelnya dapat menjadi benda asing dalam paru-paru orang yang sensitif.

6. Sodium Lauryl Sulfate
Zat sintetis ini digunakan dalam sampo sebagai deterjen untuk menghasilkan busa. Senyawa ini bisa menyebabkan iritasi mata, ruam kulit, rambut rontok, ketombe pada kulit kepala dan reaksi alergi. Dalam kosmetik alami palsu, zat kimia ini sering disamarkan dengan penjelasan di dalam tanda kurung berbunyi ”berasal dari kelapa.”

7. Stearalkonium Chloride
Merupakan senyawa kimia yang digunakan dalam kondisioner rambut dan krim, serta menyebabkan reaksi alergi. Senyawa ini dikembangkan oleh industri kain sebagai pelembut kain.

8. Pewarna sintesis
Pewarna sintetis diyakini sebagai agen penyebab kanker. Jika kosmetik mengandung jenis pewarna ini, jangan menggunakannya.

9. Wewangian sintesis
Wewangian sintetis yang digunakan dalam kosmetik bisa memiliki hingga 200 bahan kandungan.

10. Triethanolamine
Sering digunakan dalam kosmetik untuk mengatur pH dan sebagai dasar bagi banyak pembersih. TEA dapat menyebabkan reaksi alergi, termasuk masalah mata dan kekeringan rambut dan kulit. Bisa menjadi racun apabila diserap ke dalam tubuh dalam jangka waktu yang panjang.(*/OL-5)

Sumber : mediaindonesia.com

aku takut menikah karena

Perasaan takut dalam menikah itu menjadi hal yang lazim dalam memutuskan untuk menikah. Banyak faktor yang mempengaruhi perasaan takut akan menikah tersebut. Nah apa sajakah itu?

1. Belum Bekerja

Inilah masalah klasik seputar menikah, terutama bagi pihak pemuda. Ketika sudah merasa cocok dengan seorang muslimah, dan jika ditunda-tunda bisa berakibat buruk, ternyata si Pemuda belum punya pekerjaan untuk menghidupi keluarga kelak. “mau dikasih makan apa anak dan istri kamu, dikasih cinta doang ?!?” Begitulah perkataan sinis yang senantiasa terngiang-ngiang ditelinganya.

Seorang laki-laki memang merupakan tulang punggung dalam sebuah keluarga. Menghidupi seluruh anggota keluarga adalah tangging jawabnya. Rasulullah bersabda, yang artinya, “Bertaqwalah kepada Allahdalam memperlakukan wanita. Sebab kamu mengambilnya dengan amanat allah dan farjinya menjadi halal bagi kamu dengan kalimat Allah. (Menjadi) kewajiban kamu untuk memberi rizki dan pakaiannya dengan cara yang baik.” (HR.Muslim)

Dengan demikian, penghasilan dalam suatu keluarga memang diperlukan. Namun sebenarnya, tidak berarti belum kerja kemudian tidak boleh menikah. Allah SWT berfirman, yang artinya, “Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian (belum menikah) diantara kamu, dan orang-orang yang layak menikah dari hamba-hamba sahayamuyang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Surat An-Nur : 32)

Penghasilan bisa dicari setelah menikah. Yang pertama kali harus dilakukan adalah percaya dan yakin akan janji Allah pada firman-Nya di atas. Tak sedikit pemuda yang susah mencari kerja sebelum menikah, tapi setelah menikah ternyata banyak tawaran kerja dan peluang kerja.

Sebagai persiapan sebelum menikah, kesungguhan dalam menuntut ilmu dunia agar kelak mudah mendapatkan penghidupan yang baik pula untuk dilakukan. Walaupun tak selamanya relevan, kuliah yang baik dan dan prestasi yang bagus masih merupakan suatu modal yang dapat diandalkan dalam mencari kerja. Bagaimana kalau kuliah sudah terlanjur tidak karuan ? Jika sudah begini perlu juga pegang prinsip bahwa pekerjaan kelak tidak harus sesuai dengan bidang yang dipelajari saat ini. Banyak yang dapat rejeki lumayan dari bekerja dalam suatu bidang yang dulu tidak pernal dipelajari dalam jenjang pendidikan formal.

Persiapan lain yang bisa dilakukan adalah kuliah sambil kerja. Sembari menabung, juga bisa untuk jaga-jaga apabila ketika lulus nanti tidak langsung diterima bekerja sesuai bidang yang dipelajari.

2. Belum Lulus

Berbeda dengan yang pertama, masalah yang satu ini bisa menjadi penghalang bagi pihak pemuda dan pemudi. Mungkin seseorang sudah bekerja atau sudah punya prinsip untuk mencari kerja setelah menikah namun ia ragu untuk menikah gara-gara belumlulus kuliah. Bisa jadi pula yang punya alasan seperti ini sang pemudi pujaan hatinya. Bayangan kuliah sambil menikah baginya tampak menyeramkan. Kuliah sambil mengurus diri sendiri saja sudah repot apalagi jika harus ditambah tanggung jawab mengurus orang lain. Ditambah kalau si buah hati sudah lahir dan belum juga lulus kuliah, tampaknya akan tambah repot.

Sebenarnya, menikah tidaklah selalu mengganggu kuliah. Malahan hadirnya pendamping hidup baru bisa menambah semangat utuk belajar. Bisa jadi, sebelum menikah malas-malasan belajarnya, ketika sudah menikah malah tambah semangat dan tambah rajin untuk belajar. Tidak sedikit yang mengalami perubahan demikian, apalagi secara peraturan akademik seorang mahasiswa sudah diperbolehkan untuk menikah. Seorang mahasiswa sudah tidak dianggap ABG (Anak Baru Gede) lagi, tapi AUG (Anak Udah Gede) alias sudah dewasa. Seorang yang sudah dewasa dianggap sudah bisa bertanggung jawab apa yang menjadi pilihan hidupnya.

Memang benar untuk tetap mengadakan persiapan jika mengambil jalan menikah di saat masih kuliah. Yang pertama harus disadari adalah bahwa hidup berkeluarga adalah berbeda dengan hidup sendirian. Tidak pantas jika orang yang sudah menikah tetap bebas, lepas, menelantarkan keluarganya sebagaimana dulu bisa ia lakukan ketika masih lajang. Orang yang menikah sambil kuliah juga harus pandai-pandai mengatur waktu antara tanggung jawabnya dalam keluarga dan dalam belajar. Selain waktu, manajemen pemikiran juga solid, karena begitu menikah masalah-masalah dulu yang belum ada mendadak bermunculan secara serentak. Bagaimana memahami pasangan hidup baru, bagaimana jika hamil dan melahirkan, bagaimana mendidik anak, bagaimana mencari rumah -nebeng mertua atau cari kontrakan-, bagaimana bersikap kepada mertua, tetangga dan lain-lain, apalagi masih harus memikirkan pelajaran.

Pusing….? Semoga tidak. Sebenarnya menikah sambil kuliah bisa disiapkan sejak hari ini, bahkan juga sudah sejak SD. Modal awalnya adalah manajemen diri sendiri. Ketika seorang sudah sejak dahulu berlatih untuk hidup mandiri, akan mudah baginya untuk hidup berkeluarga. Misalnya saja sudah sejak SD bisa mencuci pakaian dan piring sendiri, mengatur waktu belajar, berorganisasi, dan bermain, mengatur keuangan sendiri, dan sebagainya. Kesiapan juga bisa diraih jika seseorang biasa menghadapi dan memecahkan problem hidupnya. Karena itu perlu organisasi dan bersaudara dengan orang lain, saling mengenal, memahami orang lain dan membantu kesulitannya.

3. Belum Cocok

Mungkin pula sudah lulus, sudah kerja, sudah berusaha cari calon pasangan tapi merasa belum menemukan pasangan yang cocok, sehingga belum jadi menikah pula, padahal sudah hampir tidak tahan ! Ini juga merupakan masalah yang bisa datang dari kedua belah pihak, baik pihak pemuda maupun pemudi. Kecocokan memang diperlukan. yang jadi ertimbangan dasar dan awal tetntu saja faktor agama, yaitu aqidah dan akhlaknya. Allah berfirman, yang artinya :

“Mereka (perrempuan-perempuan mukmin) tidak halal bagi laki-laki kafir. Dan laki-laki kafir pun tidak halal bagi mereka.” (Al-Mumtahanah : 10)

Rasulullah juga bersabda, “Wanita itu dinikahi karena 4 hal : karena kecantikannya, karena keturunannya, karena kekayaannya, dan karena agamanya. Menangkanlah dengan memilih agamanya maka taribat yadaaka (kembali kepada fitrah atau beruntung).” (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan lain-lain)

Keadaan yang lain adalah nomor dua setelah pertimbangan agama. Namun kebanyakan di sinilah ketidakcocokannya. Sudah dapat yang agamanya bagus tapi kok nggak cocok pekerjaannya, nggak cocok latar belakang pendidikannya, nggak cocok hobinya, warna matanya kok begitu, pakai kacamata, kok hidungnya…dan lain-lain.

Kalau mau mencari kekurangan tiap orang pasti punya kekurangan karena tidak ada manusia yang diciptakan secara sempurna. Sudah cantik, kaya, keturunan bangsawan, pandai, rajin, keibuan, penyayang, tidak pernah berbuat salah.

Ketika seorang pemuda atau pemudi sudah mau menikah, memang seharusnya cari tahu dulu tentang calon pasangan hidupnya ke sahabatnya, saudaranya atau ustadznya, atau yang lainnya, baik kelebihan maupu kekurangannya. Jika sudah tahu, tanyakan pada diri sendiri, apakah bisa menerima dan memaklumi kekurangan serta kelebihan si dia. Rasulullah bersabda, yang artinya,

“Janganlah seorang mukmin laki-laki membenci mukmin perempuan. Bila dia membencinya dari satu sisi, tapi akan menyayang dari sisi lain.” (HR.Muslim)

Jadi, jangan hanya melihat kekurangannya saja, tapi juga perlu melihat kelebihannya. Ketika kekurangan sudah bisa diterima, kelebihan akan lebih bisa menimbulkan perasaan suka. Karea itu, jangan sampai sulit nikah karena dibikin sendiri.

4. Belum Mantap

Masalah satu ini juga bisa terjadi pada tiap orang pihak pemuda, pihak pemudi, baik yang sudah kerja atau yang belum, baik sudah lulus atau belum. Pertama kali, perlu diselidiki belum mantapnya itu karena apa, karena tak sedikit yang beralasan belum mantap, ketika ditelusuri larinya juga menuju ketiga masalah ‘belum’ di atas.

Namun ada juga yang belum mantap karena memang merasa persiapan dirinya kurang baik ilmu tentang pernikahan, keluarga, dan pernik-pernik di sekitarnya. Orang seperti ini malah tidak memusingkan masalah ketiga ‘belum’ di atas, karena memang dia merasa belum siap dan belum mampu.

Solusinya tidak lain adalah mementapkan dan mempersiapkan diri. Hal ini bisa ditempuh lewat menuntut ilmu tentang pernikahan, dan keluarga, baik dengan menghadiri pengajian, yang membahas masalah tersebut atau dengan membaca buku-buku mengenainya. Penting pula untuk menimba pengalaman kepada orang yang sudah menikah, karena kadang-kadang buku-buku dan ceramah ilmiah dan formal tidak membahas masalah praktis yang detail yang diperlukan agar siap menikah.

sumber:http://manten.wordpress.com/2010/02/11/aku-takut-menikah-karena/

tips merawat layar lcd hp supaya awet

Kebutuhan ponsel atau telepon selular alias ‘handphone’ kini bukan lagi hal eksklusif, maka tak heran jika sebagian besar orang kini menggunakannya sebagai bagian dari kebutuhan hidup. Apalagi adanya fasilitas SMS memungkinkan komunikasi terjalin lebih ekonomis namun efektif.

Memakai ponsel memang perkara mudah, apalagi untuk ‘handphone’ yang masih baru. Namun demikian, salah satu kiat untuk menjaga keawetan ponsel anda adalah merawat LCD ponsel, yakni bagian dari ponsel yang digunakan untuk menampilkan data text dan gambar, yang sering dikeluhkan para penggunanya. Tips ini semoga dapat membantu anda agar lebih hati-hati menjaga LCD ponsel anda.

Pertama, jika anda membeli ponsel baru dan bergaransi, sebaiknya jangan buru-buru mengikuti trend mengganti lampu layar ponsel anda. Sebab hal ini akan membuat anda kehilangan garansi dari tempat anda membeli ponsel. Jika proses pemasangan lampu LCD dilakukan kurang rapi dan baik, bisa jadi anda akan rugi berganda. Selain ponsel anda jadi bakal rusak, LCD-nya belum tentu akan seperti semula, juga kehilangan garansi.

Kedua, dari pengalaman, ponsel yang telah melewati masa dua tahun apalagi lebih akan mengalami penurunan kemampuan pada LCDnya. Jika memang telah mulai terjadi ‘katarak’ alias makin kaburnya layar LCD anda, segera hubungi service resmi dan ganti LCD ponsel anda.

Ketiga, jangan terlalu sering ponsel anda terkena guncangan (kecuali pada tipe ponsel yang dirancang tahan goncang seperti pada merk tertentu), jika dibiarkan LCD akan mengalami kerusakan.

Keempat, Usahakan jangan sampai bagian LCD ponsel anda tertekan atau ditekan. Ini sangat penting. Jika sampai dalam kondisi tertekan, layar LCD akan mengeluarkan cairannya. Alhasil LCD ponsel anda akan mengalami blank.

Kelima, usahakan jangan sampai LCD ponsel anda terkena cahaya matahari langsung maupun terkena panas atau terkena suhu terlalu dingin, karena dapat mengurangi kinerja dan kualitas kristal cair pada LCD tersebut. (LCD = Layar Kristal Cair)

Keenam, Jika anda ingin mengganti casing, usahakan cari casing yang ukurannya pas benar dengan casing yang original. Jarak casing non original umumnya terlalu dekat dan cenderung menekan layar LCD ponsel. Jadi, perhatikan jarak casing depan dengan layar LCD anda. (kapanlagi)

Tips tambahan: untuk membersihkan kaca (plastik) depan pelindung LCD, sebaiknya menggunakan kain yang halus dengan air secukupnya. Kalau kotoran yang berminyak, sebaiknya kamu menggunakan tisue basah saja untuk membersihkannya.

sumber;retno

mengapa ponsel anda lebih kotor dari pada toilet

Virus telepon genggam memang tidak ‘seganas’ virus komputer. Tapi, tahukah Anda ponsel kesayangan Anda bisa menjadi ‘rumah yang nyaman’ untuk bakteri dan virus penyakit? Menurut penelitian, ponsel adalah pembawa virus infeksi terbesar di rumah sakit. Karena itulah, sudah banyak rumah sakit yang meminta para pengunjung untuk mensterilisasi gadget miliknya.



Dengan tisu basah khusus sebelum memasuki ruang-ruangan steril, seperti UGD atau ruangan bayi. Dan, yang tidak mengejutkan, saat menelepon pasti kita melakukan kontak langung dengan ponsel tanpa memikirikan seberapa bersih telepon genggam tersebut. Bahkan, saat sakit pun, ponsel seperti tak pernah lepas dari tangan Anda atau terus menempel di telinga. Yang perlu Anda tahu, saku baju dan suhu panas tubuh Anda adalah lingkungan yang nyaman untuk perkembangan mikroorganisme.

Peneliti dari Universitas Ondokuz Mayis University, Turki, menguji 200 buah ponsel milik staf di Universitas atau orang awam yang berpartisipasi dalam penelitian ini. Hasilnya, peneliti menemukan bakteri dan virus penyakit di setiap sudut, lekukan, dan sisi semua ponsel tersebut.

Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk melindungi diri Anda. Caranya, dengan secara rutin membersihkan ponsel Anda dengan tisu yang mengandung alkohol.

Selain itu, gunakan bluetooth headset saat menelepon untuk mengurangi kontak langsung dengan ponsel Anda. Tapi, pastikan Anda membersihkan ponsel sama hal dengan membersihkan keyboard komputer Anda.

sumber;(vivanews)

bahaya ponsel lebih ganas dari merokok

Bahaya merokok bagi kesehatan memang tak diragukan lagi. Namun siapa sangka pemakaian ponsel jauh lebih membahayakan kesehatan Anda. Dr Vini Khurana, seorang ahli bedah syaraf menyebutkan bahwa radiasi ponsel dapat lebih membunuh ketimbang bahaya merokok. Menurut Vini dari data 10 tahun terakhir, semenjak pemakaian ponsel mulai menjamur, jumlah penderita kanker otak meningkat hingga dua kali lipat.

Dikutip dari The Independent, Dr. Vini dan tim telah memaparkan hasil penelitiannya dan tim mengenai bahaya pemakaian ponsel dalam sebuah jurnal kesehatan.Kesimpulan dari seluruh penelitian tersebut adalah ada hubungan erat antara tumor otak dengan pemakaian ponsel. Dan yang paling mengkhawatirkan, risiko terbesar pemakaian ponsel adalah pada anak-anak.

Vini juga membandingkan, jika tiap tahunnya 5 juta orang meninggal karena merokok, entah berapa banyak yang akan kehilangan nyawa karena pemakaian ponsel yang berlebihan. Mengingat jumlah pemakai ponsel tiga kali lebih banyak dari perokok.

Penelitian ini memang belum diakui oleh WHO, namun di awal tahun ini beberapa negara maju telah mengatur pemakaian ponsel warganya. Sebut saja Prancis dan Jerman telah menghimbau rakyatnya untuk mengurangi pemakaian ponsel.

Jadi tidak ada salahnya untuk mulai mengontrol waktu pemakaian ponsel Anda!

sumber:www.benih.net/lifestyle/bahaya-ponsel-lebih-ganas-dari-merokok.html#more-545

perlukah peringatan bahaya kanker otak pada handphone

Perdebatan mengenai perlukah label peringatan bahaya kanker otak pada handphone semakin sengit saja. Baru-baru ini, Gavin Newsom, walikota San Fransisco menyatakan keinginannya untuk memasang label peringatan bahaya kanker otak pada semua hanphone yang dipasarkan di wilayahnya.

Jika dia berhasil, maka ini menjadikan San Fransisco menjadi wilayah pertama di Amerika Serikat yang mewajibkan labelisasi handphone atas bahaya kanker otak, dan sekaligus menempatkan kota pantai barat Amerika ini berlawanan dengan Federal Communications Commission dan juga seluruh industri telepon seluler.

Lebih lanjut, Newsom menyatakan bahwa telepon seluler harus memiliki label peringatan bahaya kanker otak ini pada bagian atas kotaknya. Label ini harus menyatakan daya redam radiasi dari telepon seluler tersebut. Informasi ini harus dituliskan dengan besar yang paling tidak sama dengan besar font label harganya.

Bahaya radiasi telepon seluler semakin menjadi perhatian di berbagai tempat. Di Maine, Andrea Boland, seorang anggota legislatif, juga mengajukan peraturan yang sama. Dilain pihak, FCC menyatakan bahwa telepon seluler yang dipasarkan di Amerika telah memenuhi persyaratan keamanan dan kesehatan, dan bahkan American Cancer Society juga mengatakan bahwa telepon seluler ‘tidak pada tempatnya’ disebut sebagai penyebab kanker.

Sejak telepon seluler menjadi demikian populer pada tahun 90an, para ilmuwan berpendapat bahwa butuh penelitian jangka panjang untuk mengetahui hubungan telepon seluler dan kanker. Sampai saat ini belum ada kata sepakat mengenai hal ini, baik dari segi ilmiah maupun kesehatan.

Telepon seluler mengeluarkan apa yang disebut sebagai radiasi non-ionizing, yang dianggap tidak berbahaya. Kadarnya lebih rendah dari yang kita terima dari radiasi matahari. Tetapi bagaimanapun, jika kita terpapar dengan sesuatu yang mengeluarkan radiasi, meskipun itu dalam kadar yang sangat rendah, dalam waktu yang lama, potensi untuk timbulnya resiko tentu tetap ada.

Untuk meminimalkan resiko yang mungkin, disarankan agar kita memakai peralatan hands-free atau mengaktifkan speaker phone sebisa mungkin, dan mencoba untuk menjauhkannya dari kita. Juga disarankan untuk meminimalkan anak-anak untuk menggunakan penggunaan handphone.

sumber dari: www.cbsnews.com

berikut 8 aturan memaki ponsel agar terhindar dari kanker otak

Ponsel kerap dituding sebagai ‘biang keladi’ penyebab kanker otak. Bisakah dicegah? Tampaknya saat ini, hampir semua orang tak bisa hidup tanpa ponsel.

Pria atau wanita bisa menghabiskan waktu lama, bahkan hingga berjam-jam menelepon. Namun, di sisi lain gadget yang terus mengalami inovasi ini dituding sebagai salah satu ‘biang keladi’ penyebab kanker otak.

Meskipun anggapan tersebut masih simpang siur, menurut banyak ahli, tak ada salahnya Anda meminimalkan efek buruk dari ponsel. Simak 8 aturan agar aman menggunakan ponsel.

1. Anak usia di bawah 12 tahun sebaiknya tidak sering menggunakan ponsel. Minta si kecil untuk memakai telepon genggam untuk keperluan darurat saja.
2. Lebih baik kenakan perangkat hands free saat menelepon sesering mungkin, dibandingkan menempelkan ponsel di telinga Anda.
3. Jangan simpan ponsel di saku celana. Radiasi dari ponsel ditakutkan bisa mengganggu sirkulasi darah di bagian tengah dan bawah tubuh.
4. Usahakan tidak letakkan di dekat kepala Anda saat tidur.
5. Jangan memakai ponsel terlalu lama. Jikapun harus lama, sebaiknya gunakan alat hands free.
6. Sering-seringlah mengganti posisi telinga saat Anda menelepon.
7. Sebaiknya jangan menggunakan telepon di lokasi yang memiliki sinyal tidak stabil, atau di tempat yang bergerak. (misalnya di mobil).
8. Usahakan mengurangi frekuensi menelepon, dan lebih baik berkomunikasi lewat SMS.

sumber : Petti Lubis, VIVAnew.com

latihan untuk mata agar terhindar dari kacamata

Latihan mata dapat membantu memperkuat indera penglihatan Anda agar terhindar dari penggunaan alat bantu penglihatan alias kacamata. Setidaknya ada tiga latihan yang dapat menyehatkan mata.

Latihan mata sangat dibutuhkan agar terhindar dari pemakaian kacamata. Bahkan, orang dengan mata silindris, insufisiensi konvergensi dan otot mata yang lemah dapat merasakan manfaat yang besar dari latihan mata.

Melakukan latihan mata tidak hanya memperbaiki penglihatan, tetapi juga dapat mengurangi masalah yang disebabkan oleh ketegangan mata, seperti sakit kepala. latihan mata tidak memerlukan waktu yang lama serta dapat dilakukan hampir di mana saja.

Dilansir dari Livestrong, berikut 3 jenis latihan yang dapat menyehatkan mata:

1. 20-20-20
Latihan 20-20-20 dapat membantu mata untuk lebih fokus dan rileks ketika sedang merasa tegang. Untuk melakukan latihan ini, Anda cukup mengatur waktu untuk melakukan hal-hal tertentu dalam waktu 20 menit, misalnya melihat benda tertentu selama 20 menit.

Untuk setiap 20 menit lakukan tugas yang seragam, kemudian ambil waktu 20 detik untuk berkonsentrasi pada objek lain yang berjarak setidaknya 20 kaki (6 meter) dari Anda.

Hal ini memungkinkan mata Anda rileks dan fokus dalam jangka waktu singkat dan kembali ke aktifitas sebelumnya dengan penglihatan yang lebih jelas.

2. Memutar mata
Sama halnya dengan peregangan bahu atau kaki, memutarkan bola mata dapat membuat mata Anda rileks kembali. Latihan ini juga dapat meningkatkan sirkulasi, yang juga memungkinkan peningkatan jumlah nutrisi dan aliran oksigen ke daerah mata.

Menurut Chinese Holistic Health Exercises, latihan memutar mata dapat dilakukan dengan posisi duduk atau berbaring. Buka mata dan putar searah jarum jam setidaknya 20 kali. Berkedip beberapa kali dan kemudian ulangi dengan memutar mata dengan arah yang berlawanan.

3. Jarak fokus
Latihan fokus pada jarak dapat memperbaiki dan membangun kembali penglihatan Anda. Setelah sekian lama mata fokus pada objek dengan jarak dekat, seperti melihat komputer, televisi, dokumen atau objek-objek lain, luangkan waktu beberapa menit setiap hari untuk ke luar ruangan yang memungkinkan mata Anda melihat dengan fokus pada objek yang jauh.

Untuk melakukan latihan ini, temukan objek terjauh yang dapat Anda lihat dan fokuslah pada objek tersebut. Biarkan mata Anda merasakan perbedaan fokus jarak jauh dan dekat. Ini bisa menghindarkan mata Anda menjadi cacat atau menggunakan kacamata.

sumber: Merry Wahyuningsih – detikHealth

Sabtu, 30 Oktober 2010

Hati – Hati! Tidak Semua Mata Cocok Dengan Lensa Kontak

Fungsi lensa kontak makin bervariasi, dari yang semula untuk memperbaiki penglihatan hingga sekedar penunjang penampilan. Apapun tujuannya, sebaiknya berhati-hati karena tidak semua orang boleh menggunakan lensa kontak.

Apabila dipaksakan, penggunaan lensa kontak tidak akan memperbaiki penglihatan namun justru akan memicu masalah pada mata. Masalah paling ringan contohnya alergi dan mata kering, sementara yang berat adalah infeksi kornea.

“Pasti ada bedanya ketika mata ditempeli lensa kontak dengan tidak ditempeli apa-apa,” ungkap Ketua Divisi Refraksi dan Lensa Kontak RSCM, Dr Tri Rahayu, SpM, FIACLE dalam jumpa pers peluncuran CIBA Vision Academy di Restoran Penang Bistro.

Menurut Dr Tri, masalah utama yang dihadapi pengguna lensa kotak adalah terhalangnya sirkulasi oksigen ke kornea. Pada orang yang sensitif, kondisi ini akan menyebabkan mata kering dan reaksi alergi seperti gatal-gatal.

Oleh karena itu tidak semua orang boleh menggunakan lensa kontak, baik untuk menggantikan kacamata apalagi untuk sekedar memperbaiki penampilan. Menurut Dr Tri, penggunaan lensa kontak sebaiknya dihindari jika mengalami kondisi sebagai berikut.

1. Punya peradangan aktif di mata
2. Alergi dengan material pada lensa kontak
3. Mata kering
4. Kelainan penutupan kelopak mata
5. Diabetes yang tidak terkontrol.

Selanjutnya jika sudah memutuskan untuk menggunakan lensa kontak, perawatan secara rutin mutlak dilakukan agar tidak menimbulkan masalah. Kebersihan harus dijaga dengan sesekali melepas lalu merendam lensa kontak dalam cairan khusus.

Pengguna lensa kontak juga harus memeriksakan diri sekurang-kurangnya 6 bulan sekali meski tidak merasakan gejala atau masalah pada matanya. Ikuti juga panduan perawatan yang disertakan oleh produsen lensa kontak, terutama yang berkaitan dengan daya hantar oksigen.

CIBA Vision Academy merupakan program pelatihan untuk para tenaga kesehatan mata yang meliputi dokter mata dan optician (juru ukur), hasil kerja sama CIBA Vision dengan Departemen Mata RSCM. Program yang akan diluncurkan 25 Oktober mendatang ini ditargetkan bisa berkelanjutan dan mampu menjaring 500 peserta/tahun.

sumber: AN Uyung Pramudiarja – detikHealth

lensa kintak bs sembuhkan migran,diabetes,glaukoma,katarak

Lensa kontak bukan hanya berfungsi sebagai alat bantu penglihatan. Dalam perkembangannya, lensa kontak juga dimanfaatkan untuk membantu mengatasi masalah kesehatan.

Tidak hanya berfungsi sebagai alat bantu kesehatan mata, tetapi juga membantu mengatasi masalah migrain dan diabetes.

1. Migrain
Kapten Kriket Inggris, Andrew Strauss, memakai lensa kontak merah untuk menghalau sinar menyilaukan yang menyebabkan migrain. Lensa kontak berwarna merah memang dikembangkan untuk meringankan siksaan migrain.

Lensa kontak ini bekerja dengan menyaring gelombang cahaya dalam jumlah berlebih, merangsang reseptor retina, mengatur cahaya sensitif lewat jaringan lapisan permukaan dalam mata yang mengakibatkan sakit kepala.

Dr Richard Garrison dari Rumah Sakit San Jacinto Methodist di Texas, baru-baru ini melakukan uji coba terhadap 33 pasien migrain dengan riwayat memiliki sensitivitas berlebihan terhadap cahaya. Lensa berwarna merah kemudian disisipkan saat serangan migrain datang akibat kilauan sinar.

Pemain kriket Inggris, termasuk kapten Andrew Strauss dan Matt Prior, baru-baru ini diuji coba menggunakan lensa kontak merah, yang bertindak seperti kacamata untuk memungkinkan mereka untuk melihat bola lebih baik dalam kondisi cahaya cerah.

2. Diabetes
Sebuah perkembangan baru dalam teknologi lensa kontak bisa melihat akhir penderitan para pengidap diabetes yang harus selalu memeriksa kadar gula darah mereka dengan menggunakan skin prick test.

Para peneliti di University of Western Ontario Kanada menciptakan lensa yang akan bereaksi terhadap glukosa yang ditemukan pada air mata. Lensa akan memonitor kadar glukosa untuk kemudian memberikan pertanda lewat perubahan warna pada lensa. Namun, mereka tetap harus melakukan tes darah rutin untuk mengecek perkembangannya.

3. Glaukoma dan katarak
Para ilmuwan di Universitas Florida telah mengembangkan lensa kontak yang tertanami partikel obat. Teknologi ini diharapkan lebih efisien daripada sekadar obat tetes mata.

“Hanya sekitar satu sampai lima persen dari obat yang disampaikan melalui tetes mata mencapai kornea dan sisanya masuk ke sirkulasi sistemik dan dapat menyebabkan efek samping,” kata Anuj Chauhan dari asosiasi profesor yang melakukan studi.

Mr Chauhan menjelaskan bahwa tetes mata tradisional bercampur dengan air mata, yang kemudian mengalir ke rongga hidung dan menembus aliran darah, di mana obat dapat menyebabkan efek samping yang serius.

“Kami telah mengembangkan lensa kontak transparan partikel bermuatan yang memberikan obat pada dosis terapi selama lima sampai 30 hari. Itu dapat menyebabkan obat yang terperangkap pada kornea terserap 40 kali lipat.”

Barbara McLaughlan, dari Royal National Institute of Blind People berkata, “Konsep dari lensa kontak yang membuat zat gizi seperti vitamin E dekat dengan mata, untuk mengobati glaukoma, tampaknya masuk akal.” (pet)

sumber: Pipiet Tri Noorastuti, Lutfi Dwi Puji Astuti, VIVAnews

tertawa sembuhkan penyakit diabetes

Ungkapan bahwa tertawa itu sehat, agaknya memang terbukti oleh hasil penelitian terbaru. Nyatanya para ahli memang menerapkan terapi tertawa bagi pasien penderita diabetes, jantung dan penyakit berat lainnya.

Dilansir melalui Live Science, Senin (20/4/2009), para peneliti dari Loma Linda University menganalisa sebanyak 20 orang pasien dengan resiko tinggi mengidap diabetes. Para pasien ini juga diketahui mengalami hipertensi dan hiperlipidemia, penyebab penyakit kardiovaskular. Para penderita penyakit ini kemudian dibagi menjadi dua kelompok.

Kedua kelompok diberikan standar pengobatan diabetes yang sama. Namun bedanya, kelompok pertama yang dinamakan Group L secara rutin diberi terapi humor selama 30 menit. Sementara grup kedua, yaitu Group C tidak mendapat terapi yang sama. Untuk melihat perkembangannya, perlakuan ini diberikan pada pasien dan diawasi dalam kurun waktu satu tahun.

Nyatanya, setelah 12 bulan, Group L menunjukkan peningkatan kolesterol baik yang disebut HDL sebesar 26 persen. Pada Group C peningkatan kolesterol hanya naik sekira tiga persen.

Sementara itu, protein C-reactive yang merupakan penanda terjadinya peradangan penyakit kardiovaskular menurun sebesar 66 persen pada pasien yang diberi terapi tertawa sementara yang terjadi pada kelompok lainnya tingkat peradangan penyakit ini hanya menurun sebesar 26 persen.

“Kebanyakan dokter ahli memahami bahwa keadaan psikologi yang baik dapat membentuk emosi positif seperti tertawa riang, rasa optimis dan rasa harap yang membatu proses penyembuhan penyakit,” ujar Lee Berk dari Loma Linda University.

Penelitian lain pun mengungkapkan bahwa humor dapat membantu kita menjadi pribadi yang penuh harap dan rasa optimis.

by;buku kita.com

tertawa bersama gusdur

Seorang pandita Hindu, seorang pastor Katolik, dan seorang kiai Islam, memperdebatkan tentang siapa di antara mereka yang paling dekat dengan Tuhan.

“Kami!” ujar pandita Hindu. “Kami memanggil Dia Om, seperti kami menyebut paman kami,” jawab pandita Hindu sambil merapatkan kedua tangan di dada. “Om, shanti, shanti, Om.”

“Kalau begitu, kamilah yang jelas lebih dekat kepada Tuhan!” ujar pendeta Katolik, “Kami memanggil Dia ‘Bapa’. Bapa kami yang ada di Surga.”

Kiai terdiam. “Hm . . ., ” sang kiai merenung, “sebenarnya kalau kami ingin memanggilnya, kami tinggal berteriak saja dari menara masjid . . . .”

Berlatar belakang keluarga pesantren, Gus Dur dibesarkan oleh tradisi guyonan kalangan Nadhliyin yang blak-blakan. Setiap guyonan yang terlontar dari mulut Gus Dur adalah sebuah refleksi atas berbagai hal dan peristiwa. Dia pun tak ragu menjadikan dirinya sendiri sebagai bahan guyonan, dan dengan itu dia pun mengajarkan sikap self-criticism kepada pendengarnya.

Buku Tertawa Bersama Gus Dur ini mengompilasi kembali berbagai guyonan Gus Dur yang selama ini telah membuat banyak orang tersenyum. Seperti Nasrudin Hoja dan Abu Nawas, humor Gus Dur tak hanya membuat orang tertawa, tetapi juga merenungi betapa kegetiran dunia ternyata bisa diselesaikan dengan humor ala sufi yang kritis.

***

“Sense of humor yang tinggi justru menunjukkan kapasitas spiritual intelligence yang tinggi dari seseorang.
—Prof. Dr. K.H. Jalaluddin Rakhmat

“Beliau adalah orang yang jago mencairkan suasana, guyonannya spontan dan disukai oleh siapa pun mulai dari orang Batak, Madura, LSM, hingga Lintas Agama.”
—Sulaiman (asisten pribadi Gus Dur)

“Seniman yang khusus menciptakan kesegaran humor dengan joke-joke cerdas.”
—Jaya Suprana

“‘Kemenangan’ Gus Dur atas ‘lawan-lawan’-nya terutama karena dia punya rasa humor yang tinggi. Waktu menjadi presiden dan membuka pameran lukisan saya, dengan enteng Gus Dur berkata, ‘Sudah tahu saya tidak bisa melihat, kok, disuruh membuka pameran ….’ Buktikan sendiri dengan membaca buku ini.”


by;kh.mustofa bisri

ketawa itu obat ketawa itu racun

Tertawa itu sehat, demikian kata pepatah, terlepas dari apakah cuma pepatah atau benar-benar terbukti secara medis. Sungguh, Hari-harinya dilalui dengan wajah cemberut, kusut, kecut, was-was, seolah banyak pikiran dan di hantui kegelisahan.

Banyak Hadis meriwayatkan bahwa Nabi juga kadang bercanda dan tertawa ( lebih tepatnya tersenyum). Namun, perlu diingat untuk selalu menjaga perilaku.

Jangan tertawa terlalu keras dan terlalu sering. Tertawalah sewajarnya sehingga cukup sebagai penyegar dari segala ketegangan. Karena terlalu banyak tertawa dapat menyebabkan hati mejadi keras dan mati.


by;pustaka hidayah

bebek ginyo bebeknya si mbah

Di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, di tepi Jalan Casablanca, tepatnya di Jalan Tebet Utara Dalam ada tempat tongkrongan baru. Keramaian di tempat itu mulai menggeliat tahun 2007. Sejumlah distro, kafe, dan tempat makan berdiri dan menjadi tujuan wisata nongkrong pada akhir pekan. Jalanan yang dulu sepi kini padat oleh kendaraan yang parkir di pinggir jalan.

Di sepanjang jalan ini ada tempat makan yang ramai jadi perbincangan dari mulut ke mulut dan diskusi dari milis ke milis. Namanya Bebek Ginyo. Tempat makan ini tiba-tiba populer. Padahal, restoran ini baru dibuka Mei 2007. Pasti ada yang istimewa di sana.

Suatu malam akhir pekan saya menyempatkan diri mengunjungi tempat makan ini. Hari sudah gelap. Tidak sulit mencari lokasi Bebek Ginyo karena Jalan Tebet Utara Dalam terletak di sisi Jalan Casablanca di samping SMP 115. Betul kata orang, ruas jalan itu ramai sekali. Di sisi jalan kanan dan kiri penuh motor dan mobil diparkir. Plang besar betuliskan Nasi Bebek Ginyo mencolok di sisi kiri jalan. Halaman parkir yang kecil di depan rumah makan itu penuh. Mobil dan motor berbagi tempat berdesakan. Di halaman depan, di sisi kanan, para pengunjung tampak berderet antre untuk mendapatkan menu bebek. Saya ikut bergabung dalam antrean itu.

Rumah makan Bebek Ginyo merupakan resto siap saji dengan layanan self service. Para pengunjung dipersilakan mengambil sendiri sesuai kebutuhan perut masing-masing. Ada nasih uduk dan nasi biasa. Silakan ambil sepuasnya. Banyak atau sedikit harganya sama hanya Rp 4.000. Selanjutnya, lima pilihan bebek tersedia di sebuah etalase kaca yang terbuka. Silakan pilih mana yang Anda suka: Bebek Goreng Kremes, Bebek Goreng, Bebek Bakar, Bebek Balado, dan Bebek Cabai Hijau. Ada juga menu tambahan lain seperti tahu, tempe, dan botok bebek. Saya memilih Bebek Cabai Hijau.

Selanjutnya di meja berikutnya di ujung antrean, sebelum kasir, terdapat deretan lalapan, sambal, dan aneka minuman. Ada dua macam sambal, sambal mangga muda dan tentu saja blendo bebek berwarna kehijauan. Blendo bebek dibuat dari campuran minyak bebek, santan kental, dan sejumlah rempah. Rasanya gurih.

Di Bebek Ginyo, para pencinta bebek tidak hanya dimanjakan oleh ragam menu bebek, tapi juga diajak kembali ke masa lalu. Rumah makan ini didesain dengan nuansa jawa tempo doeloe. Masuk ke ruang makan di dalam rumah kita disergap oleh kekunoan. Di dalam ruangan berjejer meja makan dan kursi yang terbuat dari kayu jati besar-besar. Di dindingnya bertebaran aneka poster iklan jadoel (jaman doeloe). Ada poster rokok ”Kris” yang menampilkan lukisan seorang perempuan dengan sebatang rokok di tangannya. Ada potret kusam keluarga besar yang bediri di depan rumah. Mereka mengenakan beskap, jarik, lengkap dengan blangkon di kepala. Di sudut ruangan berdiri sebuah gong besar. Sementara di langit-langit berputar kipas angin kayu. Ada juga telepon engkol dan radio tua terpajang di ruangan itu. Tempat makan ini seperti sebuah museum mini.

Tapi, orang ramai datang ke tempat ini tentu bukan karena ingin melihat barang-barang antik. Bebeknya empuk, gurih dan tidak amis. Tulang dan dagingnya langsung bercerai ketika ditarik. Cabai hijau yang melumuri daging bebek tidak terlalu pedas. Dipadu dengan sambal mangga serut dan blendo daging bebek bergoyang-goyang di lidah saya.

Berapa ”kerusakan” isi dompet Anda makan di tempat ini? Jauh dari mahal. Semua jenis bebek harganya hanya Rp 14.000. Di warung-warung pecel bebek yang banyak dijumpai di trotoar Jakarta dengan daging bebek yang sering alot Anda harus merogoh kocek lebih kurang sama.

Bebek Ginyo hanya bisa dijumpai di Tebet karena memang belum membuka cabang. Ibu Kardjono, wanita setengah baya si empunya warung, mengatakan, ia dan suaminya masih mencari tempat untuk membuka cabang baru nasi bebek ini. Warung ini adalah usaha tempat makannya yang kesekian setelah sebelumnya kurang sukses membuka warung makan dengan menu yang lain. Nama Ginyo yang diambil sebagai ”judul” bebeknya rupanya nama orang tua Pak Kardjono, suaminya. Tapi, Mbah Ginyo yang sekarang sudah almarhum bukan penjual bebek. Ia pembuat keris di Yogyakarta. Namanya membawa berkah ketika disandingkan dengan bebek.

by;rudi

kejadian tanjung priuk berdarah(makam mbah priuk)

turut berduka yang mendalam atas tragedi yang terjadi di makam Mbah Priok. Kejadian yang membuat ratusan korban berjatuhan baik dari aparat Satpol PP, Polisi dan warga.

Iklan Foke di Balaikota Ditimpuki
Iklan bergambar Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo ditimpuki tangan-tangan jahil menyusul bentrokan berdarah antara dan warga di kawasan kompleks makam Mbah Priok, Koja, Jakarta Utara. Kaca-kaca iklan itu pecah.

Pengamatan detikcom, Kamis (15/4/2010), iklan “Penyandang masalah kesejahteraan sosial” berukuran 1,5 meter x 2,5 meter bergambar anak jalanan, waria, orang tua jompo, pedagang asongan di sisi kiri iklan. Iklan ini dipasang di depan kantor Foke, Gedung Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Dalam iklan itu digambarkan Foke sedang berdiri di sisi kanan. Di sampingnya tertulis 7 pasal tentang pembangunan kesejahteraan sosial dan penegakan hukum.

Pada gambar Foke, ada bekas timpukan benda-benda tumpul di bagian wajah, leher, dan badan. Timpukan yang sama juga terjadi pada gambar Foke di papan iklan sisi sebaliknya.

Penimpukan itu diketahui dilakukan oleh salah satu simpatisan sebuah Ormas pada Rabu 14 April 2010 sore hari.

Akibatnya, iklan itu rusak dengan kaca-kaca yang retak sehingga gambar orang nomor satu di Jakarta itu tidak jelas lagi terlihat.

Sementara itu, belasan pedagang asongan bebas berjualan di depan Balaikota. Kehadiran mereka tidak dilarang oleh Satpol PP yang biasa menertibkan lingkungan.

Ratusan polisi dan Brimob masih berjaga-jaga menyusul isu pendudukan Gedung Balaikota. Aparat terlihat sedang mengobrol dan duduk-duduk. Helm, tameng, dan tongkat senjata andalan aparat masih diletakkan di halaman Balaikota.

Beberapa pegawai Balaikota meninggalkan kantornya dengan membawa tas dan buku. “Saya nggak pulang, keluar saja,” kata seorang pegawai yang enggan disebutkan namanya itu. (DETIK.COM)

59 Mobil dan 6 Motor Dibakar, Peralatan Kantor Dijarah
Insiden Koja membawa kerugian besar bagi banyak pihak. Data terakhir, sedikitnya 59 mobil dan belasan motor dibakar massa setelah bentrok dengan petugas Satpol PP dan kepolisian di area makam Mbah Priok, Koja, Jakarta Utara, Rabu (14/4/2010).

Mobil yang dibakar terdiri dari 36 mobil pick up milik Satpol PP, tiga truk ukuran tiga perempat milik Satpol PP, dua truk back hoe, dua kontainer pengangkut back hoe, satu mobil derek, dua bus ukuran besar milik kepolisian, dua bus kepolisian ukuran tiga perempat, tujuh truk kepolisian ukuran tiga perempat, satu mobil water cannon kepolisian, dan satu mobil pribadi.

Selain itu, juga sekitar enam sepeda motor dirusak dan dibakar massa, dua di antaranya milik wartawan. Hasil pantauan Tribunnews.com, sampai saat ini bangkai mobil dan motor tersebut masih berada di lokasi kejadian.

Seusai perusakan dan pembakaran, tak ada seorang anggota polisi yang menjaga keamanan di lokasi kejadian. Hal ini membuat ratusan orang tak dikenal dengan bebas memereteli dan menjarah komponen mobil yang masih bisa berfungsi.

Misalnya, radio tape, sasis, ban, dan velg. Bahkan, massa yang tak dikenal itu mulai merangsek melakukan penjarahan di depan kantor manajemen Terminal Peti Kemas Koja. Selain merusak mess petugas keamanan, massa juga menjarah peralatan di kantor tersebut.

Di antaranya 6 unit komputer, puluhan lemari loker, kulkas, dispenser, televisi, dan AC. Hingga saat ini aksi penjarahan berlangsung. “Sepertinya mereka bukan warga sini. Komputer yang di kantor habis semua diambil massa. Ada juga uang yang hilang, enggak tahu berapa,” ujar petugas keamanan, Afrizal. (Ferdinand) – KOMPAS, TRIBUNNEWS.COM

Ada Foto Makam Mbah Priok Rata dengan Tanah
Pemerintah Provinsi DKI bersikukuh bahwa komplek makam Mbah Priok atau Al Imam Al Arif Billah Al Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad sudah dipindahkan. Pemerintah Provinsi melalui Pelindo memiliki gambar foto udara areal itu sudah pernah rata dengan tanah.

“Bukan saya tidak hormat. Tadi malam saya menghubungi Pelindo. Dan dinyatakan pada 1997 seluruh makam itu sudah dipindahkan ke Semper. Itu ada foto udaranya, makamnya sudah rata,” kata Wakil Gubernur DKI Prijanto.

Hal itu disampaikan Prijanto dalam diskusi Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Kamis 15 April 2010. “Nanti akan kita bawa fotonya dalam rapat”.

Menurut Prijanto, pemindahan areal makam juga sudah dilakukan sejak 1995 dan dilakukan kembali pada 1997. Pemindahan makam itu didasarkan atas putusan pengadilan yang menyebutkan lokasi itu milik Pelindo.

“Proses perubahan peruntukan itu juga sudah disetujui DPRD. Karena sudah disetujui, Pelindo membebaskan tanah di Semper untuk lokasi pemindahan makam,” ujar mantan Asisten Teritorial Kepala Staf TNI AD ini.

Prijanto menegaskan, apa yang disampaikan itu berdasarkan administrasi dan dokumen yang ada. Maka itu, siang ini sekitar pukul 14.00 WIB akan digelar rapat membahas sengketa makam Mbah Priok.

Sebelumnya, salah satu ahli waris tanah makam Mbah Priok, Habib Salim, meminta Pemerintah Provinsi DKI jangan menyebarkan isu. “jangan bikin isu makam itu kosong, kalau kosong nggak ribuan orang datang,” kata Habib Salim dalam diskusi sebelumnya.

Ditambahkan Habib Salim, sepengetahuan dia, yang dipindahkan adalah makam-makam lain di pinggir-pinggir makam Mbah Priok.

Seperti diketahui, dalam bentrokan di komplek makam Mbah Priok, dua anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dilaporkan tewas. Sedangkan sebanyak 130 orang mengalami luka-luka. (VIVANEWS)

Rapat Bahas Makam Mbah Priok Pagi Ini Diundur
Pertemuan antara Pemerintah Provinsi DKI dengan pihak-pihak yang berkepentingan dalam sengketa makam Mbah Priok diundur. Sedianya pertemuan akan digelar pagi ini, namun diundur menjadi siang nanti.

“Jam 2. Itu juga untuk persiapan bagi mereka yang diundang,” kata Wakil Gubernur Prijanto dalam diskusi di Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Jakarta, Kamis 14 April 2010.

Menurut Prijanto, mereka yang diundang antara lain Badan Pertanahan Nasional (BPN), Pelindo, ahli waris, pengacara, Majelis Ulama Indonesia, dan kejaksaan.

“Ini terbuka. Beberapa media juga kita akan undang,” kata Wakil Gubernur yang juga mantan Asisten Teritorial Kepala Staf TNI AD ini.

Sebelumnya, Divisi Kehumasan Pemerintah Provinsi DKI akan menggelar rapat konsultasi sekitar pukul 9 pagi. Rapat akan melibatkan semua pihak yang terkait dalam sengketa makam Mbah Priok atau Al Imam Al Arif Billah Al Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad.

Dalam bentrokan kemarin, dua orang dilaporkan tewas dari pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Keduanya yakni Satpol PP Jakarta Barat, Ahmad Tadjudin dan W Soepono.

lebih dari 130 orang mengalami luka-luka. Korban luka dan kritis datang dari kedua belah pihak. (VIVANEWS.COM)

Bocah Alfin Retak Tengkorak Bagian Belakang
Beberapa korban luka dalam bentrokan di muka makam Mbah Priok dirujuk di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

Salah satunya, Alfin, bocah berusia 13 tahun. Alfin dirawat di kamar 511. Lantai 5 Gedung Rawat Inap A Terpadu.

Menurut ayahnya, Alfin akan dioperasi. “Kepalanya luka pecah tengkorak bagian belakang,” kata dia kepada VIVAnews, Kamis 15 April 2010.

Alfin saat ini terbaring lemah di tempat tidur. Dia masih bisa mengarahkan matanya pada orang-orang yang berkunjung.

Alfin adalah pasien rujukan dari RS Koja. Dia termasuk korban yang mengalami luka paling parah. Menurut informasi dari RS Koja, Alfin menderita luka parah di kepalanya. Syaraf kepalanya putus.

Namun, belum sempat VIVAnews mendapat keterangan lebih lanjut, sudah diminta pergi oleh suster dan petugas keamanan.

“Di bawah dulu ya, ada kunjungan,” kata seorang suster tanpa menjelaskan siapa yang akan berkunjung ke RSCM.

Pengamanan di RSCM saat ini relatif ketat, hanya pasien dengan penyakit berat yang bisa ditunggui, itupun hanya satu penunggu.

Memang tak ada jam besuk pagi ini. Pengunjung baru bisa menjenguk pasien pukul 17.00 hingga pukul 19.00 nanti.

Alfin tak sendiria, korban lainnya, pria paro baya bernama Supianto (59) juga dirujuk ke RSCM. Dia baru menjalani operasi di bagian mata. (vivanews.com)

Satpol PP Itu Tewas Setelah Ziarah Mbah Priok
Almarhum Ahmad Tajuddin, anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) tewas dalam bentrok di makam Mbah Priok, Jakarta Utara. Lima hari sebelum kejadian, Tajuddin berziarah ke makam sengketa itu.

“Belum lama, sekitar lima hari lalu atau hari Sabtu (10 April 2010), dia ziarah ke makam Mbah Priok,” kata kakak tertua Tajuddin, Kosasih, di rumah duka, Jalan HH No 43 RT 9/1, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis 15 April 2010.

Dalam kunjungan ziarah itu, Tajuddin berangkat bersama rombongan ke makam Mbah Priok atau Al Imam Al Arif Billah Al Habib Hasan bin Muhammad Al Haddad.

Menurut Kosasih, adik ke-9 dari 13 bersaudara itu rajin mengikuti acara keagamaan di Masjid As-Surur di dekat rumah. Tajuddin pun tergabung dalam Ikatan Remaja Masjid As Surur.

“Rombongan masjid ini sering berziarah ke makam Mbah Priok juga,” ujar sang kakak yang turut menyambut kedatangan Gubernur Fauzi Bowo untuk melayat.

Dalam bentrokan kemarin, dua anggota Satpol PP dilaporkan tewas. Korban lainnya bernama Soepono yang tinggal di Koja, Jakarta Utara. Sebanyak 130 orang dari dua pihak mengalami luka-luka.

by;viva.com

kehilangan mbah surip

Mbah Surip, penyanyi fenomenal yang mendadak terkenal karena lagu “Tak Gendong” itu meninggal dunia hari Selasa (4/8) ini pukul 10.30. Beberapa kenangan atas penyanyi berambut gimbal itu dituliskan oleh wartawan Kompas.com, Jodhi Yudhono. Inilah salah satunya:

KEMBALI saya “kehilangan” kawan. Jika dulu saya “kehilangan” seorang kawan bernama Iwan Fals, maka kini saya harus ikhlas “kehilangan” Mbah Surip. Hilangnya kedua kawan itu saya kira sama musababnya: popularitas. Makhluk bernama popularitas itu begitu teganya merenggut kawan-kawan saya satu demi satu. Tentu, bukan kepopuleran semata yang membawa pergi kawan-kawan saya. Sekumpulan manusia bernama manajemen artis yang berada di belakang kepopuleran mereka itulah yang menurut saya menjadi pangkal hilangnya kawan-kawan saya.

Atas nama profesionalitas, atas nama perlindungan terhadap artis, dan entah atas nama apalagi, manajemen artis yang mengurusi kedua kawan di atas telah menjauhkan mereka dari saya sebagai seorang kawan ngobrol yang mengasyikkan.

Bersama Iwan saya pernah melewati malam-malam Kota Jakarta, bikin lagu bersama, ngomong ngalor ngidul soal apa saja di sembarang tempat. Pun begitu dengan Mbah Surip. Entah telah berapa malam pernah saya lewati bersama Simbah berambut gimbal itu di Bulungan, Jakarta Selatan, sambil nyruput kopi, nyanyi bersama, ngobrol hal yang aneh-aneh, bercerita tentang wanita pujaan…. Dan jika ia tak tampak di Bulungan, saya tinggal menelepon dia. Jika tak jauh jaraknya dari Bulungan, Mbah Surip dengan ringan hati segera muncul menemui saya sambil berucap: I love full… he-he-he….

Tapi sejak lagu “Tak Gendong ke Mana-mana” meledak, saya kehilangan jejaknya. Pernah sekali saya telepon, dengan tergesa-gesa dia menjawab, “Aku mau naik panggung, wis yo…” Setelah itu, tiap kali ditelepon, tak pernah lagi ia mengangkatnya.

Neng endi kowe Mbah?

Saya kini cuma bisa memandang Mbah Surip yang muncul di hampir semua stasiun televisi. Sekali pernah saya melihat Simbah sedang berkendara mobil baru, lalu di lain waktu dia sedang berada di rumah dan kantor barunya, waktu lainnya dia sedang memberikan statement, lantas di media saya baca berita lagu Simbah telah menghasilkan Rp 4,5 M lewat RBT. Wah… luar biasa.

Meski “kehilangan” dirimu Mbah, sungguh aku tetep senang. Itu artinya sampean tak lagi kepanasan dan kehujanan, seperti waktu kamu menyusuri jalanan Ibu Kota dengan sepeda motormu yang kau kasih nama Harley Davidchiang itu. Dan tidurmu boleh jadi kini lebih tertib lantaran ada rumah yang siap menaungi, tak seperti dulu saat kamu tidur di sembarang tempat di Bulungan. Inget enggak Mbah, waktu itu bukan cuma nyamuk yang membikin tidurmu tak nyaman, tapi juga berebut dengan kawan-kawan untuk mendapatkan tempat tidur yang nyaman.

Aku ikut seneng Mbah, sungguh. Pernah pula aku dengar belakangan kamu juga rajin berbagi rezeki kepada kawan-kawan di Bulungan jika kau pergi ke sana. Bagus itu Mbah, itu pertanda hatimu tetap baik, pun ekspresimu yang tetap biasa-biasa saja saban kali muncul di televisi.

O ya Mbah, gimana dengan Sarinah? Pacarmu yang lulusan SD itu loh…. Ha-ha-ha… lulusan SD di tahun 45 itu loh? Moga-moga kamu tetap setia kepadanya meski wanita-wanita cantik mengitarimu kini.

Tahu enggak Mbah, tiap kali kamu ngga ngangkat telepon jika kuhubungi, aku cuma bisa menghibur diriku sendiri… ini pasti Mbah Surip sedang sibuk, sedang konser, syuting, promosi album….

Tapi aku yakin, Mbah, nanti kalau kamu sudah lega, tentulah kita akan bersama lagi. Ngobrol tentang kopi, rokok, wanita, setan, dan… helikopter yang mau kamu bagikan satu-satu kepada seluruh rakyat Indonesia jika kamu berhasil jadi orang yang amat sangat kaya.

Wis yo Mbah, aku mau tidur… besok setelah bangun, gosok gigi dan senam pagi, ya tidur lagi… he-he-he…. I love full Mbah!

by;kompas.com

inilah riwayat hidup mbah maridjan

Mbah Maridjan lahir tahun 1927 di Dukuh Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dia mempunyai seorang istri bernama Ponirah (73), 10 orang anak (lima di antaranya telah meninggal), 11 cucu, dan 6 orang cicit.

Anak-anak Mbah Maridjan yang masih hidup bernama Panut Utomo (50), Sutrisno (45), Lestari (40), Sulastri (36), dan Widodo (30). Mereka ada yang memilih tinggal di Yogyakarta dan ada pula yang di Jakarta.

Di antara anak-anak Mbah Maridjan, juga ada yang siap mewarisi tugas sebagai juru kunci Gunung Merapi dan kini telah menjadi abdi dalem Keraton Yogyakarta.

Pada tahun 1970 Mbah Maridjan diangkat menjadi abdi dalem Keraton Kesultanan Yogyakarta dan oleh Sultan Hamengku Buwono IX diberi nama baru, yaitu Mas Penewu Suraksohargo1. Pada saat itu, sebagai abdi dalem, Mbah Maridjan diberi jabatan sebagai wakil juru kunci dengan pangkat Mantri Juru Kunci, mendampingi ayahnya yang menjabat sebagai juru kunci Gunung Merapi.

Pada saat menjadi wakil juru kunci, Mbah Maridjan sudah sering mewakili ayahnya untuk memimpin upacara ritual labuhan di puncak Gunung Merapi. Setelah ayahnya wafat, pada tanggal 3 Maret 1982, Mbah Maridjan diangkat menjadi juru kunci Gunung Merapi.

Sebagai seorang abdi dalem Keraton Yogyakarta dengan jabatan juru kunci, Mbah Maridjan juga menunjukkan nilai-nilai kesetiaan tinggi. Meskipun Gunung Merapi memuntahkan lava pijar dan awan panas yang membahayakan manusia, dia bersikukuh tidak mau mengungsi.

Sikapnya yang terkesan mbalelo itu semata-mata sebagai wujud tanggung jawabnya terhadap tugas yang diamanatkan oleh Ngarsa Dalem.

by;regional.compas

kiamat itu hari yang dahsyat

Tak ada orang yang dapat selamat ketika kiamat. Tak ada orang yang bisa menolong orang lain karena setiap manusia bingung dan ketakutan atas kejadian alam yang sangat luar biasa.

Itu semua dapat kita ketahui dari Al-Qur’an dan Hadist.

S U R A T A L – H A J J

22:1. Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya keguncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat).

22:7. dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur.

Yang lebih jelas lagi..

TIDAK ADA MANUSIA yang TAHU JADWAL KIAMAT.

Jadi kalau ada isu berdasarkan ramalan kaum MAYA.. . akan kiamat 2010, maka jangan heran atau takut. Itu sebuah trik dan strategi untuk menarik perhatian.

Allah swt berfirman:

20:15. Sesungguhnya hari kiamat itu akan datang Aku merahasiakan (waktunya) agar supaya tiap-tiap diri itu dibalas dengan apa yang ia usahakan.

Film 2012, Anggap saja sebagai persiapan dan peringatan bagi kita untuk menghadapi kiamat yang sesungguhnya.

KIAMAT yang SESUNGGUHNYA.. sungguh DAHSYAT dan Tidak sempat direkam oleh kamera untuk di simpan dalam DVD atau flashdisk.

Ya.. film 2012, merupakan pameran kecanggihan teknologi dalam olah gambar dan video.

by;mdin.staff.uad

membongkar kebohongan hari kiamat 2012

Gemuruh Ramalan Kiamat 2012 mencengangkan. Jutaan umat manusia terpukau, takjub, bahkan ada yang ingin bunuh diri disebabkan rasa takut akan kengerian kiamat dalam Ramalan Kiamat 2012. Lalu, bagaimana dengan peristiwa kiamat yang sebenarnya?

Yang berbeda dari buku ini, karena membidik keganjilan di balik fenomena Ramalan Kiamat 2012, ada apa dengan Film Kiamat 2012, keterkaitan antara Suka Maya dan Ramalan Kiamat 2012, dan konspirasi di balik ramalan 2012.

Juga, membongkar fakta konspirasi yang kompleks, baik yang bersifat bisnis, misi ideologis, dan juga kebudayaan suatu bangsa, tak ketinggalan sebagai netralisasi wacana yang telanjur menguat di kalangan masyarakat, tentang apa dan bagaimana sesungguhnya hari kiamat.

Diperkuat dengan penjelasan kiamat yang pernah dialami umat terdahulu, dan bagaimana Dua Pusaka Islam, yang sudah memberikan tanda-tanda ini jauh-jauh hari. Banyak pertanyaan-pertanyaan menggantung, akan segera terjawab.

***

Dan apabila dikatakan (kepadamu): Sesungguhnya janji Allah itu adalah benar dan hari berbangkit itu tidak ada keraguan padanya, niscaya kamu menjawab: Kami tidak tahu apakah hari kiamat itu. Kami sekali tidak lain hanyalah menduga-duga saja dan kami sekali-kali tidak meyakini(nya). QS: Al-Jaatsiyah; 32)


by;m.mufti mubarok

teka teki kiamat dunia

Jeritan itu terdengar. Orang-orang berlarian, berusaha melindungi diri dari hujan yang turun tiba-tiba. Suara jeritan histeris yang memekakkan telinga menyadarkan Val dari ketermenungannya. Tetes air hujan membasahinya. Ia mengusap wajahnya. Namun, bersamaan dengan itu, bau anyir menyeruak ke hidungnya.

Apa ini?

Val mengangkat lengan bajunya. Ia mencium tetesan air hujan yang jatuh tepat di lengan bajunya.

Ya, Tuhan….ini darah!

Seperti mengendarai mesin waktu menuju masa lalu, ingatan Val kembali ke tempat di mana dia membaca gulungan surat yang didapatnya secara ajaib. Dia ingat dengan jelas apa yang tertulis dalam surat Suster Lucia… terjadilah hujan es dan api dan darah, maka terbakarlah sebagian dari bumi dan manusia-manusia yang hidup di atasnya….

Oh, Tuhanku, kiamat dunia sedang terjadi! Tapi…ini dua puluh tahun lebih cepat dari yang diramalkan!

by;the brother

politil huru hara politik indonesia

Konon KPU meminta Miyabi alias Maria Ozawa untuk mengetes ;iman’ para capres dan cawapres dengan pertanyaan ‘Bagaimana pendapat Anda bila saya mencopot baju saya satu persatu di depan Anda?
SBY : Lanjutkan
JK : Lebih cepat Lebih Baik
Megawati : Wo, Bowo, ke sini gabung…’

Tahukah Anda? Beberapa hari setelah pengembonan, ada sebuah surat kiriman seorang, teoris di akherat tiba di rumah seorang ustadz. Ustadz, saya sudah sampai di surga. tulis teoris itu kepada ustadznya, Bagus, selamat ya…ada pesen apa Nak? kata ustadz kepada muridnya. Tolong, Ustad, kirim kepala saya segera…’kata sang teoris


by;yuli

karakter zodiak leo

Suka Memimpin, Dermawan Dan Murah Hati, Penuh Gaya, Aristokratik, Congkak, Percaya Diri Tinggi Nomor Keberuntungan: 6, 14, 19, 26, 39, 42 Aroma Keberuntungan: Jahe, Jeruk Nipis, Jeruk, Rempah-Rempah Planet Yang Mengitari: Matahari Bunga Keberuntungan: Bunga Matahari, Mawar Merah, Bunga Apiun Warna Keberuntungan: Merah Bata Batu Keberuntungan: Berlian Elemen Keberuntungan: Api Pasangan Serasi: Aguarius Leo adalah anggota kerajaan segala zodiak. Mereka bermartabat tinggi dan sangat dramatis, mereka sangat gagah dan penuh warna, dan suka menjadi pusat perhatian. Mereka bekerja giat di dalam susunan organisasi dan pandai membagi tugas. Rencana mereka jarang terdengar namun selalu menakjubkan. Mereka penuh percaya diri dan terus terang dalam menyatakan apa yang mereka rasakan, namun terkadang mereka mudah sekali marah. Mereka memiliki keberanian dan tidak pernah berbuat curang. Leo mempunyai pembawaan diri yang mengagumkan sehingga menarik perhatian banyak orang. Orang leo sangat terbuka, sulit bagi mereka menyembunyikan perasaan dan diri mereka sendiri. Mereka pandai beradaptasi dan perhatian pada segala hal. Mereka dilahirkan untuk menjadi pemimpin dan akan sangat kecewa bila mereka tidak memiliki kekuasaan untuk mendelegasikan tugasnya. Mereka suka hidup seperti layaknya anggota kerajaan dan bersedia melakukan apa saja yang dibutuhkan untuk mendapatkan gaya hidup yang diinginkannya. Mereka tahu apa yang harus mereka lakukan untuk membujuk orang disekitarnya melakukan apa yang diinginkan. Leo suka melakukan perbuatan yang besar dan terkenal dengan kedermawanannya. Mereka tidak pernah mundur dari suatu pertempuran dan selalu membela hak mereka dan kepercayaan mereka. Asmara para Leo: Leo selalu membanggakan dirinya sebagai pecinta yang hangat. Prilaku mereka nampak dengan sikapnya yang sombong dan sok kuasa tetapi sifat inilah yang membuat mereka menjadi sangat terkenal di dalam hal bercinta. Mereka tidak suka pasangan yang melebihi dirinya. Leo cenderung dermawan, pandai beradaptasi dan penuh perhatian. Mereka selalu menyenangkan pasangannya sehingga pasangannya selalu senang berada di dekatnya. Leo juga mudah cemburu bila pasangannya lebih memperhatikan orang lain daripada dirinya.


by;rozky

Selasa, 05 Oktober 2010

kembali ke fitrah

SEBUAH TIPS DALAM MENYIKAPI PERSEPSI YANG TERJADI DALAM MASYARAKAT MODERN

Persepsi! Persepsi di zaman dahulu lebih azali daripada persepsi zaman sekarang. Kenapa demikian? Karena persepsi zaman purba masih dekat dengan kebenaran. Kebenaran yang terbit dari jiwa yang masih azali pula. Kekejaman, kebuasan, kelembutan dan kebajikan berkembang sangat sederhana. Namun di zaman ini, berbagai bentuk kebajikan dan keburukan terkadang sangat tipis bedanya sehingga kebenaran pun sangat tipis pula. Hal ini sangat berpengaruh terhadap persepsi orang atas segala sesuatu. Apalagi terhadap manusia lain.

Bagaimana cara memberikan pencerahan pada manusia dalam keadaan tersebut? Mari kita runut kembali asal-usul manusia diciptakan Tuhan menurut kitab suci adalah untuk menjadi khalifah di dunia. Khalifah memiliki sifat-sifat asal yang biasa disebut fitrah yang memang dipersiapkan untuk mengelola dunia. Sifat-sifat ini tidak dimiliki oleh makhluk lain kecuali manusia. Nah, setelah itu apa yang harus dilakukan manusia dengan potensi-potensi tersebut? Manusia wajib mengembang-kannya untuk tujuan kebajikannya sendiri. Jadi, Tuhan telah menggarisbawahi potensi tersebut sehingga makhluk yang bernama manusia ini wajib menggunakannya.

Kalau begitu apa ciri-ciri fitrah itu? Ciri-ciri fitrah di sini adalah sifat-sifat asal, baik dan buruk, mulai lahir hingga mati. Sifat-sifat tersebutlah yang akan menentukan akhir manusia menjadi baik atau buruk. Dengan memahami hal tersebut, manusia dengan sendirinya akan mengenali pula sesamanya sehingga ia tidak mudah menentukan penilaiannya dengan menggunakan tolak ukur yang dangkal, yaitu dengan mengandalkan persepsinya belaka. Jika ada sesuatu yang berbeda dari dirinya, asalkan itu tidak mempengaruhi misi kekhalifahannya, maka persepsi batal digunakan. Ia pasti akan merujuk kembali pada sifat-sifat dasar tadi, yaitu fitrahnya. Selanjutnya yang akan terjadi adalah sikap “nafsi-nafsi” saja. Dengan sikap demikian maka segala bentuk “kejahatan” persepsi dalam memutuskan perkara kehidupan akan mudah dihindari.

Persepsi boleh digunakan sebagai rujukan asalkan persepsi tersebut dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Persepsi ada pada tingkatan kedua bahkan ketiga dalam mempengaruhi penilaian setelah kebenaran yang bersumber pada pemikiran tentang fitrah telah dilakukan. Kemudian, bagaimana persepsi manusia zaman sekarang? Jawabannya adalah sangat diragukan karena hanya ada beberapa orang saja yang masih memegang teguh kebenaran. Oleh karena itu, kedudukan persepsi dalam masa kini harus disikapi dengan hati-hati agar kita dapat berpikir dan bertindak benar. Biasakanlah dengan menyikapi kontradiksi dan kontroversi tanpa mengedepankan persepsi tetapi kembalikan segalanya pada sifat azali kita! Selamat mencoba!


by;steby julionatan

pikiran itu pilihan

Jika ada satu teori yang sangat saya mutlakkan kebenarannya, adalah premis dari Rasulullah SAW, bahwa musuh terbesar manusia adalah dirinya sendiri.

Karena hanya diri saya sendiri, hanya mengatakan bahwa saya tidak pantas mendapatkan perlakuan yang baik dari kekasih saya.

Karena hanya diri saya sendiri yang terus mencari-cari saat, kapan kekasih saya akan menyakiti, lalu ia akan berkata, “Nah! Apa saya bilang.”

Karena hanya diri saya sendiri, yang menghujat terus menghujat kegagalan saya mencapai target pekerjaan hari ini.

Karena hanya diri saya sendiri, yang berteriak kencang bahwa saya tidak akan pernah menjadi istri yang baik.

Karena hanya diri saya sendiri, yang tak berhenti memarahi saya sebab tak juga mencapai ekspektasi profesi yang direncanakan.

Karena hanya diri saya sendiri, yang memaki-maki bahwa seumur hidup, saya tidak akan menjadi ibu yang penyayang dan tidak akan ada keluarga yang hangat untuk saya.

Karena hanya diri saya sendiri, yang menyatakan bahwa hidup saya akan dihabiskan secara ironis dengan melupakan impian dan secara heroik akan mengorbankan diri untuk kepentingan orang lain.

Karena hanya diri saya sendiri, yang terang-terang meledek bahwa sikap kaku dan dingin saya sifatnya permanen.

Karena hanya diri saya sendiri, yang menguak kembali satu persatu alasan mengapa saya pantas dikhianati.

Karena hanya diri saya sendiri, yang bisa mengemukakan dengan begitu seringnya penjelasan-penjelasan logis dan rasional yang akan bulat-bulat saya telan, dan percaya pada semua hal diatas.

Tapi di satu titik ada rasa marah dan muak yang luar biasa terhadap setan di kepala, dan saya sadar semuanya hanya masalah frekuensi.

Penjelasan rasional dan logis tidak selalu tunggal. Di kala ada penjelasan negatif, ada juga penjelasan positif. Mata uang selalu punya dua sisi.

Di kala saya bilang saya tidak akan punya keluarga yang hangat karena saya dibesarkan dalam keluarga yang dingin, sebenarnya saya bisa menjawab, ”Setiap orang punya kesempatan untuk merubah hidupnya.”

Di kala saya bilang saya tidak akan menjadi ibu yang baik dan keluarga yang hangat hanya ilusi, sebenarnya saya bisa melawan, ”Mengapa tidak bisa? Saya bisa belajar bersikap hangat, belajar memasak, belajar mengurus anak, belajar caranya belanja. Bukankah yang terpenting adalah memandang masa depan dengan solusi, bukannya meratapi masa lalu?”

Dan di kala saya bilang saya tidak pantas mendapat perlakuan sebaik ini dari kekasih saya, sebenarnya saya bisa dengan lantang berkata, ”Salah besar. Saya pantas. Karena saya memang berharga.”

Stephen J.Losier, Stephen Covey, Rhonda Byrne, Karim Hajee, Erbe Sentanu dan Rasulullah – yang sudah mendahului mereka semua dalam berteori – berkata benar bahwa karakter adalah masalah habit (kebiasaan). Kebiasaan mengulang pikiran negatif, akan menghasilkan karakter serupa. Sejalan dengan itu, kebiasaan mengulang pikiran positif, akan menghasilkan karakter yang optimis.

Itulah sebabnya motivator, trainer, dan penulis tadi berkali-kali menekankan pentingnya latihan berpikir positif dilakukan sesering mungkin. Dengan Alpha wave CD, lembar kerja afirmasi, manuver cara pikir lewat memutar-mutar semantik, hipnotis, dan beragam teknik lainnya.

Well, i tried all the options. I did. Saya mencatat hal positif di jurnal selama 40 hari lebih, menghipnotis diri sendiri lewat audio CD, meditasi, menghabiskan waktu bersama orang-orang yang positif (above all, ini cara yang PALING membantu), nonton film komedi, menata pikiran lewat menulis acak, mengisi lembar kerja Stephen J.Losier, dan beratus teknik alih pikiran lainnya. Dan ketika semua itu tidak berhasil, saya marah luar biasa dan bertanya dengan sangat kencang: JADI YANG KAMU MAU ITU APA?!

Ya, semua memang terpulang kembali pada pilihan. Hidup bahagia dengan pikiran positif atau terus menerus dihantui pikiran negatif yang menggerogoti setiap inci konsentrasi – yang seharusnya bisa lebih dimanfaatkan untuk hal-hal positif.

Sesering itu pula, saya menjawab, “Are u silly? Tentu saja saya mau pikiran positif.” Namun prakteknya, saya menikmati pikiran-pikiran negatif itu, karena afirmasi pikiran negatif memberi makan ego dan logika saya. Bahwa penjelasan rasional saya benar. Ah begitu pendeknya saya berpikir. Padahal ego dan logika saya bisa sedemikian kotor, karena seringnya saya kotori. It’s a matter of habit.

Dan pilihannya ada pada saya, untuk menyapu, mengelap, dan membersihkannya sekarang juga, atau terus menunda dan menikmati masokisme, lalu hidup menderita.

Bukankah perang terbesar, adalah melawan diri kita sendiri?

***

Bahkan sampai saat saya menulis ini pun, pilihan saya untuk berpikir positif belum tegas. Saya yang menulis ini adalah si orang ketiga, yang menghabiskan tenaga dengan menganalisis dan mengamati saya (yang melakukan) yang sedang murka pada saya (pelaku). Dan saya pun mulai curiga apakah saya sedang tercerahkan atau sekedar in the midst of caffeine hangover (i hardly consumed coffee until today, jadi lagi euforia).

Anyhow, i decided that mulai saat ini saya tidak akan berhenti mengintimidasi. Saya tidak akan berhenti murka dan marah atas pikiran-pikiran negatif di kepala saya. Saya tidak akan pernah berhenti memeranginya. Karena negatifnya diri saya, akan menjalar ke orang tua, kekasih, adik, para sahabat, dan orang-orang di sekitar yang saya sayangi. Cukup sudah menganiaya diri sendiri, jangan pula menganiaya orang lain – melalui diri sendiri.

Mudah-mudahan konteks firman ini benar, karena saya langsung teringat Al-Ankabut ayat 40:” Dan Allah tidaklah sekali-kali hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri-diri mereka sendiri“ (QS. Al Ankabut:40).

Dan persis seperti orang yang kehabisan uang dan tesasar di daerah yang menakutkan, langkah pertama adalah mengakui saya butuh bantuan. Kembali pada Sang Khalik Yang berkuasa penuh atas diri ini.“Ingatlah, bahwa hanya dengan selalu mengingat Allah, hati menjadi tentram.” (QS. Sr-Ra’du: 28)

Pasrah untuk mengakui diri ini sungguh ’sakit’ adalah dasar pertahanan untuk melawan. Setelah pasrah dan ikhlas, barulah perlawanan bisa dibangun. Perlawanan dengan niat mengikuti perintah-Nya untuk tidak menganiaya diri sendiri. Ikhlaslah, lalu minta bantuan-Nya. Sesungguhnya Ia Maha Tahu.


by;jurnal cahaya

tanjung lesung

Tiap detik malam ini semakin membuatku sadar terhadap apa yang seharusnya kusadari. Menapikan jejakku yang hanya serpihan kecil di tengah padang ilalang. Terlalu mikroskopis dibanding hegemoni semesta, sebuah tirani yang selama ini justru ter-tirani.
Ujung pulau Jawa bukan ujung segalanya. Tapi sejauh mata memandang hanya tampak oasis ujung yang juga sedang mencari ujung. Serpihan titik terang di kubah langit tampak anggun menjadi koreografi atap. Mereka berkolaborasi menertawakan kita yang terlalu berfantasi hingga terlena dalam fana. Terlalu lemah di hadapan ombak yang tak pernah berhenti berlari, terus bergulung-gulung, dan saling berkejaran. Meskipun pada akhirnya pecah dan terdispersi di bibir pantai. Atau terhempas karang terjal yang secara de facto terjal yang menghadang dengan frontal.

Kehadiranku disini bukan realisasi dari amor fati. Justru sebaliknya. Mungkin absolut 180 derajat berbeda. Aku masih ingin berdiri di hamparan pasir putih dan mewujudkan mimpi. Aku masih ingin visualku melihat saat bahagia yang ingin kucapai. Dan aku masih ingin tertawa bersama mereka yang kucintai.

Perhatikan sisi timur. Inikah filasafat alam yang sebenarnya selalu tersaji di hadapan kita namun sering terabaikan? Cahaya, yang hampir selalu mendapatkan konotasi positif, justru datang dari bawah. Meskipun sebelumnya gelap, ketika dari sudut pandang kita sudut elevasinya semakin besar, ruang kita akan semakin terang. Sudut elevasi? Ya, sudut antara sebuah garis dengan proyeksi tegak lurusnya pada sudut tertentu dengan suatu sumbu sebagai acuan. Ternyata seperti itu. Rasanya aku sudah mendapatkan konklusi absurd namun masif. Jadi aku harus lebih membuat usaha untuk membuat proyeksi itu. Aku harus menjemput cahaya!


by;hamzah maulana

pencarian

Hati yang dulu merasa aman dengan berdiam diri, merasa cukup tanpa harus berbagi, kini mulai terusik dari pertapaannya. Entah kenapa aku mulai mencari-cari serpihan hati dan mulai tak sabar menagih kepada Tuhan atas apa yang telah ditakdirkan untukku. Aku baru tersadar akanketidak mampuan menjalani hidup dengan sempurna, tanpa ada seseorang yang menjadi belahan hati. Sebagai tempat ‘tuk berbagi saat kebahagiaan dan kesedihan menghinggapi diri, tempat ‘tuk mengadu masalah -masalah yang menghampiri, bahkan saat ingin merasakan kemesraan saat dimanja. Tak peduli dengan jalan yang aku lewati begitu terjal, berkerikil nan berduri. Semua akan dilakukan demi melengkapi batin yang terasa kosong.

Namun, aku merasa pesimis akan menemukan serpihan hati yang selama ini aku nantikan kehadirannya. Bagiku ini lebih sulit dari mencari sebiji jarum yang terjatuh di tengah gurun pasir. Ah.. entahlah


by;inez

aku tak tersisih

aku duduk terdiam.
hening, ditengah kesuyian.
menatap mendungnya langit hati yang kusam.
meniti kekuatan yang hancur termakan api.

tatkala kutatap matahari.
ia menusuk mataku.
tubuhku sesaat terjatuh.
“mengapa aku tak bisa menatapnya?” ujarku.
lalu sebuah suara menggelegar ditelingaku
“kau tak pantas menatap matahari, karena kau terlalu lemah”

tapi bathinku berontak.
kucoba lagi melihat keatas.
tapi tetap..
mataku tertusuk lagi.
ku coba lagi..
tapi nihil.
akuu tetap tak mampu menatap matahari yang indah.

ternyata benar ujar suara ghaib itu.
aku memang tak layak melihat ke atas.
karena aku hanya insan yang lemah.
aku orang yang tersisih.
segala kelemahan yang kumiliki membuatku tak diakui.
membuatku terbuang kedalam jurang yang terjal.

adilkah semua ini?
akuu juga hamba-Nya.
tapii mengapa aku tak mampu menikmati semua keindahan ini?
bahkan untuk mencicipinya saja aku tak kuasa.
karena ragaku tak lagi berwujud.

seakan tubuh ini luluh lantak.
remuk dan berserakan.
tapi aku mencoba kembali untuk bangkit.
memunguti asa yang tersisa.

Rabb-ku.
apa aku benar-benar hina?
ataukah aku hanya benalu?
aku ingin merasakan apa yang mereka rasakan.
menikmati hidup.
memiliki dan merasakan cinta.

aku juga ingin dicintai…

Rabb-ku.
bisakah aku meminta secuil kesempatan?
agar aku bisa melihat kebahagiaan.
agar aku bisa mencium ketenangan.
di tengah buruknya rupaku.
di sela kekurangan yang kupunya.

aku sadar.
jika aku manusia yang lemah.
karena aku tak mampu berontak.
karena aku tak bisa bangkit.
untuk menggapai puncak kesucian.
di indahnya misykat pembatas yang terpalang.
di antara harumnya kesturi surga-Mu.


by;cinda

hatiku kini hitam

Mengapa hari begitu kelam
Di saat engkau tak lagi dekat
Tertinggal bayang yang selalu menemani

Kau pergi…
Membawa kata
yang tiada lagi menerangi indahnya lentera hati

Hati begitu hitam
Sampai ternangis tanpa jejak
Diikat erat kehampaan

Kini sepiku kembali datang
bersama hujan yang tiada mereda

Kau lenteraku…
Tetaplah menerangi hidupku…..
Jangan padamkan sinarmu……
Sekalipun hidup tiada lagi kumiliki…


by;nikmah

pesan seorang ayah

Langit mendung. Petir bersahut-sahutan bergema mengguncang bumi. Hujan turun dengan deras. Malam yang tak nyaman untuk beranjak meninggalkan rumah dan waktunya menemukan kehangatan yang tersaji dalam kebersamaan keluarga. Sesuatu yang tak bisa didapatkan seorang pria yang menunggu kematian menjemputnya. Ada rindu yang tak terbalas dan menggumpal pada dada Suherman. Bagai petir yang mengamuk lebih dari kilatan cahaya itu di atas langit. Menggeroti kekuatan tubuhnya yang semakin lemah akibat penyakit diabetes yang dideritanya. Semua orang menangis. Semua orang meneteskan air mata untuk sesosok tubuh yang terbaring di ranjang itu. Pria yang memiliki hati layaknya segenggam emas atau berlian itu terbujur kaku disiksa rindu pada anaknya. Semua orang hampir mengadukan pada Tuhan tentang ketidakadilan yang menimpa pada jiwa yang selalu mendamaikan hati mereka.

Semua orang mencela Wahyu yang tetap bersikeras tidak mau mengunjungi ayah kandungnya. Apakah tak ada rasa kemanusiaan di hati anak itu melihat ayahnya sekarat. Mengalir bagai air yang bening di sungai. Mengalir bagai udara yang bertiup ke segala arah. Hati Wahyu tetap menjadi tembok kokoh. Sulit ditembus oleh angin topan dan peluru meriam mana pun. Kebencian dalam hatinya telah memupuskan perasaan lembut seorang anak. Menghapus jejak masa lalu yang penuh keindahan.

“Kapan dia akan datang? Suruh dia menemui ayahnya yang sedang merindu. Katakan aku sangat mencintainya,” lirih Suherman membisiki telinga sahabat lamanya.

“Ya, aku akan sampaikan pada Wahyu,” kata Cahyo yang sama-sama rambutnya beruban putih dan telah mengarungi samudra kehidupan bersama. Sungguh persahabatan yang indah.

Cahyo dengan sisa semangat dan harapan akan kesediaan Wahyu menemui ayahnya mantap coba menggapai harapan Suherman. Dia menemukan Wahyu sedang menghabiskan waktu bersama keluarganya di rumahnya. Rumahnya yang sederhana. Tak terlalu besar tapi cukup membahagiakan bagi keluarga kecil yang dibangun Wahyu. Rumah yang dihasilkan dari jerih payahnya menjadi guru SD selama bertahun-tahun. Kini rumah itu mendapat kunjungan seseorang yang telah lama dikenal pria tersebut.

“Aku senang Paman datang bersilaturrahmi ke rumahku,” kata Wahyu bangga.

“Ya, aku juga senang mengunjungimu. Aku senang melihat anakmu yang tampan seperti ayahnya. Istrimu yang cantik. Hidup yang mapan. Hidup yang sempurna untuk seorang pria,” puji Cahyo tulus.

“Terima kasih. Kita harus mensyukuri karunia Allah SWT, aku berdoa Paman selalu diberi kesehatan dan panjang umur.”

“Amiiiin. Apa kau tak merindukan seseorang?” tanya Cahyo.

“Siapa?” balik tanya Wahyu sangat penasaran.

“Seorang pria yang telah mengabdikn hidupnya pada masyarakat. Dia dulu pernah merasakan nakalnya tangan mungilmu mencabut jenggotnya. Tangan itu mengelus dadanya yang ramping saat memeluk tubuhmu. Memberimu kasih sayang yang tak ternilai harganya. Kasih sayang yang hanya bisa diberikan seorang ayah seperti Suherman. Temui dia sekarang karena menurut firasatku Tuhan akan segera memanggilnya. Jangan sampai kau menyesal, kesempatan untuk bertemu dengannya hanya saat ini.”

“Apa Paman sudah selesai berpidato? Kalau sudah selesai, silakan tinggalkan tempat ini!” usir Wahyu dengan kemarahan. Paman Cahyo telah membuka kembali cerita kelam hidupnya. Puluhan orang mendatangi rumahnya hanya untuk memintanya menjenguk ayahnya di Rumah Sakit yang terletak di pusat kota. Tak jauh dari rumahnya.

Cahyo pulang dengan kegagalan untuk membujuk sang anak menemui sahabatnya. Dia kembali mengingat masa lalu yang dialami keluarga sahabatnya itu. Suherman menikah di usia muda. Keputusan yang berani di kala dirinya lebih memilih untuk melanjutkan studinya di perguruan tinggi. Suherman merasakan kebahagiaan hanya sekejap mata. Beban hidup mulai menghimpit. Gali lubang tutup lubang sudah biasa dilakukan. Berbagai usaha dan kerja keras untuk memenuhi tanggung jawab sebagai pemimpin rumah tanggga dikerahkan dengan segenap kekuatan. Meski akhirnya pria itu pasrah. Menyerah pada keadaaan yang teramat sulit dia ubah. Tiba-tiba Suherman mengambil langkah yang mengejutkan Cahyo.

“Aku ingin menikah lagi,” kata Suherman pagi itu.

“Yang benar saja, itu tidak mungkin. Lantas bagaimana nanti anak dan istrimu?” ungkap Cahyo.

“Istriku yang menginginkan pernikahan ini,” ujar Suherman yang sulit dipercaya oleh Cahyo. Mana ada seorang istri yang menyuruh suaminya menikah lagi. Cahyo tetap diam dan diam membiarkan siang dan malam terus berputar.

Nafas panjang menjadi nafas pendek. Denyut jantung perlahan melambat. Pandangan mata mulai gelap dan gelap tak bisa dibuka kembali. Cahyo menyaksikan sahabatnya hampir menemui ajalnya. Masih bernafas dan hidup. Sanak famili dan masyarakat yang menjenguk tampak panik. Cahyo juga menjadi panik lalu mendekati Wahyu dan sangat dekat.

“Apa kau..kau..menemukan anakku? Apa…pa..dia akan datang?” tanya Suherman.

“Dia pasti akan datang,” ungkap Cahyo tentu tak jujur.

“Wahyu..Wahyu…” lirih Suherman memanggil anaknya.

“Sebut nama Tuhan…Innalilahiwainnailahirojiun,” pinta Cahyo membisiki telinganya.

“Inna..inna..inna..”

“Ayo terus..” lirih Cahyo memohon dengan air mata.

“…Wainna..wainna…ilahirojiun..” sebut Suherman yang akhirnya meninggal dunia tanpa kehadiran Wahyu.

Semua orang menangis. Semua orang meneteskan air mata. Suherman yang menjadi bupati bertahun-tahun sangat dicintai masyarakat. Daerah yang dipimpinnya telah berkembang pesat. Kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat terjamin. Mereka kehilangan seorang pemimpin. Mereka kehilangan seorang pemimpin yang adil dan bijaksana. Ada airmata juga membanjiri pipi Wahyu tapi hatinya tak bisa memberi maaf untuk semua dosa pria itu. Teringat masa lalu saat Suherman menikah lagi dengan seorang wanita yang kaya raya di daerah itu. Mencampakkan ibunya dan meninggalkan dirinya demi harta dan kekayaan. Begitu pemikiran Wahyu selama ini. Bahkan di waktu pemakamannya, Wahyu tetap diam dalam rumah. Melarang anak istrinya keluar rumah. Hujan gerimis mengiringi kepergian sang ayah yang malang.

Tak lama kemudian, hening sejenak. Tak ada suara hanya angin berhembus. Itu pun tak kencang, sungguh lirih mendesis. Kadang genit menyentuh kulit Wahyu. Kadang membawa kesejukan wlau suasana siang itu tak sepanas hari-hari sebelumnya. Debu tak sebanyak hari-hari yang lalu. Semua orang juga terdiam. Termasuk anak-anak yang berlarian ke sana kemari tak ditemukan. Para orang tua melarang anaknya keluar rumah. Tenang sekali desa itu seolah ikut berduka cita atas meninggalnya Suherman.

Amarah dan kecewa mengutuk tindakan balas dendam yang tak terpuji seorang anak durhaka berkecamuk. Simpati dan antusiasme murid SD juga guru seprofesi lenyap tak berbekas. Ancaman pemecatan sebagai guru SD tak terhindarkan lagi. Masyarakat menghukum keluarga itu dengan mengasingkannya dan tidak bergaul dengan mereka. Keadaan ini membuat Wahyu memutuskan meninggalkan desa itu hingga Cahyo kembali menemukan keluarga itu.

“Aku harap kedatanganku masih diterima di sini,” sapa Cahyo dengan senyum.

“Ya,aku meminta maaf atas perbuatanku mengusirmu beberapa hari yang lalu,” ungkap Wahyu tulus.

“Aku juga mau meminta maaf jadi kita impas. Ini ada surat untukmu dari bapakmu. Dia tulis sebelum dirawat di rumah sakit. Aku disuruh menyerahkannya sesudah kematian menjemputnya. Aku pulang dulu, hati-hati jangan mengebut kalau mengendarai motor.”

“Jaga dirimu baik-baik. Terima kasih sudah merawat ayah selama ini,” kata Wahyu yang langsung memeluk Cahyo dan orang itu menyambutnya dengan hangat.

Wahyu menerima surat itu dengan tangan terbuka. Istrinya meminta untuk membaca surat itu terlebih dahulu sebelum meninggalkan kampung halaman mereka. Wahyu mengikuti saran istrinya.

********

“Wahai anakku yang tampan, ketika engkau membaca surat ini, kita tidak akan bertemu lagi. Ayah sadar tak ada gunanya menyatakan permohonan maaf melalui suart ini. Ayahmu ini tak pantas untuk meminta maaf atas semua penderitaan yang kalian alami. Bila kamu muak dengan kata-kata dalam surat ini, maka teruslah membacanya sampai kamu selesai. Mungkin kamu bisa memaafkan ayah. Mungkin kamu akan tetp diam dan pergi meninggalkan kenangan indah kita. Mungkin kamu akan melupakan ayah selamanya. Ayah ingin menyatakan besarnya rasa cinta Ayah pada ibumu. Dia yang menyuruh Ayah untuk menikahi wanita itu dengan harapan dapat meneruskan denyut nadi kehidupan keluarga. Ayah memang jahat memanfaatkan wanita lain yang mencintai ayah itu tapi ini demi kebaikan kita bersama. Ayah hanya lulus SMA dan sulit mencari pekerjaan di zaman sekarang. Kami salah menilai kehidupan sebagai suami istri selalu akan bahagia. Benar sebuah filosofi bahwa kebahagiaan tidak ditentukan oleh uang tapi uang menjamin kebahagiaan.Ayah tak pernah meninggalkan kalian. Ibumu tak bisa membiayai kebutuhan sehari-hari tanpa uang yang Ayah kirimkan setiap hari. Apa kau pikir berdagang di pasar mampu membiayai hidup kalian atau kuliah di luar kota. Ayah dan Ibu sering bertemu, hanya kau begitu sombong selalu menolak ajakan ibumu untuk bertemu dengan Ayah. Ingatkah bahwa ibumu membelikanmu sebuah motor adalah uang dari Ayah juga. Ayahmu ini sangat menyayangimu. Ayah tidak menuntut uang Ayah kembali. Aku hanya ingin kau memeluk Ayah dan menghapus kerinduanku.”

********

Hembusan angin menggoyang dedaunan seakan tidak menerima kehadiran sepasang suami-istri dan anaknya menginjakkan kakinya di pemakaman desa itu. Daun-daun berterbangan ke segala arah hendak menghentikan langkah mereka namun tak kuasa menghentikan langkah mereka. Wahyu menemukan makam bertuliskan Suherman bin Kasim. Wahyu terdiam dalam kehampaan. Angin berhembus kencang. Sunyi dan kosong. Sang istri yang setia menemani suaminya memahami perasaan pria itu. Merasa sedih dan menyesal. Larut dalam dendam yang menghancurkan dirinya. Andai memutar waktu maka dia akan mendapatkan kebahagiaan berkumpul bersama ayahnya.

“Ayah, maafkan aku,” ungkap sang anak dengan ratapan airmata yang terus mengalir dan angin makin kencang.


by;rizki

tumbal terlupakan

Pagi itu, tumben-tumbennya Dita melenggang di koridor kampus. Tempat yang sudah begitu asing dan memuakkan baginya. Tempat yang telah kehilangan identitasnya sebagai wadah bagi para intelektual. Basecamp bagi kaum hedonis yang ingin menambah sebuah titel di depan dan belakang namanya tapi terkadang sulit (baca:tak mau) mempertanggungjawabkannya. Sang pecahbelah membalut tubuh dengan baju super ketat hingga menggambarkan sketsa tubuhnya yang aduhai, melukis wajahnya dengan makeup yang super tebal. Sang batangan tampil pula dengan make up, parfum menyesakkan hidung. Mengukur segalanya dari materi. Superlente.

Sementara itu, Haekal masih berkeliaran di kampus ini, meski Surat Keputusan bahwa ia diskorsing selama dua semester telah diterbitkan oleh birokrasi. Ia pun seakan pasrah menerima keputusan ini, meski setiap saat nuraninya berontak. Ia tak menyangka, harus menjadi tumbal para pecundang kampus ini. Demi kelangsungan lembaga yang katanya milik semua mahasiswa, ia bergerak dalam aksi perlawanan, menuntut hak yang dirampas paksa. Tapi… apa yang di dapatnya sekarang? Hanya sebuah “surat liburan” yang memuat namanya dan tiga orang lainnya. Siapa yang peduli? Tidak, tak seorang pun. Bahkan mereka yang dulu berkoar-koar dengan idealisme kemahasiswaannya seakan tutup mulut, tutup mata dan tutup telinga. Tak ada yang terjadi, tak ada. Tak ada perlawanan, ini hal biasa dan mesti diterima dengan lapang dada. Mahasiswa telah kehilangan taringnya.

Apakah mereka pernah merasa sakitnya dikhianati (sekali lagi dikhianati)? Hah…

###

“Apa kabar Dit?” sapa Haekal.

Dita terhenti. Lalu berbalik ke arah sumber suara, di depan pintu ruangan kelas. Kemudian membalas pertanyaan itu dengan senyum simpul.

“Lama tidak keliatan, dari mana saja?”

Sekali lagi Dita hanya menjawab dengan senyum. Malas berkomentar.

“Kamu siapkan jadi kandidat ketua lembaga periode depan?”

“Hng..” Dita menaikkan alis dan menkerutkan dahi.

“Mana pantas?” masih dengan wajah penuh keheranan. Dita melangkah mendekati Haekal.

“Oh ya, calon ketua BEM kan? Bagaimana berkasnya? Sudah siap?” Kini raut wajahnya penuh pengharapan. Katakan iya untuk semua pertanyaanku.

“Kayaknya pake transkrip nilai semester lalu saja.”

“Cukup?”

“Lebih”

“Berapa?”

“Seratus SKS.”

“Syaratnya berapa?”

“Delapan puluh SKS.”

“Wow…, baguslah”

Haekal menatap Dita. Dukung aku ya…

“Aku yakin, kamu bisa memberi reneisence bagi lembaga kita.”

“Terima kasih.” Diam sejenak. “Sudah mau selesai ya? Kok jarang ke kampus? Wah.. mau selesai tepat waktu neh?”

“Hahaha… selesai tepat waktu?” Dita menggeleng. “Da` lah…, masih banyak kuliah yang keteteran, malas saja masuk kampus! Aku ingin menikmati masa mahasiswaku. Aku lebih sepakat dengan kalimat ‘selesai pada waktu yang tepat’.” Dita tersenyum.

Haekal menatapnya lekat. Dia makin manis ketika tersenyum.

“Selesai pada waktu yang tepat! Hmm… boleh juga.”

“Hmm… kuliahmu bagaimana?” tanya Dita.

“Entahlah! Semester lalu, tak satu pun nilaiku yang keluar, gara-gara status ‘terancam DO’ masih tidak jelas. Sekarang, SK skorsing 2 semester sudah keluar, berarti sama dengan 3 semester tidak kuliah. Hmm… lumayanlah kurang lebih 50-an SKS terlewatkan.”

“Sabar, semua ada hikmahnya. Dengan jatuh, seseorang akan tahu persis apa dan bagaimana berdiri. Iya kan?” Kedua alisnya naik turun disertai senyum.

Haekal mengangguk. Kamu memang cerdas Dita.

“Tapi entahlah Dit. Kadang kesal juga.”

“Kenapa?”

“Kamu pernah dikhianati?” Tanpa menunggu jawaban, Haekal melanjutkan, “Di ruang diskusi mereka berorasi dengan argumentasi yang meyakinkan. Berkata, satu kata untuk penindasan, lawan. Menyeruput kopi lalu menghembuskan asap rokok sembari menyampaikan idealisme-idealisme apologi. Tetapi, ketika ancaman akademik menggaung, mereka malah lari terbirit-birit dan bersembunyi. Aku baru sadar Dit, apa yang dikatakan senior sejak aku masih menggenakan baju hitam putih, semuanya BOHONG!”

Dita memperhatikan setiap kata yang dikeluarkan Haekal.

“Huzz… memang sih, tak semua yang kamu dengar itu benar tapi bukan pula semua yang kamu dengar itu salah.” Dita menyembunyikan raut wajah ibanya. Aku yakin, Haekal tak ingin dikasihani.

“Dit, rasa kecewa itu menguasaiku. Mengoyak hati. Membakar emosiku.”

Aku tahu Haekal

“Kepercayaan yang kubangun sejak berstatus sebagai mahasiswa seketika runtuh oleh setitik nila pengkhianatan.” Haekal membuang mukanya. “Aku tak takut diskorsing Dit, bahkan di DO sekalipun. Asalkan semua itu berbuah sebuah PERUBAHAN. Bukan malah membuat teman-temanku menjadi PECUNDANG!”

Dita bungkam, ia mengangguk-angguk kecil.

“Aku tak takut sendiri Dit, tapi bukan esensi itu yang kita cari kan? Ikatan emosi, kebersaman, kekompakkan, hnng… kata-kata itu makin membuatku sakit hati. Mereka, semuanya, menghilang begitu saja. Berempati pun tampaknya enggan.” Haekal begitu emosi. Dia terdiam sejenak, meredakan emosinya yang mungkin sudah di ubun-ubun.

“Tapi syukurlah!” Senyum melecehkan. “Malah dengan kejadian ini, aku sadar bahwa mereka yang kerap mengkritisi kaum hedon, mengejek sapi kapitalis, ternyata lebih MUNAFIK, EGOIS. Berlogika hanya di mulut. Berfilsafat hanya di hadapan junior. Hnngg…” Memicingkan matanya.

“Sabarlah. Mereka belum mendapatkan waktu yang tepat saja.”

“MUNGKIN” Raut muka kecewanya terlihat jelas.

Dita menatap Haekal. Mengirim isyarat. Yakinlah Haekal, kamu bisa melewati ini. Haekal yang kukenal tak sepesimis itu.

“Tapi… Mengapa aku menceritakan semua ini sama kamu?” Haekal keheranan sendiri.

“Tidak semua orang bisa berdiri di atas kedua kakinya, Haekal.”

“Benar juga.”

“Ya… iyalah”

“Aku sulit percaya pada orang lain Dit. Apalagi setelah merasakan pahitnya sebuah pengkhianatan. Tempat ku berbagi hanya keluarga. Ayah, ibu, kakak dan adikku. Serta…,” kalimatnya menggantung.

Dita membelakkan mata, penuh rasa penasaran.

“Serta orang yang ada di hatiku.”


by;inarti

rindu bayangan

Semilir angin berhembus, ombak lautan menderu, menjilat-jilat bibir pantai, berperan sebagai soundtrack malam yang gulita. Bintang menyebar di hamparan langit hitam sesekali pancarannya berkilat, tersenyum manja kepada siapa saja yang memandanginya. Dua orang itu masih berdiri, berjauhan, memandangi selat Makassar yang luas sejauh mata memandang. Jauh disana, nampak lentera kecil berwarna-warni menghiasi, berbaris tak teratur, mungkin cahaya itu dari sebuah pulau yang keduanya tak tahu namanya.

Mereka masih tetap bertahan untuk berdiri di bibir pantai, tak jua menyerah dan menyewa salah satu balai bambu yang sengaja di sediakan di atas tanah berpasir itu. Tempat ini, Pantai Bayam, adalah salah satu pantai berpasir yang tersisa. Pantai Losari telah dirias dengan beton, tak lagi alami dengan pasir yang kerap menjadi ciri khas sebuah pantai. Mereka ingin menikmati wewangian khas butir-butir pasir pantai bersama deru ombaknya yang terdengar begitu nikmat di telinga, maka motor pun melaju ke tempat ini. Sayang, tempat yang indah ini belum di kelola baik oleh pemerintah, banyak pungutan-pungutan liar yang kadang meneriakkan kantong pengunjung. Setelah membayar retribusi masuk, setiap warga yang datang juga wajib membayar biaya parkir yang lebih mahal dari tarif yang diberlakukan PD Parkir. Untuk duduk di balai bambu yang sederhana itu pun, dikenakan biaya 15 ribu sekali pakai, oleh karenanya mereka tetap berdiri menikmati malam.

Farel meneguk minuman kaleng di tangannya, cairan itu menyentuh setiap dinding kering di tenggorokannya menciptakan rasa segar yang luar biasa. Ia menghembuskan nafas panjang, sesekali ia menatap Fitri yang tak jauh darinya. Ada perasaan yang tidak pernah ia mengerti kerap menghampiri ketika ia bersama perempuan ini. Mungkin rasa bahagia atau rasa senang, entahlah, yang ia tahu, hatinya selalu damai saat bersama perempuan ini. Berbeda saat perempuan itu tak bersamanya, ia menjadi begitu tersiksa bahkan ia merasakan sebuah virus yang didefinisi bernama rindu, malamnya pun menjadi sangat panjang dan lama. Seakan tak rela hatinya untuk berpisah dengan wanita yang di tatapnya itu.

Fitri menatap ke hamparan laut dengan pandangan kosong. Dari ekor matanya ia tahu pria berbaju putih itu memandanginya, tapi ia tak begitu peduli. Malam ini, kembali ia harus berkelana menghabiskan malam dengan lelaki itu. Beberapa kali ia menolak, bahkan tak jarang ia melarikan diri sebelum sang pria itu mengajak untuk pergi tetapi sang pria tetap memaksakan kehendaknya dan tak pernah menyerah untuk membawa Fitri pergi bersamanya. Dalam keterpaksaan itu, ada hal lain yang membuat Fitri menikmati setiap perjalanannya bersama pria ini.

SyG lg ngapain ki?

Sebuah SMS menghampiri perempuan berbaju putih itu. Seulas senyum bahagia langsung terukir di wajahnya. Pria yang jauh dari tempatnya berada sekarang, kembali menghubunginya. Pria yang mampu meluluhkan hatinya, pria yang selalu ada di pikirannya, pria yang mampu membuat ia mampu dan berani mengucapkan, “Saya sayang ki juga”. Jari-jari Fitri sibuk menekan keypad hapenya dan membalas SMS sang pria pengirim SMS.

Ada rasa dongkol kerap menyapa hati Farel saat melihat wanita itu sibuk dengan telepon selulernya. Sejenak ia kembali sadar, untuk bisa bersama perempuan ini saja ia sudah cukup bahagia mengapa ia harus pusing dengan hal sepele semacam itu. Ia melangkah mendekati perempuan itu dan mengajaknya meninggalkan tempat yang tidak begitu nyaman. Tanpa kata, sang perempuan mengikuti jejak sang pria di depannya masih dengan kesibukannya menekan keypad-keypad di hapenya.

Motor Shogun itu melaju, membelah jalan beraspal. Sinar lampu jalan menyirami sepasang manusia itu. Farel selalu ingin membalap motornya tetapi rasa takut kadang menghampirinya, bila saja ia membuat perempuan yang di boncengnya akan jatuh. Mengajak perempuan ini untuk duduk di sadel motornya saja sangat sulit, apalagi jika perempuan itu terjatuh bahkan terluka, maka ia tak ada harapan lagi untuk menggandengnya.

Fitri menikmati angin yang berlawanan dengan laju motor. Lamunannya menembus dimensi ruang dan waktu. Ia membayangkan pria di depannya adalah seseorang yang ada di hatinya. Selalu saja begini, setiap ia duduk di belakang pria ini, ia membayangkan duduk di belakang pria yang lain. Postur tubuh Farel memang tak jauh berbeda dengan postur tubuh pria itu. Hal itu yang membuat Fitri kerap mengejek Farel seperti tripleks yang di tambahkan kepala, kaki dan tangan, sebuah ejekan yang sebenarnya ia katakan kepada pria lain itu. Farel yang suka melajukan motornya dengan kencang makin mengingatkan Fitri pada pria lain itu yang kerap bercerita kepadanya tentang balapan motor. Farel dan pria itu memang tak jauh berbeda untuk masalah hobi, otomotif.

Mereka tiba di anjungan Pantai Losari. Setiba disana mereka sudah di berikan karcis parkir dengan harga yang jauh lebih murah dari tempat mereka tadi. Ketika sebuah ruang publik sudah di kelola baik oleh pemerintah, segalanya memang akan terasa lebih nikmat. Public space sudah tentu akan sesuai dengan konteksnya sebagai ruang publik yang bisa di nikmati siapa saja. Kedua anak manusia itu melanjutkan kelananya malam ini di tempat itu. Disini memang lebih nyaman, lampu terang menyinari dengan tempat duduk yang sudah tersedia di mana saja. Meski harapan untuk pasir pantai dan deburan ombak tidak lagi terasa.

“Pusing lagi?” tanya Fitri kepada Farel. Percakapan keduanya berlanjut di sebuah tempat duduk berbentuk setengah lingkaran di tengah anjungan. Satu hal yang membuat Farel selalu menantikan perempuan ini dalam setiap waktu kehidupannya adalah bentuk perhatian yang kerap terucap dari mulut perempuan itu. Sejak di kampus tadi, ia mengomentari wajah Farel yang kusut bahkan ia tak pernah berhenti bertanya jika melihat wajah Farel terlihat pusing. Perhatiannya pada hal-hal yang kecil yang kadang di abaikan oleh orang lain yang membuat Farel sangat membutuhkan Fitri.

“Katanya tadi pagi mata ta merah?” Fitri bertanya lagi.

“Siapa yang bilang?” Farel balik bertanya.

“Tadi, anak-anak di kampus.”

“Oh…, tadi malam kurang tidur!”

“Saya kira habis menangis deh!” ucap Fitri cuek lalu disambung dengan tawa renyahnya.

“Saya memang cepat terharu, Fit,” Tiba-tiba Farel bersuara. Fitri menatap wajah pria itu dari samping. “Air mataku sebenarnya cepat keluar,” suara Farel mengecil. Fitri tampak terharu, Farel balik menatapnya. Empati perempuan tersebut makin membuatnya terguguh.

Dalam hati, Fitri kembali mengingat pria lain itu. Ia membayangkan pria itu yang mengeluarkan kata-kata tadi. Beberapa kali ia memang mendapati sang pria menangis tetapi hanya melalui telepon. Susunan kata itu tentu saja akan membuatnya menyamakan kedua pria ini.

“Tapi bukan tangisan cengeng, tetapi sebuah ungkapan kesyukuran!”

Lagi-lagi Fitri mendapati alasan yang sama, alasan Farel dan alasan pria yang selalu menelponnya, alasan yang diungkapkan untuk tangis mereka.

Fitri mendekap lututnya. Angin laut membuatnya kedinginan. Sesekali badannya bergetar untuk menghilangkan dingin. Farel menatap perempuan di sampingnya. Berulang kali sudah ia katakan perasaannya, bahwa ia jatuh cinta para perempuan ini, tetapi sang perempuan hanya menyambut dengan tawa yang membuat Farel down.

“Kedinginan?” Farel bertanya. Fitri hanya menggeleng.

Farel menghembuskan napas, ia menatap ke depan. “Sakit tidak mau bilang, dingin tidak mau bilang, susahnya deh! Memang begitu kalau orang keras kepala.” Farel mengakhiri kalimatnya dengan menatap Fitri.

“Keras kepala ka kah?” Fitri takjub dengan pernyataan Farel. Farel hanya mengangguk. Pria lain memang sering menyebutnya si keras kepala, Fitri tersenyum lalu mengetuk-ngetuk kepalanya. “Memang keras!” Farel mengeleng-geleng melihat perilaku perempuan itu. Dengan wajah polosnya, Fitri kadang-kadang berbuat aneh hingga membuat Farel tak sanggup menahan senyumnya. Hal itu pulalah yang membuat Farel selalu merindukan Fitri untuk berada di sampingnya.

Diam kembali menguasai malam di antara sepasang manusia itu. Fitri menopang dagunya di atas lutut yang ia dekap. Farel memalingkan kepala memperhatikan perempuan di sampingnya.

“Kenapa diam lagi?” tanya Farel.

“Orangnya memang pendiam kenapa mesti cerewet!” jawab Fitri cuek.

“Biasanya cerewet.” Sang perempuan hanya menggeleng kecil mendengar tanggapan itu.

Fitri menatap Farel. Kadang ia iba melihat lelaki di sampingnya itu. Perasaan tak bisa dipaksakan, begitulah ungkapan yang kerap di katakan orang. Entah apa yang membuat Fitri luluh dengan pria yang selalu menelpon dan mengirimkannya SMS. Berulang kali ia bertanya bahkan ia telah bosan bermain-main dengan logikanya tetapi tak jua ia temukan jawabannya. Fitri hanya tahu bahwa ia menyayangi pria itu, tak ada yang lain. Meski Farel dan Fitri telah berkenalan dan selalu bersama sejak dua tahun terakhir, tetapi lelaki di balik telpon itu lebih dulu mengungkapkan rasa sayangnya kepada Fitri.

Keduanya terpaku bersama mulut yang terkatup. Hanya pikiran mereka berdua yang tetap bergerilya untuk apa yang belum juga mereka mengerti. Malam itu pun berakhir seperti biasa, Farel mengantar Fitri pulang. Farel tak pernah memiliki kesanggupan saat melihat perempuan itu turun dari sadel motornya dan bergegas memasuki rumah yang bercat krem. Sebenarnya Farel belum merelakan Fitri meninggalkannya sendiri di malam ini. Malam Farel akan terasa sangat panjang tanpa kehadiran perempuan itu. Sayangnya, Fitri tak pernah ikhlas jalan bersama pria itu.

Turunnya Fitri dari motor Farel sama dengan mengganti dunianya. Secara fisik, sikap, hobi, perhatian dan kasih sayang dari kedua pria ini memang hampir sama. Bukan maksud Fitri untuk menyamakan keduanya hanya saja keadaan membuatnya harus menjalani ini. Jalan bersama Farel mampu menepis rindunya kepada pria lain di sudut kota yang jauh dari tempatnya berada sekarang.

***

Waktu bertemu akhirnya tiba lagi. Detik-detik yang selalu indah bagi Farel tidak bagi Fitri. Farel menatap Fitri lekat hingga menggetarkan hatinya. Debaran jantungnya terdengar makin nyaring di telinga. Bibirnya kembali kaku, tak mampu berkata sepatah katapun. Padahal beberapa menit sebelumnya, ia menguasai percakapan di tempat itu. Seluruh sel darahnya terasa kesemutan untuk melakukan atraksi-atraksi yang tadi sangat menghibur orang-orang di sekitarnya. Magnet perempuan itu memang begitu kuat. Ia mampu menyihir dan melumpuhkan Farel yang terlampau aktif hanya dengan sebuah tatapan atau senyuman.

Bergegas Farel beranjak dari tempatnya sebelum sang wanita pergi terlalu jauh. Meski sebenarnya ia masih ingin menghabiskan waktu di tempat itu, tetapi naluri memaksanya untuk segera mengikuti Fitri. Segera ditancapkannya kunci ke badan motor, membunyikan motor shogunnya dan segera menancap gas. Mesin motor itu pun menderu memecah malam. Seketika suara mencicit terdengar, ia me-rem motornya ketika cahaya lampu menyinari Fitri.

Lagi-lagi Farel harus berusaha keras untuk mengajak perempuan itu kembali pulang bersamanya. Hal yang hampir di lakukan setiap hari. Berbagai alasan telah ia sampaikan, tetapi Fitri selalu saja mengelak. Walau kadang-kadang ajakan itu berakhir dengan keterpaksaaan Fitri untuk duduk di sadel motor lelaki itu. Hari ini juga ia harus mengatakan sesuatu kepada Fitri.

***

Mereka tiba di sebuah warung. Mereka hendak melahap nasi goreng, makanan favorit mereka. Setiap orang punya resep dan cara yang berbeda untuk mengolah nasi goreng. Rasa dan perpaduan setiap bumbu-bumbu yang digunakan untuk mengolahnya pun beraneka ragam. Hingga hasil akhir seperti warna dan variasinya, setiap orang punya caranya masing-masing. Meski demikian, namanya tetap sama, nasi goreng. Mungkin cinta seperti itu. Setiap orang menawarkan cinta dengan rasa dan caranya masing-masing. Hasil akhirnya pun berbeda-beda namun semuanya tetap satu, yaitu cinta.

“Saya sayang ki Adik!” Tiba-tiba Farel mengucapkan kata-kata itu. Fitri melotot, hampir saja ia tersedak mendengar kata-kata itu.

“Sadar je ki kah? Hahaha… pasti lagi ndak waras ki ini e.” Fitri ketawa renyah meski sebagai wanita ia merasakan perasaan yang tak mampu terungkapkan dengan kata-kata saat mendengar kata-kata itu. Menggetarkan hatinya.

“Betulan ka ini!”

Fitri masih tertawa mencoba menghalau rasa groginya. Tetapi tawa renyah perempuan itu malah membuat Farel semakin grogi dan membuatnya kembali bungkam. Di tariknya napas panjang kemudian di hembuskannya. Sekali lagi, ia menarik napas panjang kemudian menghembuskannya. Butuh banyak kalori untuk mengeluarkan kata-kata itu tepat di hadapan Fitri hingga membuatnya mengucurkan keringat tetapi respon Fitri bukan membuatnya membaik tetapi memperburuk keadaannya.

Sekali lagi, Farel mencoba memberanikan diri. Sejenak ia menutup mata kemudian berkata, “Mau ka jadi pacar ta, mau je ki?” Hffuuu… Farel merasa seperti mengeluarkan seonggok tumor dari dalam hatinya.

Seketika telepon seluler milik Fitri berdering, “Ada mi calon suamiku Kak, ini e menelpon mi, mau ki bicara?”

Hati Farel terasa remuk berkeping-keping. Apalagi ketika melihat wajah Fitri yang begitu sumringah saat berbincang dengan lelaki di balik telepon itu. Senyum bahagia selalu terukir di wajah wanita itu membuat Farel semakin dongkol. Nasi goreng yang menjadi favoritnya itu pun tak lagi mampu masuk di kerongkongannya.

“Mau ki bicara sama dia?” tanya Fitri kepada Farel sambil menawarkan hape. Farel hanya menggeleng, tangannya sibuk menekan piring dengan garpu di genggamannya. Pertanyaan yang diajukan Fitri barusan terasa begitu menyakitkan bagi Farel. Hatinya terasa remuk-remuk seketika itu juga. Lebih baik ia mendengar kata, “Mau ki ku bunuh?” dari pada harus mendengar kalimat barusan. Percakapan yang terdengar bahagia itu terasa membuat hati Farel yang teriris tersiram air cabe. Percakapan di telepon itu pun berakhir ketika Fitri mengucapkan salam.

“Dek, lamami ku pendam perasaanku ini… Hmm… Tapi mau mi di apa, bukan saya yang kita pilih. Dek, takkan pernah ka berhenti berjuang sebelum dia benar-benar menjadi suami ta. Biarkan ka tetap sayang ki nah, bisa ji toh?” suara Farel terdengar bergetar.

Fitri hanya diam, ia tak tahu apa yang mesti di jawabnya.

Farel menatap Fitri begitu dalam. Adik, bisa tetap sayang ki, merupakan kebahagian mi untuk saya. Saya tetap yakin selamanya, kita selalu ada di hatiku, saya tetap yakin, guman Farel dalam hati.

Ada perasaan yang bergejolak di hati Fitri. Ada rasa yang ia tak mengerti yang mengganggunya ketika Farel menatapnya seperti itu. Tetapi bayangan lelaki di balik telepon masih mendominasi merubah segala rasa yang sempat berkecamuk. Banyak hal yang membuat Fitri tetap memilih lelaki yang telah menjadi kekasihnya itu. Semuanya sudah terlambat. Farel terlalu lama mengungkapkan perasaannya meski belum tentu Fitri bisa menerima Farel seperti ia menerima lelaki yang selalu menelponnya itu.

“Habiskan mi nasi goreng ta Dek!”

“Kita iya?” tanya Fitri balik.

“Kenyang ma, ndak mau mi masuk!”

“Kenyang ma juga, banyak sekali porsinya! Mbak, tolong dibungkus.”

Farel masih menatap wanita di hadapannya. Sulit untuk menerima kenyataan mencintai namun tak bisa memiliki, tetapi ia harus menerima kenyataan ini.

Farel kembali mengantar Fitri pulang ke rumahnya. Akhir yang selalu terjadi dalam hari-hari perjalanan mereka. Tetapi kali ini, bukan hanya perasaan tidak ikhlas ketika mengembalikan Fitri ke keluarganya tetapi Farel juga di hadapkan pada kenyataan pahit bahwa perempuan itu tak jadi miliknya. Malam ini, mungkin menjadi malam yang sangat panjang baginya. Malam yang membuat hatinya remuk dan hancur berkeping-keping. Namun malam ini juga membuatnya yakin, suatu hari Fitri akan menjadi miliknya.

“Terima kasih Kak!” ucapan lembut itu pun mengakhiri pertemuan mereka malam ini.

***

Sejak pertemuan terakhirnya bersama Farel malam itu, Farel tak pernah menemuinya lagi. Hanya SMS-SMS sapaan yang dibaca Fitri setelah membaca SMS dari kekasihnya. Ataukah telepon dari Farel yang sengaja diputuskan atau ditolaknya ketika sang kekasih kembali menghubunginya. Tetapi ada gejolak berbeda yang dirasakan Fitri, ia merindukan sosok berfisik itu, entah itu Farel ataukah lelaki yang menjadi kekasihnya.


by;inez